Awas Bayi Anda Bisa Tewas Saat Tidur  

Reporter

Editor

Rabu, 19 Oktober 2011 17:47 WIB

sxc.hu

TEMPO Interaktif, Boston- Risiko bayi meninggal dunia saat dia tidur bisa dikurangi apabila si bayi divaksinasi, diberi air susu ibu (ASI), dan tidak ada “bantalan” besar melintang di sisi-sisi tempat tidurnya.

Ketiga hal itu merupakan rekomendasi terbaru yang dibuat oleh para dokter ahli anak di Amerika Serikat, Selasa 18 Oktober 2011 dalam rangka mempromosikan tidur aman bagi bayi dan mengurangi risiko kematian mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau disebut juga Crib Death.

Tujuan utama kami adalah meminimalkan kematian jenis ini,“ kata Dr. Rachel Moon, seorang dokter anak di Children’s National Medical Center di Washington DC, salah seorang dari tim yang membuat rekomendasi terbaru itu.

Dalam rekomendasi terbaru itu disarankan juga untuk menyingkirkan semua barang dari tempat tidur bayi, termasuk bantal dan selimut, serta menghindari “berbagi tempat tidur”–suatu kondisi ketika bayi tidur dengan orang tuanya atau anak lain.

Diperlukan lebih banyak edukasi untuk para penyedia jasa heatlh care dan orang-orang yang terlibat di dalamnya tentang cara mencegah mati lemas dan untuk mengurangi SIDS dan penyebab-penyebab lain kematian bayi,” tutur Dr. Moon.

Pada 1992 Asosiasi Dokter Anak Amerika (AAP) merekomendasikan agar bayi tidur telentang ketimbang telungkup. Ini dikenal dengan “Back to Sleep” yang ternyata bisa menurunkan angka kematian mendadak (SIDS) hingga 50 persen. Namun kematian bayi oleh sebab lain termasuk mati lemas dan tersedak, meningkat.

Guna menurunkan angka kematian bayi akibat kedua hal tersebut, AAP memperbarui panduan tidur aman untuk anak-anak berusia satu tahun ke bawah, yaitu bayi harus diberi ASI, ketika memungkinkan, dan diimunisasi. Hasil studi menunjukkan bahwa kedua cara tersebut terbukti bisa menurunkan risiko terjadinya SIDS.



Tempat tidur bayi yang ideal, menurut AAP, adalah yang hanya terdiri dari matras bayi yang kuat, dan tidak ada jarak antara matras dan tempat tidurnya. Meskipun berbagai item bayi seperti selimut dan bantalan pelindung tempat tidur (bumper pads) bisa membuat tempat tidur bayi terlihat "cute", ternyata justru berbahaya bagi bayi, ungkap Dr. Moon.

Bantalan pelindung berpotensi meningkatkan risiko mati lemas (jika bayi berguling berlawanan arah dengan bantalan dan tidak bisa kembali lagi) serta risiko tercekik (jika bayi terperangkap di antara tali bantalan tersebut).

Karena itu, tak ada alasan untuk memberikan bantalan,” kata Dr. Moon. “Bantalan-bantalan itu tidak menghindarkan terjadinya cedera serius,” lanjut dia. Bayi-bayi belum memiliki kekuatan otot yang cukup atau kemampuan motorik untuk melemparkan balik dirinya sendiri dari sisi yang berlawanan dari tempat tidur mereka dengan kekuatan yang cukup yang menyebabkan cedera.

LIVESCIENCE / ARBA’IYAH SATRIANI

Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya