Bayi Anda Berkeringat Saat Ketakutan?

Reporter

Senin, 6 Mei 2013 08:21 WIB

TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, London-Apakah bayi Anda berkeringat saat merasa ketakutan? Jika ya, jangan khawatir sebab itu justru pertanda baik. Pasalnya, para ilmuwan menemukan bahwa bayi yang berusia 12 bulan dan berkeringat saat menghadapi situasi yang menakutkan akan menunjukkan sikap yang lebih tenang (kalem) dibandingkan anak lain saat mereka berusia tiga tahun.

Pemantauan keringat ini dilakukan pada kaki bayi untuk mengukur reaksi mereka terhadap suara keras dan rasa takut, termasuk robot mekanik.

Para ilmuwan seperti dikutip situs Daily Mail edisi 1 Mei 2013 membandingkan hasil tersebut dengan perilaku anak-anak, seperti diungkapkan oleh ibu mereka, saat anak-anak balita itu mencapai usia tiga tahun. Hasilnya, anak-anak yang mempunyai reaksi fisik yang kuat terhadap rasa takut dan marah ternyata cenderung kurang agresif secara fisik maupun verbal, ketika mereka berusia tiga tahun.

Profesor Stefanie van Goozen dari School of Psychology di Cardiff University mengatakan bahwa bayi dengan saraf keringat yang lebih sedikit ternyata lebih cenderung untuk bersikap antisosial saat balita. "Anak-anak yang agresif kemungkinan mempunyai level gairah psikologis yang lebih rendah karena mereka tidak mengalami level gairah emosional yang sama saat merespon situasi menakutkan sehingga mereka kurang agresif dibandingkan teman-temannya," ujar Goozen.

Ditambahkan Goozen, "Karena mereka mempunyai respon rasa takut yang lebih rendah, mereka lebih cenderung untuk berperilaku antisosial." Untuk bersikap secara agresif, sambung dia, "Anda memerlukan rasa takut yang sedikit, Anda akan tertantang untuk agresif dan Anda tidak khawatir bahwa orang lain bisa bersikap agresif terhadap Anda."

"Banyak orang tidak bersikap agresif karena mereka khawatir konsekuensi dari agresivitas mereka," ujar Goozen. "Antisipasi dari sikap agresif berupa hukuman juga membuat kita berhenti untuk bersikap agresif."

Temuan ini, kata Goozen, menunjukkan bahwa adalah mungkin untuk mengidentifikasi risiko pada anak-anak jauh sebelum masalah perilaku tersebut muncul ke permukaan.

Menanggapi temuan itu, Profesor Adrian Raine, Ketua Department of Criminology di University of Pennsylvania mengatakan bahwa hasil riset Goozen itu sangat kuat dalam menunjukkan bahwa pengukuran psikologis secara objektif bisa memprediksi agresivitas di kemudian hari, melebihi metode pengukuran lainnya.

"Jika temuan baru ini bisa direplikasi dan diperluas untuk usia yang lebih tua, mereka berpotensi mempunyai implikasi penting untuk prediksi agresivitas di masa depan dan perilaku kekerasan," kata Prof. Raine. "Temuan ini juga menjanjikan pengukuran biologis dalam pemahaman yang lebih baik sebagai penyebab perilaku agresif tanpa ketakutan."

DAILY MAIL I ARBA'IYAH SATRIANI

Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia
| Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg


Baca juga:

Ini Motif Perbudakan Buruh Panci di Tangerang

Massa Bakar Al-Quran di Masjid Jemaat Ahmadiyah

Ini Kata Dubes Inggris Soal Kantor OPM di Oxford

Anwar Ibrahim Berkicau Menangkan Pemilu Malaysia

Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya