H-11 Ramadan, 5 Manfaat Puasa bagi Kesehatan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Ilustrasi menunggu buka puasa. TEMPO/Subekti.
Ilustrasi menunggu buka puasa. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta -Sebagian orang mungkin menganggap puasa sebagai ibadah ataupun tradisi semata. Padahal, puasa menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan.

Puasa juga dapat dilakukan sebagai salah satu metode diet yang disebut puasa intermitten.

Ketika puasa, termasuk tentu saja puasa Ramadan, kita bakal menahan makan dan minum selama beberapa jam dalam sehari. Secara ilmiah, puasa terbukti memiliki manfaat, mulai dari penurunan berat badan hingga peningkatan fungsi otak yang lebih baik.

Dilansir dari Al Jazeera, para ahli menyebut membatasi asupan makanan di siang hari dapat membantu mencegah masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung dan obesitas, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan. Dengan tidak mengonsumsi makanan apa pun, tubuh dapat berkonsentrasi untuk membuang racun.

“Puasa memungkinkan usus untuk membersihkan dan memperkuat lapisannya. Itu juga dapat merangsang proses yang disebut autophagy, di mana sel membersihkan diri dan menghilangkan partikel yang rusak dan berbahaya,” ujar Claire Mahy, Ahli Gizi, dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu, dilansir dari Healthline, setidaknya ada lima manfaat puasa bagi kesehatan. Berikut penjelasannya.

  1. Membantu menurunkan berat badan

Banyak orang melakukan diet dengan berpuasa. Secara teoritis, tidak makan makanan dan minuman tertentu akan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan dari waktu ke waktu. 

Beberapa penelitian juga menunjukkan, puasa jangka pendek dapat meningkatkan metabolisme dengan meningkatkan kadar neurotransmitter norepinefrin, yang dapat meningkatkan penurunan berat badan. 

Satu ulasan juga menunjukkan, puasa sepanjang hari dapat mengurangi berat badan hingga 9 persen dan secara signifikan mengurangi lemak tubuh selama 12-24 minggu.

  1. Mengontrol gula darah

Beberapa penelitian menunjukkan puasa dapat meningkatkan kontrol gula darah. Manfaat ini sangat berguna bagi mereka yang berisiko terkena diabetes.

Satu penelitian terhadap 10 orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan, puasa intermiten jangka pendek secara signifikan menurunkan kadar gula darah. Tinjauan lain menemukan, puasa intermiten dan puasa alternatif sama efektifnya dengan membatasi asupan kalori dalam mengurangi resistensi insulin. 

  1. Melawan peradangan

Penelitian menunjukkan, peradangan mungkin berpengaruh terhadap perkembangan kondisi kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan rheumatoid arthritis. 

Beberapa penelitian membuktikan, puasa dapat membantu mengurangi tingkat peradangan dan membantu meningkatkan kesehatan. Satu studi terhadap 50 orang dewasa sehat menunjukkan, puasa intermiten selama satu bulan secara signifikan menurunkan tingkat penanda inflamasi.

  1. Meningkatkan kesehatan jantung

Menurut beberapa penelitian, memasukkan puasa ke dalam rutinitas mungkin sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung. Satu studi kecil mengungkapkan, delapan minggu puasa dapat mengurangi kadar kolesterol jahat dan trigliserida darah, masing-masing sebesar 25% dan 32%. 

Studi lain terhadap 110 orang dewasa dengan obesitas menunjukkan, puasa selama tiga minggu di bawah pengawasan medis dapat menurunkan tekanan darah, trigliserida darah, kolesterol total, dan kolesterol jahat. 

  1. Meningkatkan fungsi otak

Meskipun masih terbatas pada hewan, beberapa penelitian telah menunjukkan puasa dapat memiliki efek yang signifikan pada kesehatan otak.

Satu studi pada tikus menunjukkan, puasa intermiten dapat meningkatkan fungsi otak dan struktur otak. Penelitian terhadap hewan lain juga melaporkan puasa dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan generasi sel saraf untuk membantu meningkatkan fungsi kognitif. 

Meski demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efek puasa pada fungsi otak pada manusia.

M. RIZQI AKBAR

Baca juga: Ingin Membayar Utang Puasa Ramadan? Berikut Niat dan Tata Caranya