Tiga Tingkat Penggemar Cerutu

Reporter

Senin, 20 Mei 2013 14:29 WIB

Andi Yuwono (penikmat cigar), Nana Irawati (cigar supervisor Wismilak), dan Kastorius Sinaga (pengamat cerutu) dalam peluncuran Premium Selection Robusto Wismilak di Jakarta Food & Fashion Festival, La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta, 17 Mei 2013. (Qaris Tajudin/Tempo)

TEMPO.CO, Jakarta-Pengamat cerutu Kastorius Sinaga melihat perkembangan penikmat cerutu di Indonesia semakin meluas. Bahkan, bisa dikatakan telah menembus kelas sosial. "Tidak benar jika dikatakan bahwa penikmat cerutu saat ini hanya orang-orang berduit dan tua," kata Kastorius dalam dialog tentang cerutu di Jakarta Fashion and Food Festival di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu 17 Mei 2013.

Menurutnya, saat ini ada tiga macam penggemar cigar di Indonesia. Pertama adalah kelompok mapan. Mereka adalah orang-orang yang sangat kaya yang punya koleksi bagus seperti Cohiba atu Romeo Y Julieta. "Mereka bahkan ikut lelang di Chistie (rumah lelang di Singapura) untuk mendapatkan koleksi yang bagus," kata suami Direktur Havana Galeri, Lidya Tamboto, ini. Kelompok ini tidak punya komunitas atau kelompok resmi. "Tapi, mereka saling mengenal."

Yang kedua adalah kelompok anak muda kelas menengah. Motif kelompok ini menyenangi cerutu beragam, mulai dari berhenti merokok sampai alasan untuk lebih terlihat bergaya. "Mereka ini biasanya tidak fanatik pada merek tertentu. Suka yang ringan atau non Kuba, karena produksi Kuba biasanya berat," kata Kastor. Dari kalangan inilah muncul komunitas atau kelompok penggemar.

Yang ketiga adalah para pemula. Ini adalah para mahasiswa yang baru mencoba-coba. Biasanya mereka menyukai cerutu yang ber-flavor. "Itulah mengapa saya tidak percaya nyigar itu menunjukkan kelas sosial tertentu. Ada banyak cerutu murah yang bisa dibeli siapa saja," kata Kastorius. "Saya melihat perkembangan pasar cerutu di Indonesia itu luar biasa."


QARIS TAJUDIN

Berita terkait

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

4 hari lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

14 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

19 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

20 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

34 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

37 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

48 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

52 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

9 Maret 2024

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

9 Maret 2024

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya