Menganggur Picu Risiko Serangan Jantung  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Selasa, 20 November 2012 11:20 WIB

REUTERS/Olivia Harris

TEMPO.CO, Jakarta - Menganggur adalah siklus hidup yang terjadi dalam profesi seseorang. Ada yang sudah memasuki masa pensiun, dipecat, atau memang belum mendapatkan pekerjaan. Status pengangguran yang terlalu lama biasanya memicu pelakunya merasa rendah diri. Kajian dari Health and Retirement Study di Universitas Duke justru menemukan risiko yang lebih bahaya dalam status ini, yaitu peningkatan serangan jantung bagi yang menganggur lebih dari setahun.

Temuan yang diluncurkan pada Senin, 19 November 2012, diambil berdasarkan kajian dari 13 ribu responden dengan usia 51 hingga 71 tahun. "Kami percaya, risiko terbesar dari serangan jantung berasal dari pekerja yang dipecat atau diberhentikan, dengan kata lain kehilangan pekerjaan tanpa sukarela," ujar Linda George, profesor sosiologi dari Universitas Duke.

George meyakini bahwa risiko serangan jantung tidak berasal dari pekerja yang pensiun atau mengundurkan diri. Sebab, kajian dari universitas ini sudah dijalankan hampir dua dekade (1992-2010). Setiap responden diwawancarai saban dua tahun tentang kondisi kesehatan dan status pekerjaan. Akhirnya, ketemulah beberapa korelasi antara pekerjaan dan kesehatan.

Misalnya, risiko serangan jantung pada pengangguran di atas 50 tahun 35 persen lebih tinggi ketimbang mereka yang bekerja. Risiko terjadi ketika kehilangan pekerjaan untuk pertama kalinya (22 persen berisiko kena serangan jantung), lalu kehilangan pekerjaan untuk keempat atau lebih (63 persen berisiko). Risiko serangan jantung tertinggi berada pada tahun pertama responden berstatus pengangguran. Efek pengangguran ini sama untuk pria dan wanita, dan semua ras atau etnik.

George menjelaskan tidak tahu mekanisme apa yang menyebabkan risiko serangan jantung meningkat. "Tapi, setiap kali Anda berada dalam kondisi tidak bisa mengendalikan hidup yang seharusnya terjadi, maka akan terjadi stres," ia menambahkan.

Sebab, saat itu, orang-orang akan bertingkah laku sekenanya. Mereka cenderung makan makanan yang tak sehat, bangun siang, dan tidur larut. Lalu ada konflik tambahan dari teman atau kerabat. "Kami percaya hal ini adalah bagian dari alasan kenapa menganggur bisa tingkatkan serangan jantung," ujar George.

Asisten profesor kesehatan di Universitas Duke, Matthew Dupre, menuturkan, responden memiliki risiko yang sama, baik itu yang berpendidikan tinggi maupun rendah, atau kondisi sosial ekonomi apa pun.

USATODAY | DIANING SARI

Berita Lain:
Para Eksekutif Hindari 10 Blunder Ini
Konsumsi Ikan oleh Bayi Kurangi Risiko Asma?
Ini Ciri-ciri Demam yang "Aman" bagi Anak
Rasa Empuk Daging Ini Melebihi Wagyu

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

28 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya