Menyemai Komposisi Batik Fractal

Reporter

Editor

Kamis, 17 Desember 2009 07:47 WIB

TEMPO/Aditya Herlambang

TEMPO Interaktif, Di atas kain panjang dengan warna-warna lembut ungu, biru tua, dan hitam, motif batik itu sangat teratur serta rigid. Coraknya mayoritas bunga, daun dan ranting, hingga sulur-sulur imajinatif dengan beragam warna cerah.

Namun ada pula komposisi warna kontras. Di atas kain oranye menyala, motif bunga kecil-kecil merah, hijau, atau putih berkelindan. Juga sebaliknya, di kain hitam, susunan motif sulur berwarna biru menyala berbalut warna silver tebal amat menarik mata.

Di perhelatan Helarfest 2009 Bandung, lembar-lembar kain itu ditampilkan di pameran desain Batik Fractal oleh Pixel People Project dalam produk fashion dan interior. Pada 10-13 Desember lalu, pameran bertajuk Batik Fractal Openlab ini digelar di Jabar Craft Centre, Bandung. Selain pameran produk, Pixel mengenalkan rancangan jBatik Mobile.

Batik fractal adalah batik yang motifnya dirancang dengan memakai rumus matematika fractal. Hasil desain itu diaplikasikan ke atas kain dengan teknik batik tradisional, seperti memakai canting dan cap menggunakan lilin malam atau celup warna.

Komputasi rancangan corak batik memang tambah menarik. Sebelumnya, akhir Mei lalu, Pixel People Project, yang digawangi tiga anak muda Bandung, melansir perangkat lunak jBatik versi 2.0 di Blitz Megaplex, Bandung.

Advertising
Advertising

Menurut Head of Business Pixel People Project Nancy Margried, perangkat lunak itu menghasilkan berbagai corak batik dengan generatif atau perulangan. Desainer tinggal memasukkan rumus-rumus fractal, lalu biarkanlah komputer bekerja.

Nancy juga menyebutkan, jBatik adalah penyempurnaan versi sebelumnya, yang dibuat pada 2008. Hasil karya bersama dua rekannya, alumni Institut Teknologi Bandung, Yun Haryadi dan Muhammad Lukman, itu sempat diganjar penghargaan ICT Award di Indonesia dan tingkat Asia-Pasifik, serta meraih UNESCO Award of Excellence tahun lalu.

Dalam proyek yang didanai bantuan pemerintah Amerika Serikat ini, mereka juga melibatkan pembuat program Dimas Danurwenda dan Andik Taufiq dari Informatika ITB. Ada juga Kiranasasi Wiryawan serta Achmad Haldani dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.

Sejauh ini Pixel People Project telah menerapkan desain batik fractal ke atas kain bersama Rumah Batik Komar, Studio Batik Hasan, Bandung, dan sebuah rumah produksi batik di Pekalongan. Pada kulit, motif pada alas kaki dibuat bareng Tori Shoes dan telah dipasarkan ke Swiss. Perancang kondang Era Soekamto juga pernah memakainya.
Perangkat lunak jBatik terus dikembangkan. Pixel kini sedang merintis aplikasi berbasis Java itu agar bisa dipasang secara mobile. Inovasi anyar ini memungkinkan siapa saja merancang pola batik di layar ponsel.
Perangkat jBatik Mobile mengadopsi jBatik versi 2.0. Beberapa fiturnya sengaja dihilangkan agar tak memberatkan ponsel saat pengunduhan dan pengoperasian aplikasi sebesar 800 kilobit itu.

Fasilitas yang dibuang misalnya pola 3 dimensi batik dan pembuatan pola batik dari awal, seperti pada jBatik v.2.0 di komputer. "Untuk yang mobile, hanya untuk layout," kata Head of Design Pixel Muhamad Lukman, yang akrab dipanggil Luki, di sela-sela pameran akhir pekan lalu.

Begitu layar ponsel siap, pengguna terlebih dulu diminta mengisi beberapa kolom untuk menentukan pola batik, kemiringannya, jarak tiap gambar, serta perulangannya. Setelah menekan kolom generate, layar beralih ke halaman layout yang terkotak-kotak dan telah berisi sejumlah pola batik. Selanjutnya, pengguna tinggal mengisi kotak-kotak dan bebas memasukkan pola batik lain.

Di kolom pattern tersedia 30 macam pola. Di urutan atas terdapat nama Hilbert, Dragon, serta Moore, yang dibuat dari persamaan rumus matematika. Pola lainnya menjumput dari batik tradisional, seperti pita pada batik Garut atau kawung. Pola bleduk, karya pembatik Pekalongan yang menjajal pembuatan batik fractal beberapa waktu lalu, pun ada.

Menurut Luki, pengoperasian jBatik Mobile termasuk mudah. "Teknologi yang sepertinya rumit ternyata mudah dipakai," ujarnya. Alumnus ITB itu menambahkan, software komposisi karya seni di ponsel termasuk jarang. Maka mereka berani mengklaim inovasi jBatik Mobile sebagai satu-satunya aplikasi pembuat batik di dunia. "Kebanyakan Java dikembangkan untuk game. Sangat jarang buat merancang gambar."

Setiap ponsel berbasis Java MIDP 2.0 dan ditunjang sistem Simbian bisa mengunduh jBatik Mobile. Nancy Margried mengatakan ponsel murah seharga Rp 400-600 ribu pun bisa. "Sasaran utama kami memang para pembatik yang dengan ponsel sederhana pun bisa merancang pola," ujarnya.

Mereka mengaku ingin menyebarkan aplikasi yang menjadi bisnis utamanya itu seluas-luasnya dengan harga murah. Hal itu didorong hasil pelatihan mereka ke sejumlah pembatik di Pacitan dan Pekalongan beberapa bulan lalu. "Dalam waktu empat hari, pembatik yang belum pernah memegang komputer pun bisa membuat batik fractal," katanya bungah.

Tahun depan aplikasi itu akan diluncurkan dan dijual sekitar Rp 20 ribu. Saat ini Luki, Head of Research Yun Haryadi, Master Programmer Andik Taufik dan Dimas Danurwenda, serta Pattern and Product Designer Kiranasasi Wiryawan masih berkutat menyempurnakan kekurangan program itu.

Kelemahan jBatik Mobile adalah belum bisa menyimpan gambar hasil layout di ponsel. Tim itu masih harus mengulik program supaya gambar bisa disimpan dalam format jpg, sehingga bisa dicetak. Nancy berjanji tak akan menjual jBatik Mobile sebelum problem itu terpecahkan.

ANWAR SISWADI (Bandung)

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

6 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

7 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

10 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

35 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

37 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

54 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya