Paparan Iklan Bisa Pengaruhi Anak Merokok

Sabtu, 2 Februari 2013 03:02 WIB

Ilham sudah merokok sejak usia 4 tahun. TEMPO/Ranumata Aziz

TEMPO.CO , Jakarta: Psikolog dan pakar hipnoterapis klinis, Liza Marielly Djapri mengatakan tingginya akses iklan rokok pada kelompok anak-anak dan remaja dapat membentuk persepsi yang salah tentang rokok. Persepsi itu, kata Liza, menjadi pencetus kebiasaan merokok anak-anak dan remaja.

"Paparan iklan rokok yang begitu sering dilihat anak akan terekam dengan jelas dan nyata dalam alam pikiran bawah sadar anak," kata Liza dalam konferensi pers di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak, Rabu, 30 Januari 2013.

Dia menjelaskan, alam bawah sadar selalu merekam apapun yang terlihat, terasa, terdengar, serta dialami dalam setiap detik kehidupan manusia. "Ini yang mengakibatkan anak menjadi begitu akrab dengan rokok, karena paparan yang berulang-ulang," ujarnya.

Menurutnya, kecenderungan anak untuk merokok semakin besar karena disebabkan oleh kecenderungan belajar sosial dalam lingkungan atas perilaku merokok tersebut. "Ditambah lagi dengan lingkungan sosial anak yang banyak dihuni oleh individu-individu perokok."

Karena itu, Komisi Nasional Perlindungan Anak meminta pemerintah menegaskan larangan iklan rokok. Menurut Ketua Komnas Anak, Arist Merdeka Sirait, hal ini terkait pada Peraturan Pemerintah nomor 109 Tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan.

"Kami mengkritisi PP tersebut dan meminta pemerinta melarang dengan tegas adanya iklan, promosi, dan sponsor dari industri rokok," kata Arist.

Menurut Arist, PP yang diluncurkan oleh Menteri Kesehatan pada 23 Januari lalu, masih memiliki celah bagi industri rokok untuk tetap memasarkan produknya. Sebab, minimnya perlindungan anak dari segala bentuk strategi iklan, promosi dan sponsor dari industri rokok dalam PP tersebut.

"Demi perlindungan anak, kami menghendaki pemerintah melarang secara menyeluruh segala bentuk itu (iklan, promosi, dan sponsorship) dan memberikan saksi untuk yang melanggar," ujarnya.

AFRILIA SURYANIS

Berita Terpopuler Lainnya:
Impor Renyah 'Daging Berjanggut'

Yusuf Supendi: Kok, Kaget PKS Terlibat Suap?

Skandal Daging Berjanggut, Laporan Tempo 2011

Presiden PKS Ditangkap, Apa Kata Hilmi Aminuddin

Raffi Ditangkap, Apa Kata Peramal Soal Karirnya?

Berita terkait

Jaringan Pegiat Pengendalian Tembakau Sebut Jumlah Perokok Terus Meningkat

6 Desember 2023

Jaringan Pegiat Pengendalian Tembakau Sebut Jumlah Perokok Terus Meningkat

Peraturan Pemerintah 109/2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau sangat lemah.

Baca Selengkapnya

Perokok Meningkat, MTCN Imbau Kerjasama Kendalikan Produk Tembakau di Indonesia

29 November 2023

Perokok Meningkat, MTCN Imbau Kerjasama Kendalikan Produk Tembakau di Indonesia

Hasil survei Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2011 dan 2021 mengungkapkan meningkatnya jumlah perokok pasif menjadi 120 juta orang.

Baca Selengkapnya

IISD Nilai RUU Kesehatan Tak Menguatkan Regulasi Pengendalian Tembakau

23 Mei 2023

IISD Nilai RUU Kesehatan Tak Menguatkan Regulasi Pengendalian Tembakau

IISD mengatakan RUU Kesehatan seharusnya jadi momentum untuk menguatkan regulasi dalam pengendalian tembakau yang gagal mengeliminasi darurat perokok.

Baca Selengkapnya

PBHI Anggap Kebijakan Pengendalian Tembakau Masih di Bawah Standar HAM

30 Juni 2022

PBHI Anggap Kebijakan Pengendalian Tembakau Masih di Bawah Standar HAM

Upaya pengendalian konsumsi tembakau masih di bawah standar, hingga kini belum ada regulasi yang mengatur peredaran dan penggunaan rokok elektrik.

Baca Selengkapnya

Bima Arya Gunakan Pandemi Covid-19 untuk Kampanye Antirokok

9 Desember 2021

Bima Arya Gunakan Pandemi Covid-19 untuk Kampanye Antirokok

Bima Arya menginstruksikan Satgas Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Kota Bogor memastikan tidak ada iklan rokok di pasar swalayan atau toko modern.

Baca Selengkapnya

Anak Muda Minta Revisi PP 109/2012 Disahkan untuk Lindungi Anak

17 November 2021

Anak Muda Minta Revisi PP 109/2012 Disahkan untuk Lindungi Anak

Enam anak muda itu meminta Presiden Jokowi tetap komitmen melindungi anak-anak dengan segera mengesahkan revisi PP 109/2012.

Baca Selengkapnya

Pembaharu Muda akan Buat Parade Mural untuk Dukung Penurunan Prevalensi Perokok

9 Oktober 2021

Pembaharu Muda akan Buat Parade Mural untuk Dukung Penurunan Prevalensi Perokok

Pembaharu Muda bekerja sama pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pelaksanaan Perda Kawasan Tanpa Rokok dan penyadaran berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Dianggap Efektif Menurunkan Penjualan, Pemerintah Pastikan Naikkan Cukai Rokok

7 Oktober 2021

Dianggap Efektif Menurunkan Penjualan, Pemerintah Pastikan Naikkan Cukai Rokok

Melihat fakta tersebut, kata Sarno, Kementerian Keuangan memilih untuk menaikkan cukai rokok lantaran dinilai efektif mengendalikan konsumsi tembakau.

Baca Selengkapnya

Kak Seto Inginkan Satgas Perlindungan Anak Sampai Tingkat RT

28 Agustus 2021

Kak Seto Inginkan Satgas Perlindungan Anak Sampai Tingkat RT

Melihat tingkat kekerasan terhadap anak terus meningkat, Kak Seto menginginkan Indonesia memiliki Satgas Perlindungan Anak hingga tingkat RT.

Baca Selengkapnya

Wartawan Tempo.co Jadi Pemenang Lomba Karya Tulis Soal Pengendalian Tembakau

16 Agustus 2021

Wartawan Tempo.co Jadi Pemenang Lomba Karya Tulis Soal Pengendalian Tembakau

Jurnalis Tempo.co Francisca Christy Rosana menjadi salah satu pemenang lomba karya jurnalistik 'Petani dan Buruh dalam Upaya Pengendalian Tembakau'

Baca Selengkapnya