Minyak Zaitun Solusi Kolesterol Tinggi, Hindari Mentega

Reporter

Editor

Susandijani

Rabu, 6 September 2017 18:00 WIB

Ilustrasi minyak zaitun. itsfordinner.com

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi orang dewasa gemuk yang sehat secara metabolis, konsumsi diet dengan lemak tak jenuh tinggi dan lemak jenuh rendah bisa membantu menurunkan kolesterol total mereka sampai 10 poin. Begitu menurut studi yang dilakukan peneliti University of Illinois (UI) di Amerika Serikat.

Ahli nutrisi UI menganalisis temuan dari hasil delapan percobaan acak terkontrol untuk meneliti pengaruh diet dengan jumlah kalori sama, namun dengan kandungan tinggi lemak jenuh atau lemak tidak jenuh, pada tingkat lipida darah dan komposisi tubuh orang dewasa dengan kelebihan berat badan dan gemuk.

Dibandingkan dengan timpalan mereka, subjek yang makan lebih banyak lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda kolesterol totalnya turun lebih dari 10 milligram per desiliter. Baca:Dampak Poligami pada Anak, dari Mencontoh sampai Enggan Mendua

Namun pengurangan individual low-density lipoprotein (LDL), yang dijuluki "kolesterol jahat", dan konsentrasi trigliseridanya tipis, kata penulis utama studi itu, Bridget A. Hannon.

Terlepas dari banyaknya lemak jenuh atau tak jenuh yang mereka konsumsi, hanya mereka yang menjalankan diet pembatasan kalori yang berat badannya turun menurut hasil studi itu.


Lemak tak jenuh ganda dan lemak tak jenuh tunggal, yang biasa disebut "lemak baik", ada dalam makanan seperti minyak zaitun, bunga matahari dan kanola; kacang dan biji-bijian; dan alpukat.

Mengkonsumsi lemak tak jenuh ini berkaitan dengan risiko sakit jantung yang lebih rendah serta manfaat kesehatan lain.

Sementara lemak jenuh, yang biasanya terkandung dalam produk hewani seperti mentega dan produk susu, berhubungan dengan kenaikan berat badan dan peningkatan risiko penyakit jantung. Baca:Nafsu Makan Berkurang? Mungkin Hepatitis Sedang Mengintai

Obesitas berkaitan dengan lebih dari 20 penyakit, dan penurunan kolesterol total sedikitnya 10 poin membawa manfaat klinis, mencegah kejadian atau perkembangan kondisi-kondisi tersebut menurut para peneliti.

Bahkan jika orang yang sehat secara metabolis namun kelebihan berat badan, belum tentu memiliki gejala penyakit atau kondisi seperti diabetes tipe 2 atau sakit jantung,"kita tahu bahwa kesehatan metabolis, dalam konteks obesitas, adalah kondisi tidak tetap yang tidak bisa bertahan dari waktu ke waktu dan individu ini berisiko menghadapi perkembangan komorbiditas berbeda," kata Sharon V. Thompson, peneliti lain yang ikut menulis hasil studi itu.

Studi yang hasilnya disiarkan di the Annals of Nutrition and Metabolism itu diyakini sebagai studi pertama yang meneliti efek penggantian lemak jenuh dengan lemak tak jenuh dalam diet 660 lebih orang dengan kelebihan berat badan atau gemuk yang sehat secara metabolis, demikian menurut warta kantor berita Xinhua. Baca:Poligami: Niatnya Harus Dibicarakan juga dengan Anak, Berani?

ANTARA

Berita terkait

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

20 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

38 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

41 hari lalu

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?

Baca Selengkapnya

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

56 hari lalu

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.

Baca Selengkapnya

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

5 Maret 2024

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Diet Flexitarian?

29 Februari 2024

Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.

Baca Selengkapnya

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

23 Februari 2024

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.

Baca Selengkapnya

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.

Baca Selengkapnya

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

3 Februari 2024

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?

Baca Selengkapnya