Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Atasi Stunting dengan Tingkatkan Faktor Pencegahannya

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi stunting diturunkan dari orang tua? (pixabay.com)
Ilustrasi stunting diturunkan dari orang tua? (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pj Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun mengatakan perlu adanya pemahaman bersama dalam mengatasi stunting. Ia pun mengingatkan agar mengutamakan berbagai faktor dalam pencegahan stunting. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas hidup dalam berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi dan memperbaiki pola asuh. “Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, meningkatkan air minum dan sanitasi, mencegah pernikahan dibawah umur, pemberian ASI pada anak minimal sampai usia dua tahun,” seperti dikutip dalam laman resmi Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Sekretariat Negara, prevalensi stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) cukup tinggi, yaitu 27,3 persen di tahun 2021 dan 21,8 persen di tahun 2022. Angka ini lebih tinggi daripada prevalensi nasional, yaitu 21,6 persen di tahun 2022. Tingginya angka stunting ini salah satunya dipengaruhi oleh pola asuh dan asupan gizi yang rendah dari makanan yang dikonsumsi selama ibu mengandung dan masa pertumbuhan balita. 

Kejadian stunting pada saat balita dapat memberikan dampak pada kejadian stunting usia sekolah maupun dampak jangka panjang di masa depan. Dengan jumlah penduduk 178.681 jiwa sesuai Badan Pusat Statistik Kabupaten PPU tahun 2020. Kabupaten PPU khususnya Kecamatan Penajam menjadi lokus stunting yang membutuhkan edukasi. Pemerintah Kabupaten PPU dan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Muhammadiyah bekerja sama dengan Danone Indonesia merilis program Komunitas Isi Piringku yang berlokasi di Penajam Paser Utara. Harapannya untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya edukasi kesehatan, gizi, dan pola asuh yang baik selama periode tumbuh kembang anak sebagai upaya inovatif, promotif, dan preventif menuju Generasi Emas 2045. 

Makmur Marbun berharap dengan adanya program ini, semoga tidak ada lagi anak stunting di daerahnya. "Tidak ada lagi anak-anak sekolah yang sulit berkonsentrasi dan mengantuk karena kurangnya gizi dan nutrisi. Kami menyambut baik inisiatif yang turut membantu pemerintah mengatasi permasalahan gizi dan nutrisi,“ kata Makmur dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 1 Juni 2024.

Pertumbuhan dan perkembangan anak yang mengalami kekurangan asupan gizi dapat membatasi perkembangan fisik dan kognitif, dalam jangka panjang hal ini berdampak pada kualitas generasi yang rendah sehingga akan berpengaruh pada produktivitas dan daya saing. Mencegah permasalahan ini, diperlukan kerja sama berbagai pihak dalam menjalankan langkah-langkah strategis pencegahan stunting sejak dini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah menuturkan bahwa Nasyiatul Aisyiyah memiliki fokus dan komitmen yang sama terhadap penyelesaian masalah stunting di Indonesia. Ia berharap  kerja sama antara pihak ini bisa semakin memberikan manfaat untuk Kabupaten Penajam Paser Utara. “Kami merasa memiliki visi yang sama dengan Danone Indonesia dalam memajukan dan menciptakan generasi sehat dan kuat untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," katanya.

Program Bersama Cegah Stunting sebagai payung program Komunitas Isi Piringku telah menjangkau 8.6 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia, melalui 3 pilar, yakni pola asuh, pola makan, dan sanitasi. Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin menjelaskan program Komunitas Isi Piringku yang berfokus pada edukasi gizi seimbang, dengan menjangkau komunitas ibu hingga kader kesehatan, hal ini dapat tercapai tentunya dengan adanya kerja sama yang baik berbagai pihak. 

Program yang serupa dengan Isi Piringku telah dilakukan di banyak negara, karena permasalahan gizi ini unik. Gizi tidak boleh berlebih, tapi juga tidak boleh kurang. Apabila kurang dapat menyebabkan stunting, dan apabila berlebih bisa juga sebabkan obesitas dan sebabkan risiko penyakit lainnya. "Untuk mengatasi permasalahan ini, tidak ada satu pun pemangku kepentingan yang bisa menyelesaikannya sendirian. Itulah kenapa hari ini kita patut bersyukur, bahwa ada banyak pihak yang memiliki fokus yang sama dan mau berbuat hal yang sama juga," kata Arif.

Pilihan Editor: Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wihaji Mantan Bupati Batang Penuhi Panggilan Prabowo, Siap Tangani Isu Stunting dan Keluarga Berencana

1 hari lalu

Mantan Bupati Batang Wihaji setelah menemui Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Wihaji Mantan Bupati Batang Penuhi Panggilan Prabowo, Siap Tangani Isu Stunting dan Keluarga Berencana

Beberapa nama politikus yang baru terdengar publik menghadap ke Prabowo Subianto di kediamannya, termasuk Wihaji. Siapakah dia?


