TEMPO.CO, New York - Orang yang menjaga gigi dan gusinya tetap sehat, dengan secara teratur menggosok gigi, beresiko lebih rendah terhadap demensia di kemudian hari.
Menurut Wikipedia, demensia adalah kehilangan kemampuan fungsi kognitif yang berkaitan dengan daya ingat, kemampuan member perhatian, kemampuan berbahasa atau berbicara, dan kemampuan memecahkan suatu masalah.
Hasil studi yang dilakukan University of California terhadap 5.500 orang berusia lanjut yang diawasi selama sekitar 18 tahun menyebutkan, orang yang tidak rajin menggosok gigi mereka kurang dari satu kali sehari, 65 persen cenderung akan terkena demensia dibanding yang rajin menggosok gigi setiap hari.
“Ini tidak hanya menyangkut pola berpikir tentang kebiasaan kesehatan mulut saja, tapi bisa jadi kebiasaan membersihkan mulut itu mempengaruhi apakah Anda akan terkena demensia atau tidak,” kata Annlia Paganini-Hill, pemimpin penelitian. Hasil penelitian ini dipublikasikan di the Journal of the American Geriatrics Society.
Peradangan gusi yang disebabkan oleh bakteri memang bisa berimplikasi menimbulkan penyakit-penyakit, seperti jantung, stroke, dan diabetes.
Paganini-Hill menambahkan, beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa penyakit Alzheimer, penyakit yang sangat sering dijumpai sebagai bentuk dari demensia, sangat terkait erat dengan adanya bakteri di dalam otak dibandingkan dengan orang yang tidak menderita Alzheimer.
Ada kemungkinan, kata dia, bakteri yang bersarang di gusi itu masuk ke dalam otak, sehingga menyebabkan terjadinya peradangan dan kerusakan pada otak.
Paganini-Hill dan timnya melakukan penelitian terhadap 5.468 warga pensiunan di California selama periode 1992-2010. Kebanyakan yang diteliti merupakan orang kulit putih, berpendidikan, dan relatif makmur.
Ketika penelitian ini dimulai, usia orang-orang diteliti itu berkisar antara 52 hingga 105 tahun, tapi rata-rata berusia 81 tahun.
Pada awal riset ini dimulai dan ketika mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar kebiasaan mereka menjaga kesehatan gigi, bagaimana kesehatan gigi mereka, atau apakah mereka menggunakan gigi palsu, para pensiunan ini tidak ada yang terkena demensia. Namun, selama penelitian berlangsung 18 tahun kemudian, dengan menggunakan hasil wawancara, catatan medis, dan beberapa kasus menggunakan catatan sertifikat kematian, ternyata tercatat bahwa 1.145 orang dari kelompok ini terdiagnosis mengalami demensia.
Sebanyak 78 wanita yang mengatakan bahwa mereka menggosok gigi mereka kurang dari sekali selama sehari dalam wawancara pada 1992, 21 orang di antaranya menderita demensia pada 2010 atau satu kasus per 3,7 wanita.
Sebagai perbandingan, di antara mereka yang menggosok giginya paling tidak sekali sehari, satu di antara setiap 4,5 wanita mengalami demensia atau 65 persen kemungkinan terkena demensia buat mereka yang menggosok gigi kurang dari sekali setiap hari.
Bagi para pria yang diteliti, efek itu berkurang sekitar satu di antara setiap enam pria atau 22 persen yang kemungkinan terkena demensia dibanding yang menggosok giginya setiap hari.
REUTERS | WIKIPEDIA | GRACE S. GANDHI
Terpopuler:
8 Makanan Sehat Demi Rambut Indah
Rahasia Tubuh Seksi ala Spice Girls
Triclosan pada Sabun Sebabkan Kelemahan Otot
Tiga Cara Tetap Ramping usai Liburan
Puasa Tak Sebabkan Kelahiran Prematur
400 Orang Ikut Pelatihan Mendongeng
Lawan Stres dengan Meditasi