Mencium Aroma Makanan Ternyata Bisa Bikin Gemuk

Reporter

Minggu, 9 Juli 2017 14:39 WIB

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Indera penciuman adalah salah satu indera yang membantu Anda dalam menikmati makanan. Namun, tahukah Anda bahwa menurut para peneliti indera penciuman ini bisa saja menjadi penyebab kegemukan pada diri Anda tanpa disengaja. Sementara, orang yang memiliki gangguan pada indera penciuman bisa menipu tubuhnya agar berfikir bahwa Anda telah merasa kenyang.

Dari hasil penelitian yang menggunakaan tikus sebagai objeknya. Para peneliti mengungkapkan bahwa tikus gemuk yang memiliki indera penciuman buruk dapat kehilangan berat badan pada diet tinggi lemak yang dilakukan. Sementara pada tikus lain yang memiliki indera penciuman normal dapat membuat berat badan mereka meningkat hingga dua kali berat badan normal mereka.

Hasil tersebut menunjukan bahwa bau dari apa yang kita makan bisa menjadi peran penting bagaimana tubuh berhubungan dengan kalori. Ini juga menunjukan adanya kaitan antara penciuman atau sistem bau dengan daerah otak yang mengatur metabolisme.

"Studi ini menunjukkan jika kita memanipulasi apa yang kita rasakan, kita benar-benar dapat mengubah bagaimana otak merasakan keseimbangan energi dan bagaimana otak mengatur keseimbangan energi," ujar Celine Riera dari Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles dilansir dari Boldsky, Jum’at, 7 Juli 2017.

Tikus dan juga manusia menjadi lebih peka terhadap bau saat mereka lapar daripada setelah mereka makan, jadi mungkin bau makanan yang kurang menarik bisa memanipulasi bahwa sajian itu sudah di makan.

Celine Riera juga menjelaskan bahwa saat mencari makanan, tubuh akan menyimpan kalori jika tidak berhasil. Tetapi, begitu kita mulai mengkonsumsi makanan, tubuh akan merasa bebas untuk membakarnya.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Cell Metabolism, juga menjelaskan bahwa indera penciuman yang buruk dapat menjadi salah satu penyebab seseorang dapat mengidap anoreksia. Gangguan makan yang menyebabkan orang terobsesi dengan berat badan dan apa yang mereka makan.

"Sistem sensor berperan dalam metabolisme. Berat badan tidak murni ukuran kalori yang dikonsumsi, tapi juga terkait dengan bagaimana kalori tersebut dirasakan," jelas Andrew Dillin dari University of California, Berkeley.

"Jika kita bisa menerapkan ini pada manusia, mungkin kita benar-benar bisa membuat obat yang tidak mengganggu indera penciuman, tapi tetap bisa mengontrol sirkulasi metabolisme. Itu akan menakjubkan,” tambah Dillin.

TABLOID BINTANG

Berita terkait

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

19 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

36 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

40 hari lalu

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?

Baca Selengkapnya

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

55 hari lalu

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.

Baca Selengkapnya

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

5 Maret 2024

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Diet Flexitarian?

29 Februari 2024

Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.

Baca Selengkapnya

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

23 Februari 2024

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.

Baca Selengkapnya

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.

Baca Selengkapnya

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

3 Februari 2024

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?

Baca Selengkapnya