TEMPO.CO, Jakarta--Silent disease. Julukan itu patut dilekatkan pada osteoporosis alias penyakit kerapuhan tulang. Sebab, kehadirannya kerap tak disadari si empunya tulang. Tahu-tahu, tulangnya gampang patah karena keropos.
"Tidak ada rasanya. Kalau sudah terjadi patah tulang yang sifatnya mikro, tulang jadi kolaps dan lama-lama empuk," ujar Siti Anisa Nuhonni, Wakil Ketua Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa dua pekan lalu. Dia berbicara dalam seminar bertajuk "Pentingnya Menjaga Kesehatan Tulang".
Menurut Siti, osteoporosis dapat dideteksi dengan mengukur kepadatan tulang. Seseorang dapat dikatakan menderita osteoporosis bila bone mass density (BMD) atau satuan massa kepadatan tulangnya kurang dari 2,5 BMD. "Kalau masih minus dua, belum osteoporosis, tapi kepadatannya sudah berkurang. Kondisi ini sudah harus diwaspadai," ujar Siti.
Untuk mencegah kehadiran osteoporosis, penting bagi seseorang untuk mengkonsumsi nutrisi yang berguna bagi kesehatan dan perkembangan tulang. Siti menuturkan nutrisi merupakan bentuk manifestasi kesehatan tulang. Sebab, efektivitas nutrisi pembentuk tulang tidak dapat dirasakan langsung. "Itu pula yang menjadi dasar bahwa menjaga kesehatan tulang harus dilakukan sejak muda," ujarnya.
Lalu, nutrisi seperti apa yang bagus untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis? Menurut dokter spesialis gizi, Fiastuti Witjaksono, makanan yang banyak mengandung kalsium merupakan makanan yang sangat dibutuhkan guna menjaga kepadatan tulang. Kalsium banyak terkandung di dalam makanan, seperti susu dan sayuran hijau.
"Kalsium yang dibutuhkan tulang harus dalam bentuk makanan yang mudah diserap tubuh,” kata Fiastuti dalam seminar yang sama. Jika tidak berbentuk makanan yang mudah diserap tubuh, dia mengatakan, “Kalsium akan mudah terbuang melalui air seni, sehingga otomatis jumlah yang dibutuhkan tulang berkurang.”
Salah satu bentuk konsumsi kalsium yang dianjurkan Fiastuti adalah susu. Alasannya, susu sangat mudah diserap oleh pencernaan, tapi tak mudah terbuang melalui air seni. Selain susu, makanan lain yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang adalah sayur-sayuran hijau seperti brokoli, kubis, kacang hijau, dan asparagus.
“Sayur-sayuran hijau banyak mengandung vitamin K, folat, dan B6 yang sangat penting bagi kesehatan tulang,” ujar Fiastuti. Buah-buahan seperti lemon dan jeruk nipis juga berguna bagi kesehatan tulang karena banyak mengandung vitamin C. “Bukan vitamin C-nya yang memperkuat tulang, tapi vitamin ini mempermudah penyerapan kalsium dalam tubuh,” ujarnya lagi.
Dalam berbagai kesempatan, Ketua Persatuan Osteoporosis Indonesia, Profesor Ketut Siki Kawirya, mengatakan tempe sebagai makanan asli Indonesia adalah makanan yang dapat mencegah dan menunda proses pengeroposan tulang. Menurut dia, mengkonsumsi tempe merupakan cara alami untuk menunda osteoporosis pada kaum laki atau perempuan. Sebab, tempe mengandung zat isoflavon yang tinggi.
Isoflavon adalah antioksidan alami yang berguna melindungi sel membran dari kerusakan serta mengikat asam amino dan beberapa zat berguna lainnya bagi tubuh, seperti vitamin. Isoflavon juga mencegah proses penuaan dini, terutama pada perempuan. Zat ini banyak terdapat pada makanan biji-bijian, terutama kedelai.
Selain mengkonsumsi makanan yang berguna bagi kesehatan tulang, berolahraga juga dipercaya dapat mencegah osteoporosis. Menurut Fiastuti, berjalan kaki 10 ribu langkah--setara dengan 2-3 kilometer--sebanyak 5-6 kali per minggu terbukti dapat meningkatkan kesehatan tulang. ”Juga dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh,” katanya.
CHETA NILAWATY
Berita lain:
Sakit Kepala? Banyak-banyak Minum Air Putih
‘Jus Kentang’ Atasi Radang Perut
Puasa Tak Sebabkan Kelahiran Prematur
400 Orang Ikut Pelatihan Mendongeng
Lawan Stres dengan Meditasi
Berita terkait
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?
1 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
1 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
9 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
10 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
10 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
11 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
11 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
11 hari lalu
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
15 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDefinisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang
18 hari lalu
Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.
Baca Selengkapnya