TEMPO Interaktif, Jakarta - Siapa bilang pria tak suka berbelanja? Para pria mungkin memilih menghindari pusat perbelanjaan, tetapi uang yang mereka belanjakan secara online lebih besar ketimbang yang dikeluarkan para wanita. Di Australia, para pria berbelanja online sebesar 242 dolar per bulan, sementara wanita hanya 165 dolar per bulan.
Informasi yang diperoleh dari World Internet Project ini mengungkapkan bahwa antara 2007 hingga tahun ini, para pria menaikkan pengeluaran mereka hingga sepertiga dari sebelumnya dan berbelanja barang dua kali lebih banyak setiap bulannya.
Scott Ewing, seorang peneliti senior di the Centre of Excellence for Creative Industries and Innovation di Swinburne University, Melbourne, mengatakan bahwa mereka menunjuk pada “sebuah kesenjangan menarik dalam kebiasaan belanja yang dipengaruhi oleh gender.’’
Ewing mengatakan bahwa temuan itu adalah yang paling menarik di antara temuan-temuan lainnya dalam melihat dampak Internet dan teknologi baru dari aspek sosial, budaya, politik maupun ekonomi di belasan negara. “Ini cukup menarik. Kita tidak sepenuhnya yakin sebelumnya,’’ kata dia.
Penjelasan atas kenyataan ini dapat memasukkan pernyataan, antara lain "terkenalnya keengganan pria Australia untuk berbelanja" atau "meningkatnya kecenderungan para pria berbelanja online untuk barang-barang seperti elektronik, gadgets, musik, buku maupun film."
“Hal itu juga bisa menunjukkan bahwa wanita cenderung berbelanja di pusat perbelanjaan. Mereka suka berpetualang di toko-toko dan mencoba sesuatu, memilih, dan menyentuh barang-barang di toko,’’ kata Ewing.
Ditambahkannya, kemungkinan para wanita juga mempertimbangkan untuk membeli barang dari Inggris atau Amerika secara online demi mencari diskon pakaian atau sepatu, tetapi mendapati bahwa cara termurah adalah mengunjungi toko. Pasalnya, untuk belanja online tetap membutuhkan biaya pengiriman.
Pada tahun 2007, para pria di Australia membelanjakan uangnya secara online sebanyak 180 dolar per bulan, tetapi tahun ini meningkat menjadi 242 dolar per bulan. “Wanita justru sebaliknya. Belanja online mereka menurun dari 179 dolar menjadi 165 dolar. Hal ini cukup penting mengingat hampir semua data Internet terus menunjukkan peningkatan yang positif,’’ ujar Ewing.
Dikatakan Ewing, apapun faktor yang menjadi pemicunya, tetap ada beberapa kemungkinan. “Yang secara pasti, hal tersebut haruslah menjadi pertimbangan bagi para penjual online sektor ritel untuk memasukkannya dalam strategi pemasaran mereka,’’ cetus dia. Pada 2009, pria berbelanja online 17 persen lebih tinggi ketimbang wanita dan tahun ini 46 persen lebih tinggi.
“Wanita meningkatkan jumlah item yang mereka beli secara online, tetapi mereka jelas membeli barang-barang yang lebih murah dan membelanjakan lebih sedikit uang untuk itu,’’ kata Ewing.
SYDNEY MORNING HERALD I ARBA’IYAH SATRIANI
Berita terkait
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja, HyperOS Terpasang di Redmi Note 13, Fakta Gunung Ruang
7 hari lalu
Topik tentang YouTube mengembangkan fitur belanja baru yang bersaing dengan TikTok Shop menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.
Baca SelengkapnyaPemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja
15 hari lalu
Jangan malu dan sungkan bila tiba-tiba kebelet BAB ketika sedang belanja. Pakar menjelaskan fenomena tersebut.
Baca SelengkapnyaBelanja Pemerintah Sentuh Rp 470 T, Didorong Pemilu
41 hari lalu
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikanbelanja pemerintah telah terealisasiRp 470,3 triliun hingga pertengahan Maret ini.
Baca SelengkapnyaSahur Jadi Waktu Check-Out Favorit Konsumen Lazada
45 hari lalu
Senior Vice President Campaigns, Traffic, and Onsite Marketing Lazada Indonesia Amelia Tediarjo, mengatakan aktivitas transaksi banyak saat sahur.
Baca SelengkapnyaPusat Grosir Solo Siapkan Konsep Baru Jadi Kawasan One Stop Shopping, Pedagang Bakal Difasilitasi Aplikasi CRM
54 hari lalu
Manajemen Pusat Grosir Solo (PGS) sedang mempersiapkan konsep baru wisata belanja di Kota Solo yang akan diterapkan mulai tahun 2026.
Baca SelengkapnyaProgram Makan Siang Gratis Menuai Kritik, Apa Kata Para Ekonom?
56 hari lalu
Program makan siang gratis dinilai para ekonom akan menggerus dana pendidikan dan membebani APBN.
Baca SelengkapnyaDestinasi Favorit Anya Geraldine di Singapura dari Wisata Kuliner hingga Belanja
29 Februari 2024
Anya Geraldine menceritakan pengalaman mengeksplorasi Singapura
Baca SelengkapnyaRealisasi Belanja Bansos Capai Rp 12,45 T per Januari 2024, Naik 220 Persen
28 Februari 2024
Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja bansos mencapai Rp 12,45 triliun per 31 Januari 2024 atau naik 220,87 persen secara tahunan.
Baca Selengkapnya10 Tips Menawar Saat Berbelanja di Pasar Bagi Turis Asing
15 Februari 2024
Belanja di pasar menjadi tujuan menarik bagi para turis asing. Berikut terdapat tips menawar saat berbelanja di pasar bagi turis asing.
Baca SelengkapnyaBertaburan Brand, Sudut Utara Kota Yogyakarta Ini Tumbuh Jadi Pusat Fashion Modern
4 Februari 2024
Jika Malioboro punya Pasar Beringharjo untuk belanja batik, kawasan utara Kota Yogyakarta ini punya Jalan C. Simanjuntak ini untuk fashion modern.
Baca Selengkapnya