Penari berpose bersama patung lilin Presiden pertama RI, Soekarno saat acara peluncurannya di Madame Tussauds, Bangkok, Senin (24/9). ANTARA/HO-MadameTussauds-Bangkok-Jade
TEMPO.CO , Jakarta:Tidak adanya satu identitas busana nasional membuat para tokoh perjuangan Indonesia berusaha mengenakan busana yang sesuai dengan identitas nasional.
Setiap orang lalu bereksperimen dengan gaya masing-masing. Pelopor pergerakan dan guru dari banyak pemimpin besar negeri ini, H.O.S. Tjokroaminoto dari Sarekat Islam, misalnya. Terlahir dari keluarga elite Jawa, Tjokroaminoto memadukan beskap yang hanya boleh dipakai kaum bangsawan dengan sarung yang identik dengan santri. Ia juga kerap memakai jas dan blangkon.
Sukarno, menantunya, lain lagi. Ia selalu tampil mengenakan kemeja dan jas putih. Setelannya memang seperti hanya meneruskan busana yang mengadopsi gaya Eropa pada awal 1900-an.
Tapi, alih-alih sekadar menjiplak, jasnya memiliki dua saku di bagian dada ala pemuda kepanduan atau militer sebagai simbol perjuangan. Untuk memasukkan unsur keindonesiaannya, Sukarno memakai peci. Dia tampak sadar untuk menetapkan standar berpakaian modern tanpa meninggalkan kemajemukan Indonesia.
Sementara para pejuang kemerdekaan, seperti Sukarno, Mohamad Hatta, dan Agus Salim, memakai setelan modern yang kadang dimodifikasi dan diberi peci agar terlihat Indonesia, hal yang lebih rumit terjadi pada busana wanita.
Berbeda dengan para pria pribumi yang sudah terbiasa memakai jas Barat di acara resmi, perempuan Indonesia saat itu jarang yang memakai busana resmi Barat. Busana modern memang sudah mulai dipakai, tapi hanya dalam kesempatan yang kurang resmi. Di acara formal, perempuan Indonesia memakai busana tradisional yang beragam.
Upaya Wujudkan Indonesia Emas Harus Dibarengi Penguatan Nasionalisme Anak Bangsa
16 Agustus 2023
Upaya Wujudkan Indonesia Emas Harus Dibarengi Penguatan Nasionalisme Anak Bangsa
Peningkatan keterampilan dan akademis untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 harus dibarengi dengan penguatan idealisme dan nasionalisme setiap anak bangsa.
Pancasila Sebagai Ideologi Pemersatu Bangsa Jadi Booster Nasionalisme
15 Januari 2023
Pancasila Sebagai Ideologi Pemersatu Bangsa Jadi Booster Nasionalisme
Generasi masa kini patut bersyukur bahwa Indonesia memiliki Founding Father atau pendiri dan proklamator Bangsa Indonesia seperti Bung Karno dan Bung Hatta yang meletakkan pilar dan ideologi bangsa yakni Pancasila.