Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belajar soal Bencana Ternyata Lebih Menarik lewat Dongeng

Reporter

image-gnews
Instruktur menjelaskan mengenai cara penggunaan alat pemadam api ringan (APAR)di pusat informasi dan edukasi kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI di kantor BPBD Gambir, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024. Ruang Komunikasi Informasi dan Edukasi Kebencanaan (KIE) ini merupakan salah satu pusat literasi kebencanaan di Kota Jakarta yang menjadi bentuk nyata inovasi pelayanan publik mengenai pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana. Terdapat beberapa ruangan simulasi mulai dari ruang simulasi P3K, ruang simulasi pemadam kebakaran, ruang simulasi banjir, ruang simulasi asap kebakaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Instruktur menjelaskan mengenai cara penggunaan alat pemadam api ringan (APAR)di pusat informasi dan edukasi kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI di kantor BPBD Gambir, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024. Ruang Komunikasi Informasi dan Edukasi Kebencanaan (KIE) ini merupakan salah satu pusat literasi kebencanaan di Kota Jakarta yang menjadi bentuk nyata inovasi pelayanan publik mengenai pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana. Terdapat beberapa ruangan simulasi mulai dari ruang simulasi P3K, ruang simulasi pemadam kebakaran, ruang simulasi banjir, ruang simulasi asap kebakaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator proyek Asia Pasicif Alliance for Disater Manajemen (A-PAD) Indonesia, Lya Anggraini, mengungkapkan masyarakat lebih suka belajar tentang bencana melalui dongeng dibanding teori seperti di sekolah. Hal itu disampaikan dalam acara daring bertajuk "Pendidikan Bencana Lewat Kegiatan Jejak Jelajah Bencana" oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Senin, 27 Mei 2024.

"Kalau mengajar teori itu saya perhatikan kayaknya kurang diingat. Tetapi mereka suka cerita-cerita dongeng. Makanya, guide-nya kami usahakan tekniknya mendongeng," katanya.

Selain dongeng, masyarakat juga lebih suka mendapatkan materi yang menarik, singkat, dan mudah diingat, khususnya tentang bencana alam karena kecenderungan saat ini yang banyak memanfaatkan media sosial dalam keseharian. Bukan hanya tentang materi, Lya juga mencatat metode menyampaikan pendidikan kebencanaan saat ini bisa melalui berbagai cara menarik seperti poster dan permainan.

"Antarnegara mengembangkan games. A-PAD berencana menerjemahkan game dari Korea Selatan," ujarnya.

Di sisi lain, guru-guru di sejumlah sekolah juga membuat konten-konten presentasi yang menarik. Misalnya dengan menambahkan kartun atau animasi sehingga memudakan penerima mengingat materi.

Diminati para ibu
A-PAD merupakan jejaring kemitraan trans-nasional yang memfasilitasi kerja sama untuk memperkuat ketangguhan berbagai aspek akibat bencana. Lya bersama lembaganya beberapa waktu lalu menerima pendaftaran terkait pendidikan kebencanaan melalui kegiatan "Jejak Jelajah Bencana". Dia menemukan fakta pendidikan kebencanaan diminati para ibu, padahal sebenarnya kala itu kegiatan diperuntukkan untuk kreator konten.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Banyak ibu yang ingin daftar dan ikut anak-anak mereka. Mereka tidak melihat bencana sebagai sesuatu yang menakutkan tetapi kalau ada media yang bisa mengedukasi anak, mereka akan tertarik," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Community Manager Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Aditya Ramadhan, mengatakan edukasi di luar kelas cukup diminati saat ini. Salah satunya ditandai selalu penuhnya jadwal di ruang literasi BPBD DKI.

"Tidak hanya belajar dari buku teks, cerita. Sebenarnya pendidikan sejak dini konteksnya yang seru-seru, dibawa jalan ke daerah yang pernah terjadi bencana, jadi anak antusias," paparnya.

Pilihan Editor: Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Berkekuatan 7,2 Magnitudo Guncang Pesisir Peru

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Berkekuatan 7,2 Magnitudo Guncang Pesisir Peru

Gempa bermagnitudo 7,2 mengguncang Samudera Pasifik bagian selatan, 91 kilometer tenggara Kota San Juan de Marcona di Peru


Alergi Susu Sapi Bisa Timbulkan Gejala di Saluran Cerna

5 hari lalu

Ilustrasi anak minum susu/Sarihusada
Alergi Susu Sapi Bisa Timbulkan Gejala di Saluran Cerna

Ada platform edukasi tanya jawab dengan para ahli berbasis kecerdasan buatan untuk anak yang alergi susu sapi.


