Anak Baik Hati Aman dari Bullying  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Jumat, 28 Desember 2012 09:59 WIB

Ilustrasi. TEMPO/ Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Vancouver - Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak yang berperilaku lebih baik ternyata lebih bahagia dan lebih populer. Temuan ini menunjukkan bahwa bersikap murah hati yang sederhana dan berani kemungkinan membantu menurunkan tindakan bullying (kekerasan), demikian hasil penelitian para peneliti.

Di antara harapan yang paling diinginkan para orangtua adalah kebahagiaan anak-anak mereka, menjadi anak yang baik, dan berperilaku sopan. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tujuan ini bukanlah sesuatu yang sejajar, tetapi saling melengkapi. Hubungan antara kebahagiaan dan perilaku prososial seperti kebaikan hati terhadap orang lain menunjukkan keduanya. Bukan hanya kebahagiaan itu bagus untuk orang lain, tetapi juga berperilaku sosial meningkatkan perasaan sejahtera seseorang.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, para ilmuwan menunjukkan hasil penelitian panjang yang mereka lakukan dalam menganalisis kebaikan hati anak-anak pra-remaja. Penelitian ini diikuti oleh lebih dari 400 anak berusia sembilan hingga 12 tahun yang merupakan anak-anak sekolah dasar di Vancouver, Kanada. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan secara online oleh jurnal PLoS ONE edisi 26 Desember 2012 seperti dikutip oleh situs LiveScience edisi yang sama.

Para siswa itu dibagi menjadi dua kelompok. Sebagian anak-anak diminta oleh para gurunya untuk berkunjung ke tempat-tempat seperti taman bermain, lapangan baseball, pusat perbelanjaan, atau rumah kakek-neneknya. Anak-anak yang lain diminta untuk menampilkan kebaikan hati seperti berbagi makan siang atau memberikan pelukan pada ibu mereka saat ibunya merasa stres dari pekerjaan.

"Kami memberikan contoh-contoh dari sikap kebaikan hati, tetapi kami membiarkan anak-anak untuk memutuskan apa yang ingin mereka lakukan," kata peneliti Kimberly Schonert-Reichl, psikolog perkembangan di University of British Columbia di Vancouver.

Anak-anak tersebut diminta untuk melaporkan seberapa bahagia mereka dan mengidentifikasi teman mereka yang ingin diajak bekerja sama saat melakukan aktivitas sekolah. Setelah empat minggu, kedua grup tersebut mengatakan bahwa mereka lebih bahagia, tetapi anak-anak yang melakukan tindakan kebaikan hati dilaporkan lebih mendapat penerimaan dari rekan-rekannya. Mereka juga lebih dipilih sebagai anak-anak yang paling ingin diajak kerja sama oleh rekan-rekannya yang lain.

"Anda bisa melakukan ini dengan intervensi yang sangat sederhana. Ini tidak hanya meningkatkan kebahagiaan, tetapi juga membuat anak-anak tersebut lebih disukai di dalam kelas," ujar Schonert-Reichl.

LIVE SCIENCE | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya