TEMPO.CO, Miami - Tes darah dengan metode baru untuk melihat potensi down sindrom selama kehamilan dapat mengurangi jumlah perempuan yang memiliki kelainan janin. Metode tes yang digunakan adalah mencari jejak DNA janin dalam darah ibu. Para peneliti mengklaim ini sangat akurat dan memiliki tingkat kepalsuan lebih rendah dibanding metode tes sebelumnya.
Studi baru tersebut melibatkan sekitar seribu wanita Inggris. Mereka menjalani tes DNA sel bebas pada 10 minggu kehamilan. Mereka juga menjalani USG dan analisis hormon pada umur kehamilan 12 minggu yang merupakan metode standar untuk mendeteksi kelainan janin.
Para peneliti membandingkan tes baru tersebut dengan metode standar dengan melihat seberapa baik masing-masing metode mendeteksi kasus aneuploidi pada janin. Kondisi aneuploidi, termasuk juga down sindrom adalah kelainan jumlah kromosom pada sel tubuh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tes dengan metode baru yaitu tes DNA bebas sel maupun metode standar dapat mendeteksi semua kasus down sindrom, sindrom Edwards (trisomi 18) dan sindrom Patau (trisomi 13). Namun tes DNA sel bebas ini memiliki tingkat kepalsuan yang lebih rendah dibandingkan dengan metode skrining standar.
Meskipun tes DNA sel bebas sangat akurat, tes tersebut tidak dapat menggantikan metode standar saat ini untuk mendeteksi aneuploidi. "Ini harus digunakan bersama-sama dengan metode standar atau tes skrining," kata Dr Mislen Bauer, direktur genetika dan metabolisme di Rumah Sakit Anak Miami.
LIVE SCIENCE | ISMI WAHID
Topik terhangat:
Taufiq Kiemas | Cinta Soeharto Bangkit? | Pemukulan Pramugari | Penembakan Tito Kei
Berita lainnya:
Edsus Alay
Simon Cowell Dilempar Telur dari Atas Panggung
Celana Pendek Dilarang, Sopir Swedia Pakai Rok
Murdaya Poo: Isu PRJ Pisah dari JIExpo Itu Basi
Berita terkait
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?
4 hari lalu
Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?
Baca SelengkapnyaPentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan
5 hari lalu
Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.
Baca SelengkapnyaCegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan
8 hari lalu
Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.
Baca SelengkapnyaBagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI
15 hari lalu
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin
16 hari lalu
Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.
Baca SelengkapnyaRisiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya
25 hari lalu
Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.
Baca SelengkapnyaRagam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius
27 hari lalu
Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?
Baca Selengkapnya4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan
28 hari lalu
Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.
Baca SelengkapnyaPenanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan
29 hari lalu
Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein
30 hari lalu
Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.
Baca Selengkapnya