Kasdi Subagyono: SYL Marah ke Eks Sekjen Kementan Gara-gara Uang Bantuan Bencana Rp 50 Juta

10 hari lalu

Kasdi Subagyono. Foto: Istimewa
Kasdi Subagyono: SYL Marah ke Eks Sekjen Kementan Gara-gara Uang Bantuan Bencana Rp 50 Juta

Kemarahan SYL itu lantaran uang Rp 50 juta yang diperuntukkan sebagai bantuan korban banjir di Pandeglang, Banten, tak tersedia pada hari kunjungan.


AAKI Serukan Penelitian dan Edukasi Untuk Produk Konsumsi Rendah Risiko

16 hari lalu

Seminar rutin Indonesia Policy Analyst Forum (IPAF) bertajuk
AAKI Serukan Penelitian dan Edukasi Untuk Produk Konsumsi Rendah Risiko

AAKI tekankan penting memperkuat analisis risiko dan edukasi publik mengenai produk konsumsi agar mendorong kebiasaan gaya hidup yang lebih baik pada masyarakat.


PM Spanyol: Bencana Kemanusiaan di Gaza Merusak Hukum Internasional

17 hari lalu

PM Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
PM Spanyol: Bencana Kemanusiaan di Gaza Merusak Hukum Internasional

PM Spanyol Pedro Sanchez mengatakan bahwa bencana dan konflik kemanusiaan di Gaza "sangat merusak hukum internasional"


Deretan Aksi Kemanusiaan Angelina Jolie Termasuk SOS Children's Villages

25 hari lalu

Duta besar UNHCR, Angelina Jolie, bertemu pengungsian bersama putranya di kamp Tamil Mill Bus, Kabul, Afghanistan, Februari 2011. Jason Tanner/UNHCR via Getty Images
Deretan Aksi Kemanusiaan Angelina Jolie Termasuk SOS Children's Villages

Angelina Jolie dikenal telah banyak aktif dalam berbagai aksi kemanusiaan di seluruh dunia.


Jembatan di Papua Nugini Runtuh, Evakuasi Korban Longsor Kian Sulit

31 hari lalu

Orang-orang membawa tas pasca bencana tanah longsor di Provinsi Enga, Papua Nugini, 24 Mei 2024, dalam gambar diam yang diperoleh dari sebuah video. Andrew Ruing/Handout via REUTERS
Jembatan di Papua Nugini Runtuh, Evakuasi Korban Longsor Kian Sulit

Papua Nugini mengalami longsor dahsyat yang menyebabkan 2.000 orang terkubur.


Profil Papua Nugini yang Ditimpa Bencana Tanah Longsor Dahsyat

32 hari lalu

Kondisi lokasi longsor di Maip Mulitaka, Enga, Papua Nugini, 24 Mei 2024. Lebih dari 300 orang dilaporkan tertimbun tanah longsor besar yang meratakan sebuah desa terpencil di wilayah Papua Nugini bagian utara. Emmanuel Eralia via REUTERS
Profil Papua Nugini yang Ditimpa Bencana Tanah Longsor Dahsyat

Informasi yang diberikan para pejabat di Desa Yambali di Enga, Papua Nugini, yang menyebut lebih dari 150 rumah terkubur dalam bencana itu.


Longsor di Negara Tetangga Indonesia, 300 Orang dan Seribuan Rumah Terkubur

35 hari lalu

Orang-orang membawa tas pasca bencana tanah longsor di Provinsi Enga, Papua Nugini, 24 Mei 2024, dalam gambar diam yang diperoleh dari sebuah video. Andrew Ruing/Handout via REUTERS
Longsor di Negara Tetangga Indonesia, 300 Orang dan Seribuan Rumah Terkubur

Bencana tanah longsor melanda Papua Nugini. Ratusan orang terkubur bencana.


Longsor Landa 6 Desa Papua Nugini, Korban Jiwa Diduga Lebih dari 100 Orang

36 hari lalu

Orang-orang membawa tas pasca bencana tanah longsor di Provinsi Enga, Papua Nugini, 24 Mei 2024, dalam gambar diam yang diperoleh dari sebuah video. Andrew Ruing/Handout via REUTERS
Longsor Landa 6 Desa Papua Nugini, Korban Jiwa Diduga Lebih dari 100 Orang

Bencana longsor dahsyat melanda enam desa terpencil di Papua Nugini, korban jiwa diduga mencapai lebih dari 100 orang.