Mendengar Mahabharata Funky  

Reporter

Editor

Kamis, 15 Desember 2011 03:23 WIB

Siaran radio. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO Interaktif, :- Nong..nong..nong, tabuh gendang pengumuman berbunyi di Kerajaan Hastinapura. Pandu Dewanata mendengar woro-woro bahwa Kerajaan Mandura membuka sayembara dengan hadiah Putri Dewi Kunti. "Uncle Bisma, saya mau minta izin nih, mau ikut sayembara di Kerajaan Mandura, sepertinya saya jatuh cinta kepada Dewi Kunti," kata Pandu kepada Bisma, pamannya.

Mendapat restu dari Bisma, Pandu kemudian melaju ke Mandura bersama dua adiknya, Destarata dan Yamawidura. Pandu awalnya berniat naik mobil ke Mandura. Tapi kata Destarata, "Naik kuda aja, Bro, save energy biar go green, you know, Man."

Penggalan percakapan itu ada dalam sandiwara radio yang digelar Motion Radio Jakarta setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Sejak dua pekan lalu, di radio yang berada di gelombang 97,5 FM ini para pendengar bisa mendengar wayang "gaul". Cukup 10 menit sehari, cerita wayang dengan judul Asal-Muasal Pandawa-Kurawa tersebut akan mengupas tuntas epos terbesar sejarah wayang, Mahabharata.

Motion memang baru menggelar sandiwara radio, wayang pula. "Kenapa sandiwara, karena sandiwara itu selalu ngangenin dan membebaskan imajinasi pendengar," kata Arie Dagienkz, penyiar, pengisi suara, sekaligus pencetus ide sayembara bersama Artasya Sudirman.

Arie bukan pertama kali bergumul dalam sandiwara radio. Sebelum di Motion Radio, ia pernah membuat skenario sandiwara di stasiun radio sebelumnya. Tapi dulu pembuatannya "keroyokan". Dalam sandiwara yang memiliki delapan episode tersebut, pria berambut gimbal ini berjibaku membuat sendiri. "Saya sih enjoy banget nulis-nya, yang susah itu justru jaga mood menulis," ujar pria bernama asli Arie Apriludy itu.

Dengan pembawaannya yang jenaka, Arie berusaha mengubah kesan wayang serius menjadi wayang yang bisa diterima semua orang. Sehingga lahirlah percakapan-percakapan Pandu dan Destarata yang mengikuti tren saat ini, mulai soal gadget hingga tempat nongkrong. Tujuannya agar pendengar bisa menikmati, terhibur, dan bahkan tertarik mempelajari wayang.

Respons tersebut ada yang sampai. "Pernah ada pendengar yang nge-tweet bahwa dia jadi pengen baca kisah Mahabharata atau ada yang penasaran apakah kisah wayang akan sampai dengan nama dia, yaitu Parikesit," ujar aktor yang bermain dalam film Garasi dan Koper ini. Tanggapan itulah yang membuat Arie yakin sandiwara radio bisa hidup lagi, seperti Saur Sepuh, Brama Kumbara, Pasir-pasir di Laut, atau Ibuku Sayang Ibuku Malang, pada 1980-an.

Menurut Asisten Program Direktur Motion Radio Anto Nugroho, sandiwara radio itu selalu punya tempat di hati pendengar. "Selama konsep dan kontennya menarik untuk didengar," ujarnya. Melihat proyek pertama yang ternyata sukses, Motion pun sudah berencana menggelar sandiwara radio selanjutnya.

Untuk menjalankan sandiwara ini, Motion membentuk tim kecil. Tim khusus terdiri atas Arie Dagienkz sebagai penulis skenario, dibantu Artasya Sudirman, Anto Nugrogo, serta Anton Wahyudi sebagai quality control, yang menangani pemilihan peran, back sound, sound effect, ambiance, dan sebagainya. Pemerannya ternyata sebagian besar kru Motion Radio.

Setelah berjalan dua pekan, pendengar ataupun rekan penyiar tertarik menjadi pengisi suara. Menyambut permintaan itu, Ahad lalu dalam acara Hari Bebas Kendaraan Bermotor, Motion Radio membuka casting terbuka untuk jadi pengisi suara. Bagi yang tertarik berakting dengan memainkan intonasi suara bisa mampir di stan Motion Radio ketika Hari Bebas Kendaraan Bermotor. Atau Anda bisa mencoba mendengarkan dulu sandiwara wayang gaul ini pada jam-jam yang ada. Dijamin ketagihan, deh!

DIANING SARI

Berita terkait

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

20 November 2021

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

Wayang kulit merupakan salah satu karya adiluhung Indonesia telah diakui oleh UNESCO melalui penetapan resmi pada 2003.

Baca Selengkapnya

Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

21 Januari 2019

Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

Wayang potehi dipentaskan pada 20-21 Januari dalam perayaan ulang tahun Hok Tek Ceng Sin, atau Dewa Bumi untuk kemakmuran dan jasa.

Baca Selengkapnya

Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

11 November 2018

Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

Pertunjukan wayang kulit semalam suntuk ini digelar pada hari ke-2 perayaan ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

11 November 2018

Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

Acara ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah, akan ditutup dengan pembekalan calon legislatif partai di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

27 Januari 2018

Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

Menurut panitia acara pagelaran wayang, Ki Purwo Asmoro yang tampil di acara ulang tahun PDIP ini adalah dalang favorit Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

27 Januari 2018

Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

Megawati mulai menyukai wayang sejak kecil karena ayahnya, Presiden RI ke-1 Soekarno kerap menggelar pertunjukan wayang di Istana.

Baca Selengkapnya

Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

11 November 2017

Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

Wayang kulit menjadi salah satu benda seni yang dipamerkan dalam rangkaian Festival Europalia Indonesia di museum Kota Binche.

Baca Selengkapnya

Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

26 September 2017

Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

Ada wayang kulit dalam serial televisi Star Trek: Discovery episode terbaru yang tayang pada akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

7 Juli 2017

PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

Pada Maret lalu, PT KAI juga menyerahkan bantuan senilai Rp 150 juta untuk gedung kesenian itu.

Baca Selengkapnya

Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

3 Juli 2017

Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

Lakon Rama Tambak dalam Opera Ranayana ini tak hanya menyuguhkan konflik antar-kerajaan, tapi juga menyelipkan pesan-pesan lingkungan.



Baca Selengkapnya