Boneka Barbie dalam ukuran yang lebih proporsional (kanan) dan ukuran aslinya. Nydailynews.com
TEMPO.CO, Jakarta -Perancang Feronica Kristoofer mengatakan sejak belia sangat menyukai dunia mode. "Aku seolah ditakdirkan menjadi perancang sejak belia," kata wanita yang biasa disapa Fero yang ditemui beberapa waktu lalu di butik Kristoofer, diKawasan Benhil, Jakarta Pusat.
Sejak dini Fero menemukan kecintaan pada dunia mode. "Karya jahitan atau rancangan pertamaku saat kanak-kanak adalah baju boneka Barbie yang terbuat dari bahan kain sisa."
Dan pemicu berdirinya butik serta label gaunnya Kristoofer Sposa adalah pernikahannya sendiri. Tahun 2010, Fero mengaku frustasi, kesulitan mencari gaun pengantin yang pas dengan seleranya. Dia frustasi dengan gaun-gaun cantik manis yang tergantung di rak berbagai toko, namun tidak berkenan dihatinya.
"Aku menginginkan dan mencari desain bernuansa moderen dan sesuatu yang indah. Akhirnya, aku putuskan merancang sendiri gaun pernikahan simple dengan payet putih," ujarnya.
Tak disangka gaunnya menuai pujian dan banyak yang suka, setelah pesta pernikahan ia lalu meluncurkan label dengan namanya untuk mengisi celah pasar gaun pengantin yang sesuai dengan selera dia.
"Ada banyak pengantin memimpikan kenakan gaun yang simple namun terlihan angugun, elegan dan mempesona," ujar dia.
Demi memperkuat keahlian yang diperlukan, Fero mendaftarkan diri ke kampus fashion ternama, La Nuova Accademia di Belle Arti biasa disebut The New Academy of Fine Arts atau NABA yang berlokasi di Italia.
"Kini aku bahagia bisa menjadi bagian dalam industri mode di Tanah Air. Aku memakai bahan mulai dari sutera, brokat, beludru, sifon, organsa dan damask. Semua aku rancang dengan potongan halus, klasik dan cemerlang," ujarnya.
