Agar Anak Santun di Ranah Maya

Reporter

Editor

Senin, 24 Januari 2011 06:23 WIB

Ilustrasi. (CNN)
TEMPO Interaktif, Status di Facebook membuat berang karyawati swasta itu. Pasalnya, dalam status tersebut, putri sulungnya mengungkapkan kata-kata kotor, walaupun hanya bercanda dengan temannya. Sang ibu langsung bereaksi, "Segera hapus statusmu itu sebelum Mama pulang." Sang anak, mau tak mau, segera menghapus statusnya itu.

Jejaring sosial kini begitu akrab dengan siapa saja, termasuk anak-anak. Namun banyak anak menggunakan jejaring sosial sesukanya. Termasuk mengumbar kata-kata menghina atau bahkan mencemooh. Kekesalan mereka di sekolah bisa tumpah jika sudah memasuki jejaring sosial. Satu kasus di Tanjung Pinang, empat siswa di sebuah sekolah menengah akhirnya dikeluarkan dari sekolahnya karena menghina gurunya melalui Facebook.

Kasus-kasus semacam itu sebenarnya bisa dicegah andaikan anak tahu sopan santun di dunia maya. Hal-hal tak patut diunggah sebaiknya jangan diunggah. Pikir masak-masak sebelum mengunggah sesuatu di Internet. "Istilahnya, sekali kita tekan enter, akan abadi selamanya," kata Acep Syaripudin, dari Bagian Publikasi dan Pelayanan Publik Indonesian ICT Partnership (ICT Watch).

Acep menyatakan, dunia maya dan dunia nyata tidaklah jauh berbeda. Tingkah laku di dunia maya atau dunia nyata berakibat sama karena punya aturan-aturan yang harus diikuti. Panduannya adalah Wise While Online, Think Before Posting. Bijaksana saat berselancar di dunia maya dan berpikirlah sebelum mengunggah.

Peran orang tua sangat penting. Orang tua harus paham apa itu Internet, khususnya situs jejaring sosial. Sebab, hal ini dapat mengimbangi wawasan orang tua tentang Internet terhadap anak-anaknya. "Jika orang tua tidak paham, bagaimana bisa berkomunikasi dengan baik kepada anaknya," kata Acep.

Orang tua juga harus paham soal cyber-bullying. Mengejek teman atau mempermalukan dengan kata-kata kotor termasuk cyber-bullying. Menurut situs Stopcyberbullying, cyber-bullying didefinisikan sebagai aktivitas penyiksaan, ancaman, pelecehan, mempermalukan dalam menggunakan Internet, teknologi interaktif, digital, atau telepon seluler.

Namun, jika anak mulai mengejek temannya atau mengumpat di dunia maya, orang tua tak harus langsung menghukum mereka. "Orang tua perlu berdiskusi dan mendidik anak tentang tindakannya tersebut," kata Acep. Menghukum anak dengan melarangnya menggunakan Internet sama saja membatasi kreativitas anak.

"Yang perlu dilakukan adalah edukasi kontinu tentang etika dan aturan yang berlaku di dunia maya," kata Acep.
Edukasi ini penting, terutama tentang sanksi dan akibatnya jika hal tersebut dilakukan, karena akan membuat cemar diri sendiri, orang tua, keluarga, serta pihak lainnya. Terlebih apabila pihak yang diejek mengadukan hal itu ke lembaga hukum. Masalah pun bisa melebar ke urusan hukum.

Saat ini memang sudah banyak tersedia perangkat lunak guna menyaring situs yang tak sesuai untuk anak. "Namun pendampingan kepada anak tentang pemahaman berselancar di Internet lebih efektif dibandingkan dengan memasang penyaring perangkat lunak." NUR ROCHMI


Mencegah dan Menghentikan Cyber-bullying

- Jangan merespons.
Para pelaku bullying selalu menunggu-nunggu reaksi korban. Untuk itu, jangan terpancing untuk merespons aksi pelaku agar mereka tidak lantas merasa diperhatikan.

- Jangan membalas aksi pelaku.
Membalas apa yang dilakukan pelaku cyber-bullying akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan semakin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini.

- Adukan kepada orang yang dipercaya.
Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka harus melapor kepada orang tua, guru, atau tenaga konseling di sekolah. Selain mengamankan korban, tindakan ini akan membantu memperbaiki sikap mental pelaku.

- Simpan semua bukti.
Karena aksi ini berlangsung di media digital, korban akan lebih mudah meng-capture, lalu menyimpan pesan, gambar, atau materi pengganggu lainnya yang dikirim pelaku, untuk kemudian menjadikannya sebagai barang bukti saat melapor ke pihak-pihak yang bisa membantu.

- Segera blokir aksi pelaku.
Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentuk pesan instan, teks, atau komentar profil, gunakan tool preferences/privasi untuk mengeblok pelaku. Jika terjadi saat chatting, segera tinggalkan chatroom.

- Selalu berperilaku sopan di dunia maya.
Perilaku buruk, seperti membicarakan orang lain, bergosip, atau memfitnah, akan meningkatkan risiko seseorang menjadi korban cyber-bullying.

- Jadilah teman, jangan hanya diam.
Ikut meneruskan pesan fitnah atau hanya diam dan tidak berbuat apa-apa akan menyuburkan aksi bullying serta menyakiti perasaan korban. Suruhlah pelaku menghentikan aksinya. Atau, jika pelaku tidak diketahui, bantu korban menenangkan diri dan laporkan kasus tersebut ke pihak berwenang.

sumber: conncetsafely


Berita terkait

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

1 hari lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

2 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

3 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

4 hari lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini deretan negara dengan tarif internet termurah per satu gigabyte, di antaranya Israel dan India yang unggul dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

4 hari lalu

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

Hari pertama pelaksanaan UTBK 2024 diwarnai kendala teknis pada akses soal ujian yang dialami para peserta. Ada empat dugaan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

11 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

11 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

11 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

16 hari lalu

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya