TEMPO.CO, Jakarta - Orang yang sedang ingin menurunkan berat tubuh mereka seharusnya memberi perhatian lebih pada konsumsi alkohol yang diminumnya. Para ahli mengatakan bahwa lemak adalah konten kedua alkohol.
Menurut World Cancer Research Fund (WCRF), total asupan kalori dari alkohol di kalangan peminum mencapai hampir 10 persen. Mengkonsumsi segelas wine membuat Anda mengkonsumsi 178 kalori seperti halnya mengunyah dua batang biskuit coklat. Jumlah kalori itu, kata para ahli, membutuhkan lebih dari 30 menit untuk dibakar dengan jalan cepat.
Minum atau makan yang mengandung banyak kalori secara rutin bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Namun tidak seperti makanan, minuman beralkohol hanya mengandung sedikit atau bahkan tidak ada nutrisinya.
Nah, minuman berkalori 'kosong' inilah yang seringkali terlupakan oleh para pelaku diet, tulis WCRF seperti dikutip situs BBC 2 Januari 2013. "Laporan terbaru menunjukkan bahwa orang tidak peduli dengan kalori di dalam minuman dan tidak pernah memasukkan kalori tersebut saat menghitung konsumsi harian mereka," ujar Kate Mendoza, Kepala informasi kesehatan WCRF.
Kalori dalam alkohol adalah 7 kcal per gram atau hanya sedikit lebih rendah dibandingkan lemak yang mengandung 9 kcal per gram. Sedangkan protein dan karbohidrat mengandung 4 kcal per gram dan fiber 2 kcal per gram. Seorang pria membutuhkan 2.500 kalori per hari sementara wanita membutuhkan sekitar 2.000 kalori.
"Mengurangi minuman beralkohol bisa berdampak besar pada penurunan berat badan atau menjaga berat tubuh," kata Mendoza. Tak hanya itu, mengurangi minuman beralkohol pun bisa menurunkan risiko kanker, seperti kanker payudara, usus, mulut, dan hati. (Baca: Ini Dampak Buruk Alkohol Pada Tubuh)
BBC | ARBA'IYAH SATRIANI
Berita terkait
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?
1 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
1 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
9 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
10 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
10 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
11 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
11 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
11 hari lalu
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
15 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDefinisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang
18 hari lalu
Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.
Baca Selengkapnya