TEMPO.CO, Jakarta - Dalam satu hubungan dekat, seseorang terkadang bingung apakah hubungan itu hanya sekedar teman atau seorang kekasih. Jika ada dalam situasi tersebut, Anda tak perlu bingung. Dalam satu penelitian terbaru terungkap seseorang bisa disebut teman atau punya hubungan khusus bisa dilihat dari nada suaranya.
"Ini bukan sekadar bahwa kita mengubah suara kita, tetapi juga seseorang bisa dengan mudah mengetahui perubahan itu," ujar Hughes, yang merupakan associate profesor di Albright College di Reading, Philadelphia.
Studi ini melibatkan 24 orang yang baru saja membina hubungan cinta. Mereka diminta untuk menelepon pasangan masing-masing dan menelpon teman sesama jenisnya. Pertanyaan yang diajukan adalah, "Apa kabar?" dan "Apa yang sedang kamu kerjakan?"
Telepon tersebut kemudian direkam dan diputar ulang untuk 80 pendengar independen yang menilai isi rekaman itu dengan menilai keseksian, keramahan, dan level romantisme.
"Contoh suara menunjukkan bahwa pasangan romantis dinilai lebih ramah, lebih seksi dan menunjukkan level ketertarikan romantik yang lebih tinggi dibandingkan dengan telepon kepada sesama jenis," ujar Hughes, dalam hasil penelitian yang dipublikasikan di Journal of Nonverbal Behaviour edisi Oktober 2013.
Analisis lain menunjukkan bahwa fokus pada elemen suara seperti perubahan suara dan intonasi yang menunjukkan stres, rasa gugup dan kurang percaya diri dalam suara partisipan ketika mereka bicara dengan kekasih mereka. Hal ini dikarenakan fakta bahwa mereka masih dalam tahap awal hubungan cinta mereka.
"Ada hubungan antara kerentanan dengan nada suara pada pasangan yang baru membina hubungan. Mungkin karena mereka tak mau ditolak," ujar Hughes yang merupakan ahli psikologi evolusi dan persepsi suara.