TEMPO.CO, Jakarta - Bila ingin menurunkan berat badan secara sehat, bukan hanya massa tubuh yang diukur, melainkan juga berat lemak yang ada di dalam tubuh.
Sebab, menurut dokter spesialis gizi dari Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi, Samuel Oetoro, penurunan berat badan yang sehat bukanlah mengurangi berat tubuh, melainkan berat lemak dalam tubuh.
"Berat lemaknya yang harus dipangkas," ujar Samuel Oetoro dalam peluncuran buku, Bye Bye Big di Jakarta, Selasa, 11 September 2012.
Selama ini, menurunkan massa tubuh adalah hal yang mudah. Samuel mencontohkan menurunkan berat badan dengan cara minum obat kurus yang dapat mengurangi jumlah kandungan air dalam tubuh. "Bisa turun sampai lima kilogram dalam beberapa hari. Tapi sehabis itu, jangan bayangkan kondisi Anda akan seperti apa," ujarnya.
Jumlah penurunan berat badan yang ideal, menurut Samuel, hanya boleh dilakukan dalam rentang 0,5-1 kilogram dalam waktu seminggu atau 2-4 kilogram sebulan. Bila lebih dari itu, tubuh manusia akan mengalami risiko kinerja yang tidak beraturan. "Artinya dijaga jangan sampai ada komplikasi yang terjadi," kata Samuel.
Komplikasi yang dimaksud Samuel di sini adalah akibat metabolisme tubuh yang berubah terlalu cepat. Ia mencontohkan, salah satu bahaya berat badan terlalu cepat diturunkan adalah kadar asam urat dan trigliserida yang dengan cepat meningkat. Pasalnya, saat berat badan diturunkan, zat yang dipecah adalah lemak.
Pemecahan lemak ini meningkatkan kadar trigliserida dalam tubuh. Karena meningkat, sebagian trigliserid masuk ke dalam darah. "Trigliserida yang masuk ke dalam darah ini menyebabkan darah menjadi lebih kental, inilah yang mengakibatkan penyumbatan di pembuluh darah, dan orang bisa terkena stroke," ujar Samuel.
Karena itu, penting bagi setiap orang, sebelum menurunkan berat badan memeriksakan kadar lemak dalam tubuh. Idealnya pemeriksaan lemak dilakukan sebulan sekali.
Jumlah lemak dalam tubuh setiap orang berbeda-beda. Secara normal, jumlah lemak dalam tubuh perempuan 20-27 persen dari berat tubuh. Sedangkan laki-laki 15-20 persen dari berat tubuh.
Penurunan berat badan yang ideal harus dibarengi dengan berolahraga. Jenis olahraga yang dilakukan juga harus sesuai dengan keadaan tubuh. Samuel mencontohkan, olahraga yang dilakukan orang obesitas berat tidak boleh yang sifatnya memberi beban, misalnya berlari atau berjalan kaki.
"Berenang akan lebih baik karena tidak memberi tekanan. Kalau mereka berlari atau berjalan lututnya bisa rusak," ujarnya.
CHETA NILAWATY
Berita terpopuler lainnya:
5 Hal Menakjubkan Ketika Hamil
7 Pantangan Sebelum Tidur
Hati-hati Dengan Lensa Kontak
Makanan Manis Bikin Cepat Tua
Aborsi Berulang Sebabkan Kelahiran Prematur
Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Atasi Kanker Payudara
Bekal Makan Siang Anak yang Sehat dan Menyenangkan
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
28 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya