TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang mengasumsikan bahwa hubungan intim selalu berkaitan dengan kegiatan reproduksi. Tetapi, asal tahu saja, seks juga memiliki sejumlah "efek samping" yang sangat bermanfaat bagi diri dan pasangan, namun hanya sedikit yang membahasnya. Berikut adalah enam manfaat lain berhubungan intim, seperti ditulis dalam laman Live Science:
Mengurangi Kecemasan
Tak ada obat paling mujarab untuk meredakan kecemasan selain bercinta. Well, mungkin tidak sesederhana itu, tetapi aktivitas seksual telah terbukti mengurangi kecemasan pada tikus dan manusia. Sebuah studi yang diterbitkan pada Juli 2010 di jurnal ilmiah PLoS ONE menemukan bahwa tikus yang aktif secara seksual menampilkan perilaku cemas yang lebih sedikit dibandingkan dengan tikus yang belum diizinkan melakukan hubungan seks. Studi ini juga menemukan bahwa seks melindungi otak tikus dari efek negatif hormon stres. Seks dapat merilekskan orang juga. Ini didasai pada sebuah studi pada 24 pria dan 22 wanita yang terus menuliskan diari mengenai aktivitas seksual mereka dan kemudian harus mengerjakan soal aritmatika atau berbicara di depan orang banyak. Orang-orang yang melaporkan melakukan hubungan seksual lebih memiliki tekanan darah lebih rendah ketika melakukan tugas-tugas yang memiliki tingkat stres tinggi.
Membuat bahagia
Tidak ada kejutan besar di sini: seks dan kebahagiaan selalu seiring. Sebuah studi tahun 2004 yang diterbitkan dalam jurnal ekonomi The American Economic Review meminta 900 wanita Amerika menjelaskan berbagai kegiatan sehari-hari yang membuat mereka merasa nyaman dan bahagia. Hasilnya, hubungan intim menduduki peringkat tertinggi. Studi lain tahun 2004 yang melibatkan 16 ribu orang Amerika, yang diterbitkan oleh Biro Nasional Riset Ekonomi, menemukan bahwa orang yang bahagia cenderung melakukan pekerjaan mereka sebaik-baiknya.
Meningkatkan kekebalan tubuh
Hubungan intim terbukti meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda. Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada Eastern Psychological Association Convention tahun 1999 menemukan bahwa di antara mahasiswa, orang-orang yang berhubungan seks sekali atau dua kali seminggu memiliki kadar antibodi immunoglobulin A, atau IgA, lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tak berhubungan intim.
Meringankan rasa sakit
Orgasme tidak hanya membuat seseorang merasa baik, tapi juga meringankan rasa sakit. Penelitian yang dilakukan di Rutgers University menemukan bahwa nyeri punggung pada perempuan berkurang dengan rangsangan vagina dan orgasme. Satu studi yang melibatkan 1.985 orang, diterbitkan dalam jurnal Pain, menemukan bahwa selama vagina dirangsang, wanita memperlihatkan peningkatan pengurangan rasa nyeri dari sekitar 36 persen menjadi 40 persen. Pada saat orgasme, pengurangan rasa nyeri meningkat sebesar 74,6 persen.
Penurunan neurotisisme
Kehidupan seks yang teratur bisa meredakan kekhawatiran Anda. Pengantin baru yang mendapat skor tinggi dalam neurotisisme mereda setelah mereka menjalani kehidupan pernikahan dan melakukan lebih banyak seks. Bagi kebanyakan pasangan, frekuensi hubungan seks pada tahap pernikahan tidak selalu berhubungan dengan kebahagiaan, tetapi seks menghilangkan rasa khawatir dan membuat pengidap neurotisisme menjadi lebih santai.
Mengurangi risiko kanker prostat
Bapak-bapak, inilah alasan seks penting bagi Anda sekalian: mengurangi risiko kanker prostat. Sebuah studi tahun 2004 yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association diikuti 30.000 orang, termasuk sekitar 1.500 yang akhirnya menderita kanker prostat. Dari situ, diketahui pria yang mengalami ejakulasi sebanyak 21 kali sebulan atau lebih, sekitar sepertiga lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan kanker prostat dibandingkan dengan mereka yang berejakulasi antara empat dan tujuh kali sebulan.
LIVE SCIENCE | TRIP B
Berita terkait
Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya
54 hari lalu
Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya.
Baca SelengkapnyaThe Strained Joko Widodo and Megawati Relationship
2 Oktober 2023
The relationship between President Joko Widodo and Megawati Soekarnoputri is becoming increasingly tense.
Baca SelengkapnyaTerjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship
13 Desember 2022
Situationship adalah kondisi yang menggambarkan hubungan tanpa status. Jika menjalani, siap terima konsekuensinya.
Baca SelengkapnyaJangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri
7 Agustus 2021
Wajar jika kamu merasa sakit hati karena dikhianati. Tapi sampai batas mana sakit hati itu bersemayam di dalam dirimu?
Baca SelengkapnyaTerjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut
22 Juli 2021
Kita harus menjaga pikiran tetap sehat dan jernih selama pandemi Covid-19. Sebab itu, jangan ambil risiko membangun hubungan yang toxic.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup
6 Maret 2021
Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara soal peran perempuan sebagai pemimpin.
Baca Selengkapnya9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang
20 November 2018
Data menyatakan dunia bakal menghadapi ledakan jumlah pria yang lebih banyak daripada wanita. Simak 9 tips agar para pria tidak terlalu lama melajang.
Baca SelengkapnyaRasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir
14 November 2018
Para Pasangan suami istri perlu memahami kondisi saat hubungan sudah berada di ujung tanduk. Simak beberapa tanda hubungan akan berakhir.
Baca SelengkapnyaDijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya
30 Juni 2018
Ketika ada teman yang membencimu, jangan berfokus pada kebencian itu. Gunakan sikap teman tadi supaya kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaPutus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini
5 Juni 2018
Sebagian orang yang mengalami insomnia, pikiran terganggu dan bahkan sistem kekebalan tubuhnya menurun bila putus cinta.
Baca Selengkapnya