Khazanah Keindahan Tasikmalaya  

Reporter

Editor

Minggu, 22 Mei 2011 18:38 WIB

TEMPO/Arnold Simanjuntak
TEMPO Interaktif, Jakarta -Antara bordir dan Tasikmalaya seperti tidak bisa dipisahkan. Memang, salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat ini terkenal dengan julukan Kota Seribu Bukit dan Kota Bordir Indonesia. Keindahan seni kerajinan bordir atau teknik keterampilan ragam hias menyulamnya merupakan daya tarik daerah ini.

Selain itu, Tasik kaya akan kain dan kerajinan lainnya. Sebut saja batik Tasik, kelom geulis yang sudah termasyhur, payung Tasik yang cantik, dan beragam kerajinan lain. Potensi dan khazanah keindahan daerah inilah yang membuat Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC) meluncurkan Tasik Enterprise: sebuah program pengembangan fashion muslim kolaborasi perancang busana profesional dengan perajin bordir, batik, dan kerajinan asal Tasik.

Produk dari program kolaborasi ini menjadi salah satu bagian yang diperagakan dalam kegiatan tahunan Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2011 yang berlangsung beberapa waktu lalu di Grand Ballroom Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Peragaan ini menyertakan empat perancang busana muslim nasional, yakni Irna Mutiara, Malik Moestaram, Merry Pramono, dan Nuniek Mawardi, yang ditunjuk IIFC menjadi mitra para perajin.

Karya empat perancang ini menyajikan puluhan busana muslim yang dikreasikan secara apik, modern, elegan, dan trendi. "Ini pekerjaan yang luar biasa dan bukan soal mudah. Kami sama-sama belajar, para perajin belajar meng-update diri melalui karyanya dengan sentuhan kekinian dari kami. Sementara itu, kami sebagai perancangan harus memahami makna kearifan lokal mereka yang memang sangat sakral dengan nilai-nilai luhur budaya yang lekat dengan proses berkarya mereka," kata Nuniek Mawardi.

Koleksi busana Nuniek yang diperagakan mengusung tema "B(oho)LEND". Terdapat kesan universal dengan menggunakan bahan baku dari Asia, seperti batik, textile origami, bordir Tasik, serta patchwork dan macrame. Nuniek menguraikan inspirasi karyanya dan menjelaskan Tasikmalaya sebagai saksi bisu interaksi berbagai kultur.

"Saya menerapkan gaya bohemianisme sebagai gaya hidup yang tidak konvensional, menyeberang (crossover), dan percampuran (hybrid). Gaya ini merupakan segala interaksi dan akulturasi budaya Tasik," kata perancang berwajah cantik ini.

Pada bagian kedua peragaan, Merry Pramono menampilkan koleksi bertema "Kembang Desa". Dengan 25 buah busana bersiluet modern yang ready to wear, Merry menghadirkan bahan batik khas Tasik yang ringan serta bercorak bright color. "Saya terinspirasi wanita Tasik yang cantik, bersahaja, santun, dan berbudi pekerti luhur, yang menjadi pujaan hati semua orang," ujar Merry.

Selain itu, Merry menyajikan sifat wanita Tasik yang sangat andal berbusana dalam setiap kesempatan memakai bahan tradisional Tasik. "Saya menyajikan tren warna hypercolor S/S 2011 dengan booming-nya aneka warna cerah, seperti pink, turquoise, dan ungu. Serta motif lereng kembang berkombinasi dengan bahan dasar satin, chiffon silk, dan katun."

Adapun Malik Moestaram mengambil tema "Around T World" pada koleksinya yang mengangkat tema batik Tasik seutuhnya. Didominasi warna hijau, kuning, dan biru, ia mampu memperkenalkan batik Tasik yang berbeda dengan batik daerah lainnya kepada pencinta fashion.

Sementara itu, Irna Mutiara mengangkat tema "The Shadow of Katumbiri" yang mengusung konsep perpaduan detail etnik dan kontemporer. Didominasi warna-warna lembut, seperti kuning, biru muda, ungu, dan merah muda, serta dipadukan dengan abu-abu memberi kesan elegan pada 20 koleksinya.

"Saya menyajikan busana muslim pesta ready to wear deluxe." Ia juga menampilkan busana pengantin yang mengangkat detail motif batik Tasikmalaya, seperti rereng, pecah kopi, dan merak ngibing, yang diaplikasikan dengan teknik bordir Tasik.

Tasik Enterprise ini, menurut Eka Shanty, Direktur Eksekutif IIFC, merupakan salah satu realisasi komitmen IIFC dan pemerintah. Komitmen yang dicanangkan sejak Agustus tahun lalu itu adalah upaya mewujudkan Indonesia menjadi kiblat fashion muslim dunia.

Wanita berjilbab ini meyakini Tasik memiliki khazanah keindahan yang bisa
dieksplorasi sedemikian rupa. "Ibarat menguras ceruk, Tasik tak akan pernah habis. Selalu mempesona khazanah keindahan kain beserta kerajinannya," dia menambahkan.

Eka mengibaratkan Tasik Enterprise sebagai ladang bisnis bersama bagi seluruh pihak yang terlibat dengan kemitraan. Semua bisa memberikan kontribusinya sebagai modal usaha. Para perancang memiliki saham di bidang kreativitas dan produksi, perajin memiliki bahan dan material, serta IIFC berperan membuka pasar dan branding produknya.

"Kami menjemput pasar lokal dan global dengan mengeksplorasi keindahan kain dari Kota Seribu Bukit dan Bordir ini," ujarnya.

Tasik Enterprise bukan satu-satunya program kolaborasi. IIFC, menurut Eka, ke depan akan menyiapkan Kota Padang, Makassar, dan daerah-daerah di Nusa Tenggara serta daerah lainnya di Indonesia yang memiliki khazanah keindahan masing-masing. Eka optimistis Tasik Enterprise akan memiliki high value market melalui serangkaian promosi selama Ramadan mendatang dan perhelatan Indonesia Islamic Fashion Fair, baik di dalam maupun luar negeri.

l HADRIANI P

Berita terkait

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

3 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

3 hari lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

7 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

10 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

16 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

24 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

29 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

33 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

45 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

4 Maret 2024

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya