Kenali Asma Anak, Curigai Batuknya  

Reporter

Editor

Senin, 13 Juni 2011 05:08 WIB

Asma

TEMPO Interaktif, Jakarta - Anak rewel saat tak enak badan, seperti ketika mengalami batuk-pilek, tampaknya biasa. Namun, kalau batuk dan rewel berkepanjangan mesti dicurigai, bukan malah dimarahi. "Dalam kondisi seperti itu, sebaiknya orang tua waspada. Bisa jadi anak menderita asma," kata dokter spesialis anak Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Emma Nurhemma. Asma juga akan muncul ketika anak dalam kondisi tertekan. "Kalau sudah begitu, jangan terus dimarahi," ujarnya.

Asma pada anak, menurut dokter Emma, akan muncul dengan gejala sesak napas, mengi atau napas berbunyi, nyeri dada, napas cepat, napas pendek-pendek, sulit bicara, biru-biru di sekitar mulut atau disebut sianosis, ancaman berhenti napas, bahkan kematian. "Jangan tunda sampai mulutnya kebiruan pada anak balita," katanya dalam acara "You Can Control Your Asthma" di Rumah Sakit Persahabatan.

Orang tua harus mengenali tanda batuk biasa dan batuk asma. "Kapan curiga asma pada anak,yaitu ketika batuk membandel." Menurut dokter Emma, ciri batuk bandel yang menjadi ciri asma adalah batuk berlangsung lama, pada malam atau dinihari menjadi lebih berat, mengganggu tidur, saat batuk anak kadang sampai muntah, dan ada riwayat alergi pada keluarga. Selain itu, "Batuk setelah ada faktor pencetus. Batuk setelah beraktivitas, meski gejalanya bisa membaik, kadang bisa timbul lagi setelah sembuh atau setelah diberi obat," ujarnya.

Begitu mengetahui anak terkena asma, orang tua tak perlu panik. Yang penting, carilah faktor pencetusnya. Dengan mengetahui faktor pencetus, serangan asma bisa dihindari. Faktor pencetus misalnya debu rumah, tungau, dan kapuk di kasur, bantal-guling, atau boneka. Faktor lainnya adalah asap rokok dan rontokan bulu binatang (ayam, anjing, kucing, kelinci). Asma juga bisa muncul karena udara dingin serta mengalami stres dan kelelahan. Bisa juga muncul setelah mengkonsumsi makanan, seperti cokelat, tomat, rambutan, es atau minuman dingin, makanan berpengawet, dan makanan berpenyedap rasa.

Seperti yang dialami Galih Aji. Remaja ini terdeteksi menderita asma sejak kecil. Dia paling gampang mengalami sesak napas setelah memakan cokelat atau makanan yang berpenyedap rasa. Galih langsung bersin-bersin jika ada orang menyapu atau sedang bersih-bersih rumah. Setelah itu bisa dipastikan dia harus langsung minum obat, jika tak ingin sesak napas keburu menyerang.

Orang tua juga perlu mengetahui riwayat alergi keluarga dari garis ayah, ibu, paman, bibi, dan lain-lain sebab riwayat alergi bisa melompat pada generasi berikutnya. Bentuk penyakit alergi, antara lain asma, eksem, dan pilek pada pagi hari atau bersin pada pagi hari. Faktor pencetus pada tiap anak, menurut dokter Emma, tidak sama. "Pengamatan langsung orang tua merupakan hal yang penting."

Serangan asma juga terjadi pada anak gemuk. "Semakin gemuk, semakin sering dia akan mengalami serangan asma," ujar dokter Emma. Kegemukan akan membuat saluran napas terimpit. Pada anak obesitas, mereka akan menderita dua kali lebih berat. Sebab, saat serangan muncul, saluran akan mengerut dan terimpit.

Untuk menangani asma pada anak obesitas, pertama kali haruslah mengurangi berat badan. Setelah itu, barulah penyakit asma dapat diobati. Menurut dokter ahli fisik dan rehabilitasi, Anita Ratnawati, olahraga tetap harus dilakukan, kecuali anak dalam kondisi sedang kena serangan atau tidak terkontrol. "Orang tua harus memberi tahu pelatih bahwa anak mereka menderita asma. Ini untuk mengantisipasi segala sesuatu," kata dokter Anita.

Beberapa olahraga yang disarankan pada penderita asma adalah berenang, lari jarak pendek, bola voli, kasti, jalan, bersepeda, joging, dan senam asma. "Renang yang paling bagus karena daya apung di air mengurangi beban dan kelelahan," ujar dokter Anita.

Sebelum berolahraga, harus diperhatikan cuaca dan kondisi udara. Penderita asma lebih baik tidak berolahraga pada cuaca dingin atau panas dan saat udara tercemar. Juga sebaiknya tidak berolahraga saat kondisi lelah berlebihan. Saran lain, membawa obat pelega saat berolahraga untuk mengantisipasi datangnya serangan mendadak. "Hentikan olahraga jika batuk, sulit bicara, muncul mengi, terasa berat di dada," kata dokter Emma. Tanda-tanda ini bisa muncul 6-10 menit saat berolahraga atau 10-15 menit setelah berolahraga.



DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

3 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

5 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

5 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

9 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

12 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

13 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

20 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya