40 Persen Bayi Makan Terlalu Dini

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 28 Maret 2013 05:28 WIB

TEMPO/Nickmatulhuda]

TEMPO.CO, Atlanta - Sejumlah ahli perkembangan anak menyarankan agar orang tua tidak memperkenalkan solid food (makanan padat) seperti sereal, kepada bayi hingga mereka berusia minimal empat atau enam bulan.

Namun, hasil riset menunjukkan bahwa sekitar 40 persen orang tua tidak mengindahkan saran tersebut dan memberikan bayi mereka makanan padat terlalu cepat. Para ilmuwan juga menemukan bahwa bayi yang minum susu formula lebih cenderung mendapatkan makanan padat di awal usia, dibandingkan bayi yang minum air susu ibu (ASI).

"Otoritas kesehatan memang menyarankan para orang tua untuk menunggu hingga usia setelah empat bulan karena perkembangan bayi-bayi itu belum siap untuk makan makanan padat sebelum usia empat bulan," ujar peneliti senior, Kelley Scanlon, seorang epidemiologis di divisi nutrisi, aktivitas fisik dan obesitas di US Centers for Diseases Control and Prevention (CDC) di Atlanta.

Scanlon mengatakan bahwa ada sejumlah alasan lain mengapa para ahli tidak merekomendasikan makan padat di usia sangat dini, salah satunya adalah bahwa makanan padat terkait dengan lebih pendeknya masa menyusui ASI.

Dalam latar belakang penelitian, para ilmuwan mengatakan bahwa konsumsi makanan padat di awal usia juga terkait dengan perkembangan kondisi kronis seperti obesitas pada anak, diabetes dan eksim.

Untuk mengetahui sejauhmana rekomendasi para ahli tentang makanan padat ini diikuti oleh para orang tua, Scanlon dan rekan-rekannya mengkaji data dari 13 ribu lebih para ibu dan bayinya. Hasilnya, para ilmuwan menemukan bahwa 40 persen ibu memperkenalkan makanan padat sebelum bayi mereka berusia empat bulan.

Sekitar 24 persen ibu yang memberikan ASI eksklusif memperkenalkan makanan padat lebih awal sedangkan 53 persen bayi yang minum susu formula sudah diperkenalkan dengan makanan padat. Sedikit di atas 50 persen dari bayi-bayi tersebut, baik yang minum ASI maupun formula diperkenalkan dengan makanan padat sebelum usia empat bulan.

Alasan mereka, bayi saya sudah cukup umur, atau bayi saya terlihat lapar, atau saya ingin menambahkan sesuatu untuk tambahan susu ASI atau formula, atau bayi saya ingin makanan yang saya makan.

Alasan lain, dokter mengatakan bahwa bayi saya sudah bisa mulai makan yang padat atau makan padat bisa membantu bayi untuk tidur lebih lama di malam hari, demikian hasil penelitian menunjukkan.

Menurut Dr. Ruby Roy, dari La Rabida Children's Hospital di Chicago, dirinya tak heran dengan temuan tersebut. "Banyak orangtua yang mengatakan bahwa pada usia tiga bulan, anak-anak mereka lebih lapar. Itu benar. Ada pertumbuhan besar di usia tiga bulan, sehingga kebutuhan akan ASI atau susu formula juga meningkat," ujar dia.

Namun dia tak pernah mengatakan usia tertentu untuk bayi memulai makan makanan padat, karena ada yang siap di usia enam bulan tetapi yang lain di usia lima bulan. Menurut Roy, bayi tidak akan siap untuk makanan padat hingga mereka bisa duduk sendiri ketika mereka mendapat dukungan penuh.

"Makanan padat tidak secara instrinsik lebih baik atau lebih berkalori dibandingkan ASI atau susu formula," kata Roy. Bahkan, lanjut dia, makanan padat bisa berbahaya bagi anak-anak jika dimulai terlalu dini.

HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita terpopuler lainnya:
Njoo Han Siang, Bankir Yang Peduli Film

Pogba: Keputusan Wasit Salah!
Jokowi Hearing Soal KJS, Warga Diminta Tenang

Kuartal II, Garuda Terbitkan Obligasi Rp 2 Triliun

Bojongsoang Terendam Banjir Hingga Dua Meter

Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya