Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agar Suatu Negara Diakui Bebas Malaria oleh WHO, Bagaimana Caranya?

image-gnews
Nyamuk malaria (Reuters Photo/Paulo Whitake
Nyamuk malaria (Reuters Photo/Paulo Whitake
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa Mesir kini bebas malaria, hal itu dinilai sebagai pencapaian bersejarah dalam upaya global untuk memberantas penyakit tersebut. "Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengesahkan Mesir sebagai negara bebas malaria, yang merupakan pencapaian signifikan dalam kesehatan masyarakat bagi negara yang memiliki lebih dari 100 juta penduduk," bunyi pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip dari Antara.

WHO menambahkan, bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari "upaya hampir 100 tahun oleh pemerintah dan rakyat Mesir untuk mengakhiri penyakit yang telah ada di negara ini sejak zaman kuno."

Untuk mencapai status tersebut tidak sembarangan, WHO menetapkan status bebas malaria bagi suatu negara berdasarkan bukti yang komprehensif dan dapat dipercaya bahwa rantai penularan nyamuk penyebab malaria telah terhenti di seluruh wilayah negara tersebut selama setidaknya tiga tahun berturut-turut.

Cara Agar Suatu Negara Bebas Malaria Menurut WHO

Malaria merupakan penyakit serius yang mengancam jiwa dan disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Penyakit ini sangat umum di wilayah tropis, dan meski dapat dicegah serta diobati, malaria tetap menjadi tantangan kesehatan global yang signifikan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada berbagai langkah yang dapat diambil oleh negara-negara untuk mencapai status bebas malaria. Berikut adalah beberapa strategi utama yang disarankan oleh WHO. 

1. Pengendalian Vektor

Pengendalian nyamuk vektor merupakan langkah kunci dalam mencegah penyebaran malaria. WHO merekomendasikan dua metode utama, yaitu:

- Kelambu Berinsektisida (ITN): Penggunaan kelambu berinsektisida saat tidur di wilayah rawan malaria sangat efektif dalam mencegah gigitan nyamuk.

- Penyemprotan Residual Dalam Ruangan (IRS): Penyemprotan insektisida pada dinding dan permukaan di dalam rumah untuk membunuh nyamuk yang hinggap.


Namun, keberhasilan metode ini terancam oleh resistensi insektisida pada nyamuk serta perubahan perilaku nyamuk yang menggigit lebih awal atau di luar rumah. Oleh karena itu, WHO menekankan pentingnya inovasi dan peningkatan distribusi kelambu serta akses terhadap IRS.

2. Kemoprofilaksis

Kemoprofilaksis merupakan konsumsi obat-obatan antimalaria sebelum bepergian ke daerah endemis. Bagi pelancong atau individu yang tinggal di daerah endemis, mengonsumsi obat kemoprofilaksis bisa mencegah infeksi malaria. Obat ini umumnya mulai diminum 2-3 minggu sebelum keberangkatan dan diteruskan hingga 4 minggu setelah paparan terakhir.

3. Kemoterapi Preventif

Strategi kemoterapi preventif mencakup pemberian obat antimalaria kepada populasi berisiko pada waktu tertentu. Bentuk kemoterapi preventif yang direkomendasikan WHO antara lain:

- Kemoprevensi Malaria Musiman (SMC) untuk anak-anak di wilayah dengan penularan musiman tinggi.

- Pengobatan Pencegahan Malaria Intermiten (IPT) untuk ibu hamil dan anak usia sekolah di daerah endemis.

- Pemberian Obat Massal (MDA) pada populasi tertentu selama musim risiko tertinggi.

4. Vaksinasi

Sejak tahun 2021, WHO merekomendasikan vaksin malaria RTS,S/AS01 untuk anak-anak yang tinggal di wilayah dengan penularan malaria P. falciparum sedang hingga tinggi. Pada 2023, WHO juga mengesahkan vaksin malaria kedua, R21/Matrix-M, yang diharapkan dapat mempercepat upaya pemberantasan malaria di Afrika. Vaksin ini terbukti efektif mengurangi kasus malaria berat yang mengancam jiwa pada anak-anak.

5. Diagnosis dan Pengobatan Dini

Pengobatan dini pada kasus malaria sangat penting untuk mencegah penularan lebih lanjut. WHO merekomendasikan penggunaan metode diagnostik berbasis parasit seperti mikroskopi dan uji diagnostik cepat (RDT). Beberapa obat yang umum digunakan dalam pengobatan malaria adalah:

- Terapi kombinasi berbasis artemisinin (ACT)  untuk malaria P. falciparum.

- Klorokuin untuk infeksi P. vivax di wilayah yang masih sensitif.

- Primakuin untuk mencegah kambuh pada infeksi P. vivax dan P. ovale.

6. Pengawasan

Sistem pengawasan yang kuat sangat penting untuk memantau kasus dan kematian akibat malaria. Pengumpulan dan analisis data yang sistematis membantu kementerian kesehatan menentukan daerah yang paling terdampak dan memungkinkan negara untuk merancang intervensi yang efektif. WHO juga merekomendasikan pengawasan resistensi obat antimalaria, terutama di wilayah dengan kasus resistensi artemisinin.

7. Eliminasi Malaria dan Sertifikasi Bebas Malaria

Pemberantasan malaria berarti menghentikan penularan lokal secara permanen. Negara yang telah bebas dari penularan malaria selama minimal tiga tahun berturut-turut dapat mengajukan sertifikasi bebas malaria dari WHO. Sejak 2015, beberapa negara seperti Maladewa, Sri Lanka, dan Tiongkok telah berhasil memperoleh status bebas malaria.

MYESHA FATINA RACHMAN I ANTARA | WHO

Pilihan Editor: SBY Diungang Bill Gates di Forum Perang Melawan Malaria Sedunia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Netanyahu Tolak Usulan Gencatan Senjata di Gaza oleh Mesir

1 jam lalu

Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 13 Mei 2024. GIL COHEN-MAGEN/Pool via REUTERS
Netanyahu Tolak Usulan Gencatan Senjata di Gaza oleh Mesir

Netanyahu menolak usulan Mesir untuk gencatan senjata jangka pendek dengan Hamas di Jalur Gaza, meski militer Israel dan menterinya setuju


Indonesia Ingin Bergabung dengan BRICS, Dubes Tolchenov: Tak Ada Lobi Rusia

2 jam lalu

Sergey G. Tolchenov. TEMPO/Ifa Nahdi
Indonesia Ingin Bergabung dengan BRICS, Dubes Tolchenov: Tak Ada Lobi Rusia

Dubes Rusia Sergey Tolchenov menyebut tak ada lobi Rusia atas keinginan Indonesia bergabung dengan BRICS.


Mesir Usulkan Gencatan Senjata Sementara di Gaza untuk Pertukaran Sandera

6 jam lalu

Presiden Mesir Abdel Fattah el Sisi berbicara ketika bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di sela-sela Sidang Umum PBB tahunan di New York City, New York, AS, 23 September 2019. [REUTERS / Jonathan Ernst]
Mesir Usulkan Gencatan Senjata Sementara di Gaza untuk Pertukaran Sandera

Mesir mengusulkan gencatan senjata awal selama dua hari di Gaza untuk menukar empat sandera Israel dari Hamas dengan beberapa tahanan Palestina.


WHO Nyatakan Mesir Bebas Malaria, Bagaimana dengan Indonesia?

9 jam lalu

Nyamuk malaria (Reuters Photo/Paulo Whitake
WHO Nyatakan Mesir Bebas Malaria, Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia terus mengejar target bebas malaria. Pemerintah mencanangkan malaria hilang tahun 2030.


WHO Sebut Gaza Utara dalam Situasi Bencana Kesehatan

1 hari lalu

Warga Palestina yang terluka terbaring di kasur di rumah sakit Kamal Adwan setelah pasukan Israel menarik diri dari rumah sakit di Jabalia, di Jalur Gaza utara pada 26 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
WHO Sebut Gaza Utara dalam Situasi Bencana Kesehatan

WHO menyebut Gaza utara mengalami krisis kesehatan.


Hari Penglihatan Sedunia, Dokter Ingatkan Deteksi Dini Gangguan Refraksi pada Bola Mata Anak

4 hari lalu

Ilustrasi anak dan kacamata/masalah penglihatan. Pexels.com
Hari Penglihatan Sedunia, Dokter Ingatkan Deteksi Dini Gangguan Refraksi pada Bola Mata Anak

Hari Penglihatan Sedunia setiap Kamis pada pekan kedua Oktober pada tahun ini bertema internasional 'Love Your Eyes, Kids'.


Presiden Xi Jinping dan Vladimir Putin Bertemu sebelum KTT BRICS

5 hari lalu

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pertemuan bilateral di Kazan, Rusia, Selasa, 22 Oktober 2024. ANTARA/HO-Kementerian Luar Negeri China
Presiden Xi Jinping dan Vladimir Putin Bertemu sebelum KTT BRICS

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pertemuan bilateral sebelum memulai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 BRICS


Jerman Umumkan Kasus Pertama Varian Baru Cacar Monyet

5 hari lalu

Nsimire Nakaziba, 34, mengobati ruam pada saudara perempuannya, Sifa Mwakasisi, 32, untuk meredakan rasa sakit di dalam tenda tempat dia menjalani perawatan melawan mpox di rumah sakit Kavumu di wilayah Kabare, provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo, 29 Agustus 2024. Untuk menghadapi wabah cacar monyet, salah satu strategi efektif yang bisa diterapkan adalah peningkatan kesadaran diri serta isolasi bagi individu yang terinfeksi. REUTERS/Arlette Bashizi
Jerman Umumkan Kasus Pertama Varian Baru Cacar Monyet

Otoritas Jerman mengumumkan kasus pertama varian baru cacar monyet di negara itu pada 18 Oktober 2024.


Ada Anjing Bermain-main di Puncak Piramida Agung Mesir

7 hari lalu

Para penerjun payung melayang di atas Piramida Agung dalam festival olahraga udara di Giza, Mesir, pada 8 November 2020. Parasut menghiasi langit di atas Piramida Agung dekat Kairo, ibu kota Mesir, ketika puluhan penerjun payung kelas dunia berpartisipasi dalam festival olahraga udara ketiga yang digelar pada Minggu dan Senin (8-9/11) di negara tersebut. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
Ada Anjing Bermain-main di Puncak Piramida Agung Mesir

Anjing itu menggonggong di atas Piramida Agung Giza berusia lebih dari 4.000 tahun, terekam oleh paraglider yang terbang di atasnya.


Dubes RI untuk Mesir Yakin Budi Daya Udang Vanamae PT EPU Mampu Penuhi Permintaan Pasar Timur Tengah

8 hari lalu

Duta Besar RI untuk Mesir, Dr. Lutfi Rauf didampingi Atase Perdagangan, M. Syahran Bhakti, Pelaksana Fungsi Ekonomi, Rifki Rustam Arsyad beserta Staf Atdag, Syamsu Alam dan Staf Ekonomi KBRI Kairo, Hasbiyallah Alwi melakukan kunjungan ke lokasi budidaya udang vaname di Tambak PT. Esaputlii Prakarsa Utama di Desa Donggulu dan Donggulu Selatan. Kabupaten Parigi Mautong, Sulawesi Tengah. Foto: istimewa
Dubes RI untuk Mesir Yakin Budi Daya Udang Vanamae PT EPU Mampu Penuhi Permintaan Pasar Timur Tengah

Produk udang merupakan salah satu hasil laut Indonesia favorit di pasar Mesir.