Tekan Stunting, Airin-Ade Siapkan Program Posyandu Ceria dan Asupan Gizi

14 hari lalu

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi berkampanye di Kabupaten Tangerang, pada Kamis 3 Oktober 2024. Dok. Pribadi
Tekan Stunting, Airin-Ade Siapkan Program Posyandu Ceria dan Asupan Gizi


Peneliti BRIN Kembangkan Riset Lidah Buaya untuk Mencegah Stunting

18 hari lalu

Tanaman Aloe Vera atau Lidah Buaya. Pixabay.com/Devanath
Peneliti BRIN Kembangkan Riset Lidah Buaya untuk Mencegah Stunting

Penelitian menunjukkan tanaman lidah buaya memiliki kandungan senyawa aktif, asam amino esensial, asam lemak tak jenuh, vitamin, dan mineral.


Kecukupan Protein pada Anak Indonesia Masih Rendah

20 hari lalu

Ilustrasi protein. Shutterstock
Kecukupan Protein pada Anak Indonesia Masih Rendah

Asupan protein hewani sangat penting bagi tubuh manusia. Manusia membutuhkan setidaknya 20 jenis asam amino esensial.


Sanitasi dan Akses Air Bersih Kunci Utama Cegah Stunting

22 hari lalu

Direktur Eksekutif Fokus Kesehatan Indonesia, Nila F Moeloek (kiri) dan peneliti kedokteran komunitas Ray Wagiu Basrowi/Istimewa
Sanitasi dan Akses Air Bersih Kunci Utama Cegah Stunting

Kualitas air minum yang buruk serta sanitasi yang jelek di lingkungan keluarga meningkatkan risiko stunting hampir 1,5 kali.


Susu Ikan Diusulkan Menjadi Hidangan Makan Bergizi Gratis Prabowo, Apa Bedanya dengan Susu Sapi?

30 hari lalu

Dua orang anak menunjukkan produk susu ikan saat peluncuran di Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Selasa, 2023. ANTARA/Dedhez Anggara
Susu Ikan Diusulkan Menjadi Hidangan Makan Bergizi Gratis Prabowo, Apa Bedanya dengan Susu Sapi?

Susu ikan diusulkan menjadi hidangan di program makan bergizi gratis Prabowo-Gibran. Apa beda susu ikan dan susu sapi?


Kementerian Kelautan Dorong Susu Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis

30 hari lalu

Relawan TKN Fanta First Voters membagikan susu dan coklat gratis kepada warga di Jalan Thamrin, Jakarta, Jumat, 29 Desember 2023. Pembagian susu yang dilakukan oleh TKN Fanta bidang pemilih muda ini merupakan bagian dari program kampanye pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kementerian Kelautan Dorong Susu Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis

Program susu ikan ini diklaim sebagai satu gerakan mengurangi stunting di Indonesia.


BKKBN Dukung Makan Bergizi Gratis untuk Tingkatkan Kesehatan Masyarakat

31 hari lalu

Siswa menyantap makanan saat uji coba program makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Cideng, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus 2024. Heru Budi berencana akan membuat makan siang gratis di seluruh sekolah negeri dasar yang ada di Jakarta secara serentak. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
BKKBN Dukung Makan Bergizi Gratis untuk Tingkatkan Kesehatan Masyarakat

Pakar di BKKBN mengatakan program makan bergizi gratis yang diprakarsai Badan Gizi Nasional dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.


Stunting Menurun Drastis, Bupati OKU Timur Terima Insentif Fiskal

35 hari lalu

Bupati OKU Timur, H. Lanosin MT dalam melakukan rembug untuk percepatan penurunan angka stunting. Dan berhasil turun jadi 9,3 persen. di Aula Bina Praja IIPemkab OKU Timur, Rabu, 11 September 2024. Dok. Pemkab OKU Timur
Stunting Menurun Drastis, Bupati OKU Timur Terima Insentif Fiskal

Lanosi, Bupati OKU Timur, berhasil menurunkan angka stunting dari 19,1 persen (2022) menjadi 9,3 persen (2023) dan mendapat insentif fiskal Rp 6,8 miliar atas pencapaian tersebut.


Trenggalek Serius Tangani Stunting,Wakil Presiden Beri Insentif Fiskal untuk Bupati

42 hari lalu

Penghargaan insentif fiskaldari Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin untuk Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Dok. Pemkab Trenggalek
Trenggalek Serius Tangani Stunting,Wakil Presiden Beri Insentif Fiskal untuk Bupati

Bupati Trenggalek M. Nur Arifin mendapat insentif fiskal lebih dari Rp 5 miliar dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin karena penanganan stunting melibatkan semua komponen di masyarakat.