Serunya Mahameru Usai Nonton 5 Cm

Reporter

Editor

Pruwanto

Sabtu, 23 Februari 2013 07:32 WIB

Gunung Semeru tampak dari pos Watu Rejeng. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Jakarta - Farah Sulistyaningtyas, 23 tahun, mahasiswi tingkat akhir jurusan Farmasi di Universitas Islam Bandung, mencapai puncak Mahameru dua pekan setelah menonton 5 Cm. "Setelah membaca novel dan filmnya, saya ingin sekali ke Semeru, akhirnya kesampaian," kata Tyas kepada Tempo.

Sejak demam film 5 Cm mulai ramai, Tyas yang merupakan pendaki dadakan segera bergabung dengan komunitas backpacker lewat jejaring sosial. Lewat wadah tersebut, bersama puluhan anggota lain yang tersebar di seluruh Indonesia, Tyas menginjak puncak Mahameru pada 1 Januari 2013. "Saat naik Mahameru itu musim hujan, jadi kurang menikmati karena dingin sekali. Tapi banyak cerita serunya," ujar Tyas.

Bukan hanya kalangan umum, demam 5 Cm juga dirasakan oleh para anggota pencinta alam di Bandung. Margo Cruizer, anggota PALAWA Universitas Padjajaran Bandung, mengaku ikut kena imbas demam 5 Cm. "Jumlah anggota baru PA di kalangan sekolah dan universitas jadi bertambah," katanya.

Menurut dia, dengan munculnya film 5 Cm, minat anak muda untuk ikut organisasi pencinta alam semakin meningkat. Banyak teman-teman Margo yang bukan pencinta alam meminta ditemani mendaki ke puncak Semeru. "Tawaran menjadi guide ke Semeru itu bisa juga menambah profit," ujar Margo.

Menurut Margo, permintaan menjadi guide dari kalangan umum atau pendaki dadakan bisa menjadi keuntungan sendiri bagi kalangan PA, yang sudah khatam teknis perjalanan ke Semeru. "Bisa menambah pengalaman dan pemasukan," katanya.

Namun, saat ini, Margo belum menerima tawaran tersebut karena masih terhalang waktu dan cuaca yang ekstrem. Walaupun sebelumnya sudah pernah ke Semeru, Margo masih ingin kembali menginjak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.

Tentang demam 5 Cm dan imbasnya pada keramaian gunung-gunung di Bandung, Margo mengatakan, bulan di mana film 5 Cm tayang berbarengan dengan musim pendidikan dan latihan dasar (DIKLATSAR) para anggota baru pencinta alam di Bandung.

"Kebetulan Desember-Maret adalah musim DIKLATSAR, jadi gunung-gunung di Bandung biasanya ramai," kata Margo, yang sejak 2003 sudah hobi mendaki gunung.

Margo menambahkan, di musim penghujan seperti sekarang ini, adalah waktu tepat untuk DIKLATSAR. "Cuaca ini pas untuk tes ketahanan fisik dan mental calon anggota PA," kata dia.

Kalau untuk demam 5 Cm, kata Margo, pasti ramai di mana-mana. Namun, ia menambahkan, naik gunung itu bukan hanya ikut-ikutan karena tergoda dengan pemandangannya yang mengagumkan. Tetapi bagaimana pembelajaran teknis manajemen pendakian sesuai standarnya.

"Tak hanya menikmati pemandangan, tapi juga belajar manajemen naik gunung dan bagaimana kita bersyukur tentang ciptaan Tuhan," ujar lelaki yang juga hobi travelling ini.

RISANTI

Berita terkait

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

18 hari lalu

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

2 Maret 2024

6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong.

Baca Selengkapnya

4 Dampak Erupsi Gunung Marapi, Termasuk Menewaskan 23 Pendaki Gunung

18 Desember 2023

4 Dampak Erupsi Gunung Marapi, Termasuk Menewaskan 23 Pendaki Gunung

Erupsi Gunung Marapi bawa dampak buruk bagi masyarakat. Ditemukan 23 jenazah pendaki gunung, banjir di beberapa titik sungai, dan lainnya

Baca Selengkapnya

29 Pendaki Korban Gunung Marapi Asal Riau, 3 Tewas, Mahasiswa Unri dan UIR

6 Desember 2023

29 Pendaki Korban Gunung Marapi Asal Riau, 3 Tewas, Mahasiswa Unri dan UIR

Sebanyak tiga dari 29 orang pendaki asal Provinsi Riau meninggal dunia akibat terdampak erupsi Gunung Marapi (2.982 mdpl) yang terjadi pada Minggu.

Baca Selengkapnya

Update Korban Erupsi Gunung Marapi, 18 Meninggal Dunia

6 Desember 2023

Update Korban Erupsi Gunung Marapi, 18 Meninggal Dunia

Informasi terbaru tentang erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat yang menyebabkan sejumlah pendaki terjebak dan mengakibatkan korban jiwa.

Baca Selengkapnya

10 Pendaki Terjebak Erupsi Marapi Masih Dalam Proses Pencarian

5 Desember 2023

10 Pendaki Terjebak Erupsi Marapi Masih Dalam Proses Pencarian

Erupsi Marapi yang masih terus berlangsung jadi kendala bagi tim SAR gabungan.

Baca Selengkapnya

Tim SAR Gabungan Belum Temukan 12 Pendaki yang Terjebak Erupsi Gunung Marapi

4 Desember 2023

Tim SAR Gabungan Belum Temukan 12 Pendaki yang Terjebak Erupsi Gunung Marapi

Masih ada 8 orang para pendaki lagi yang masih dalam tahap evakuasi. Delapan orang tersebut berada di kawasan Puncak Gunung Marapi.

Baca Selengkapnya

26 Pendaki Gunung Marapi yang Meletus Masih dalam Proses Evakuasi

4 Desember 2023

26 Pendaki Gunung Marapi yang Meletus Masih dalam Proses Evakuasi

Puluhan pendaki gunung yang terjebak erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat masih dalam proses pencarian.

Baca Selengkapnya

Media Asing Beritakan Meletusnya Gunung Marapi, 11 Pendaki Tewas 12 Hilang

4 Desember 2023

Media Asing Beritakan Meletusnya Gunung Marapi, 11 Pendaki Tewas 12 Hilang

Tim penyelamat Indonesia telah menemukan mayat 11 pendaki setelah letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Gunung Lawu, Ada Warung Paling Tinggi

17 November 2023

7 Fakta Menarik Gunung Lawu, Ada Warung Paling Tinggi

Gunung Lawu bisa dibilang menjadi destinasi favorit bagi pendaki dengan ketinggian 3.265 meter. Ketahui beberapa fakta menarik Gunung Lawu berikut.

Baca Selengkapnya