Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Infeksi Mata Seperti Bintitan di Musim Hujan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi mata bintitan. Wikimedia/Andre Riemann
Ilustrasi mata bintitan. Wikimedia/Andre Riemann
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMusim hujan bisa menjadi waktu yang penuh tantangan karena banyaknya infeksi dan penyakit karena peningkatan kelembapan, salah satunya yang wajar terjadi adalah infeksi mata.

Ditulis laman Hindustan Times, Rabu 10 Juli 2024, konsultan senior retina Sharp Sight Eye Hospitals dr. Siddharth Sain mengatakan peningkatan kasus konjungtivitis, bintitan, dan infeksi mata akibat jamur biasanya terjadi selama musim ini, yang perlu peningkatan kewaspadaan dan tindakan pencegahan.

Konjungtivitis, yang juga dikenal sebagai mata merah, muncul sebagai penyakit umum saat hujan. Ditandai dengan peradangan pada selaput bening yang melapisi bola mata dan kelopak mata, penyakit ini muncul melalui gejala-gejala seperti mata merah, gatal, dan rasa berpasir di mata.

Sering kali disertai dengan keluarnya cairan yang dapat mengeras di atas bulu mata, konjungtivitis sangat menular, menyebar melalui kontak langsung dengan sekresi yang terinfeksi atau permukaan yang terkontaminasi.

Selanjutnya, bintitan adalah infeksi kelenjar minyak di kelopak mata yang menyakitkan yang juga umum terjadi karena cuaca lembap.

Kelembapan memperparah perkembangbiakan bakteri, yang menyebabkan kondisi yang tidak nyaman ini. Bintitan muncul sebagai benjolan merah yang nyeri di dekat tepi kelopak mata, dan dapat terasa sangat nyeri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama musim hujan, infeksi jamur pada mata juga meningkat menyebabkan Keratitis jamur—infeksi kornea—sangat parah. Gejalanya meliputi nyeri, kemerahan, penglihatan kabur, dan kepekaan terhadap cahaya, yang membutuhkan perhatian medis segera untuk mencegah potensi kehilangan penglihatan.

Untuk menghindarinya, pakar menyarankan agar menjaga kebersihan mata menjadi hal yang terpenting, terutama selama musim hujan. "Kita harus membawa tisu atau handuk sekali pakai untuk mengeringkan mata yang dapat membatasi penyebaran infeksi. Saat berada di luar ruangan, kita dapat menggunakan kacamata hitam atau kaca mata untuk melindungi mata dari hujan dan penyakit yang ditularkan melalui udara," katanya.

Penting untuk tetap terhidrasi, guna menjaga keseimbangan garam alami tubuh, hal ini selanjutnya membantu meningkatkan kesehatan mata.

Pilihan Editor: Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Batu Ginjal Bila Dibiarkan Bisa Berdampak Infeksi

6 jam lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Batu Ginjal Bila Dibiarkan Bisa Berdampak Infeksi

Jika batu ginjal didiampkan, bisa menyebabkan infeksi dan kerusakan ginjal yang serius.


Kenapa Cuaca di Indonesia Panas Sekali? Ini Penjelasan BMKG

3 hari lalu

Pedagang kaki lima berjualan menggunakan tenda payung menghindari terik matahari di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia merupakan fenomena yang bersiklus terjadi setiap tahun sebagai akibat dari adanya gerak semu matahari dan kondisi cuaca cerah pada siang hari. TEMPO/Subekti.
Kenapa Cuaca di Indonesia Panas Sekali? Ini Penjelasan BMKG

Kenapa cuaca di Indonesia panas sekali? Berikut ini penjelasan lengkap dari BMKG. Salah satu pemicunya adalah adanya peralihan musim.


KLHK: Kebakaran Hutan Tahun Ini Telah Emisikan 41,2 Juta Ton CO2

4 hari lalu

Petugas Manggala Agni Daops Sumatera XI Bukit Tempurung dibantu anggota Masyarakat Peduli Api Desa Catur Rahayu menyiapkan selang saat memadamkan kebakaran lahan di perbatasan Muaro Jambi dengan Tanjung Jabung Timur, Rantau Panjang, Muaro Jambi, Jambi, Senin 2 September 2024. Satgas Karhutla setempat menurunkan puluhan personel dari Manggala Agni, TNI, dan Masyarakat Peduli Api Kabupaten Tanjung Jabung Timur guna mengantisipasi perluasan kebakaran yang telah memasuki wilayah perbatasan Kabupaten Muaro Jambi dengan Tanjung Jabung Timur, sementara hingga Senin (2/9/2024) kebakaran yang telah memasuki hari kesepuluh itu masih belum berhasil dipadamkan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
KLHK: Kebakaran Hutan Tahun Ini Telah Emisikan 41,2 Juta Ton CO2

KLHK mencatat emisi karbon dari kebakaran hutan dan lahan sepanjang tahun ini sampai dengan 30 September 2024 sebesar 41.201.963 ton CO2 ekuivalen


Jawa Barat Rawan Gempa Bumi, Terjadi 134 Gempa Selama Agustus

8 hari lalu

Warga melintas di dekat rumah yang rusak pascagempa bumi di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 18 September 2024. Menurut data sementara BPBD Provinsi Jawa Barat,  gempa berkekuatan 5.0 Magnitudo tersebut mengakibatkan 8 unit rumah, 2 fasilitas kesehatan, 1 sarana pendidikan, dan 1 tempat ibadah mengalami kerusakan. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Jawa Barat Rawan Gempa Bumi, Terjadi 134 Gempa Selama Agustus

Penjelasan BMKG terkait gempa bumi yang sering terjadi di Jawa Barat


BMKG Jelaskan Titik Zenit Matahari dan Suhu Siang yang sampai 37 Derajat

9 hari lalu

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
BMKG Jelaskan Titik Zenit Matahari dan Suhu Siang yang sampai 37 Derajat

Menurut BMKG, titik zenit matahari tak signifikan menyebabkan suhu panas sepekan terakhir di sejumlah wilayah. Lalu apa?


Cuaca Panas Terik Belakangan Ini, BMKG: Tetap Waspada Hujan Lebat

10 hari lalu

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
Cuaca Panas Terik Belakangan Ini, BMKG: Tetap Waspada Hujan Lebat

BMKG menyatakan bahwa cuaca di berbagai wilayah Indonesia belakangan ini terasa panas terik matahari. Kenapa tetap waspada hujan lebat?


Yang Tak Boleh Dilakukan usai Digigit Nyamuk dan yang Disarankan

13 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Yang Tak Boleh Dilakukan usai Digigit Nyamuk dan yang Disarankan

Reaksi gigitan nyamuk berbeda pada setiap orang. Ada yang hanya gatal ringan dan ada yang parah disertai bentol. Jangan lakukan hal ini.


Pekan Ini Masuki Masa Transisi ke Musim Hujan, Simak Sebaran Potensi Hujan-Petir

15 hari lalu

Ilustrasi hujan badai petir . Pexels/Kaan Demircan
Pekan Ini Masuki Masa Transisi ke Musim Hujan, Simak Sebaran Potensi Hujan-Petir

Awal hingga pertengahan Oktober ini, sejumlah wilayah Indonesia memasuki masa peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan.


Mengenal Sakit 'Flu Pria', Benarkah Hanya Reaksi yang Berlebihan?

18 hari lalu

Ilustrasi pria sakit. Nbc.news.com
Mengenal Sakit 'Flu Pria', Benarkah Hanya Reaksi yang Berlebihan?

Ada bukti kuat bahwa pria lebih mungkin mengalami infeksi parah daripada wanita saat mereka sakit. Hal ini terlihat pada masa awal pandemi COVID-19.


Hujan, Petir, dan Angin Kencang Beberapa Hari Ini di Jabodetabek: Dampak dan Penyebabnya

20 hari lalu

Banjir melanda Jalan Ciledug Raya, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu, 25 September 2024. ANTARA/HO-BPBD DKI
Hujan, Petir, dan Angin Kencang Beberapa Hari Ini di Jabodetabek: Dampak dan Penyebabnya

Cuaca hari-hari hujan disertai angin kencang dan petir diprediksi bisa bertahan sampai dasarian pertama Oktober.