1 dari 3 Anak Indonesia Pendek

Reporter

Selasa, 2 April 2013 22:04 WIB

Ratusan warga mendaftarkan anaknya saat pemberian imunisasi Campak dan Polio secara gratis di Gedung Wanita BKOW terhadap warga di kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (18/10). Kampanye Imunisasi Tambahan Campak dan Polio tahap ketiga akan digelar di 17 provinsi di Indonesia mulai dari 18 Oktober hingga 18 November di pos pelayanan imunisasi yang tersebar di posyandu dan puskesmas. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kemiskinan menjadi pemicu terjadinya tubuh pendek dan terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak balita. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan data Unicef pada 2010 menyebutkan angka 7,8 juta anak Indonesia mengalaminya.

Prof. Ali Khomsan, Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor mengungkapkan dalam presentasinya di acara Posyandu Peduli TAT (Tumbuh Aktif Tanggap) dan Dancow Batita, belum lama ini.

Menurut Ali, data Riskesdas dan Unicef pada 2010 menyebutkan, satu dari tiga balita memiliki ukuran badan lebih pendek dari yang diharapkan. Tubuh pendek ini terjadi karena kemiskinan.

Di Indonesia bagian timur, banyak terjadi kasus anak memiliki pertumbuhan terhambat. Misalnya, 30,9 persen balita di Nusa Tenggara Timur sangat pendek, dan 27,5 persen pendek. Dan di Maluku, sebanyak 16,5 persen balitanya masuk dalam kategori sangat pendek, dan 21 persen, pendek.

Penyumbang besar masalah tubuh pendek selain kemiskinan, sedangkan faktor budaya dan pengetahuan orangtua tentang gizi pengaruhnya kecil. “Anak yang bertubuh pendek, menurut penelitian memiliki kemampuan membaca terhambat saat memasuki usia sekolah,” kata Ali.

Tubuh pendek mulai kelihatan ketika balita mulai diperkenalkan makanan pendamping. Selain faktor gizi dan makanan, masalah genetik dan heriditas berpengaruh pada tubuh pendek. “Meski, dari hasil penelitian, persoalan gen bagi bangsa-bangsa berkembang, seperti Indonesia, pengaruhnya kecil dibanding persoalan lingkungan, yakni, kebutuhan makanan,” katanya.

Dari delapan tujuan MDGs (Millenium Development Goals) adalah, menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mengurangi kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu, berkaitan dengan masalah gizi dan kesehatan. “Masalah gizi di Indonesia bagaikan gunung es. Yang terlihat sedikit tapi es di bawahnya besar, memiliki masalah kompleks,” ungkap Ali.

Beberapa cara dilakukan untuk membuat intervensi 1000 hari periode emas usia anak, tata laksana balita yang mengalami gizi buruk, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui gerakan nasional sadar gizi.

Dalam hal ini menggerakkan para kader Posyandu yang sebagian besar anggotanya ibu rumah tangga yang diberi pelatihan melalui sosialisasi tiga tanda TAT (Tumbuh Aktif Tanggap). Gerakan Posyandu TAT ini diadakan di 56 kota yang tersebar 14 provinsi di Indonesia.

EVIETA FADJAR

Berita terkait

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

29 hari lalu

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

41 hari lalu

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

UNICEF yakin kasus gizi buruk di Gaza lebih banyak dari data yang tertulis di rumah sakit karena banyak yang tak bisa berobat.

Baca Selengkapnya

UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

43 hari lalu

UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

Satu dari tiga balita usia di bawah dua tahun di utara Gaza saat ini mengalami gizi buruk akut.

Baca Selengkapnya

Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

45 hari lalu

Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.

Baca Selengkapnya

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

55 hari lalu

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

WHO dan UNICEF mencatat angka malnutrisi pada anak yang akut di wilayah utara Gaza mencapai level ekstrem.

Baca Selengkapnya

Cara-cara Mencegah Stunting

19 Februari 2024

Cara-cara Mencegah Stunting

Tidak hanya tinggi badan kurang dari standar saja, tetapi stunting juga dapat menyebabkan kerusakan otak dan penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

19 Februari 2024

Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

Masih banyak yang mengira anak stunting dan anak mengalami gizi buruk adalah sama. Meski serupa, stunting dan gizi buruk adalah dua hal yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

7 Februari 2024

Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

5 Februari 2024

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

Isu kesehatan dalam debat capres muncul mulai dari stunting, gizi buruk, obesitas, dan anemia. Ini artinya.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gaet UNICEF untuk Cegah Stunting di Indonesia

20 November 2023

CIMB Niaga Gaet UNICEF untuk Cegah Stunting di Indonesia

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga) dan UNICEF menjalin kolaborasi dalam mengatasi masalah gizi buruk sebagai upaya mencegah stunting di Indonesia.

Baca Selengkapnya