Tidur Nyenyak Malam Hari Tingkatkan Memori Anak  

Reporter

Senin, 25 Februari 2013 03:09 WIB

www.sxc.hu

TEMPO.CO, London – Anak-anak yang tidur dengan nyenyak pada malam hari memiliki memori yang lebih baik menurut sebuah penelitian yang baru.

Temuan ini bisa menjelaskan kenapa anak-anak tidak tidur dengan nyenyak rata-rata mengalami masalah dalam pelajaran di sekolahnya.

Berdasarkan penelitian di Universitas Tuebingen, Jerman, anak-anak lebih efektif dalam mengkonversikan pengetahuan ‘implisit’ menjadi pengetahuan ‘eksplisit,’ yang sering terjadi dalam proses belajar, daripada orang dewasa.

Pengetahuan eksplisit adalah informasi yang disimpan di dalam pikiran sementara pengetahuan implisit adalah kemampuan melakukan sesuatu tanpa perlu mengetahui caranya.

Pengetahuan implisit bisa dikonversikan menjadi pengetahuan eksplisit, dan sebaliknya, tapi pengaruh tidur terhadap memori belum pernah diteliti secara ekstensif terutama pada anak-anak.

Dr Jan Born dan para koleganya di universitas tersebut melatih 28 anak dan orang dewasa untuk menekan tombol pada sebuah panel dengan susunan tertentu menggunakan metode trial and error.

Setelah tidur pada malam hari, para partisipan diminta untuk secara eksplisit mengingat urutan tombol yang ditekan.

Anak-anak melakukan tugasnya dengan lebih baik dalam tes memori eksplisit ini daripada orang dewasa menurut hasil penelitian yang diterbitkan dalam Nature Neuroscience.

Para peneliti mendapati anak-anak memiliki gelombang aktivitas yang lebih lambat dalam tidur mereka, dan kuantitas ini terkait dengan performa memori eksplisit.

Fase tidur paling nyenyak dikarakterisasikan oleh pola otak yang dikenal dengan aktivitas gelombang lambat – gelombang elektrik yang menyapu otak, sekitar sekali dalam sedetik, 1.000 kali dalam semalam.

Aktivitas gelombang lambat dipercaya berpengaruh terhadap pemulihan mood dan kemampuan untuk belajar, berpikir dan mengingat.

DAILYMAIL | A. RIJAL

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya