Zat Kimia Plastik Sebabkan Keguguran

Reporter

Senin, 14 Oktober 2013 15:58 WIB

Petugas pengawasan obat dan makanan Badan POM dengan mobil laboratorium memeriksa jajanan takjil untuk menu buka puasa di tempat penjualan makanan di Jalan Mappanyuki, Makassar (17/8). Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui zat-zat kimia yang terkandung di dalamnya. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, California - Siapa bilang keguguran tak bisa dipicu dari alat-alat yang terdapat di rumah. Sebuah penelitian menunjukan zat kimia yang ditemukan pada lusinan perangkat rumah tangga bisa meningkatkan risiko keguguran.


Peneliti dari Stanford University, California, Amerika, mengatakan perempuan hamil harus menghindari makanan kaleng, berhenti memanaskan makanan di wadah plastik, dan bahkan menghindari struk belanja. Alasannya, semua media plastik tersebut dikhawatirkan memiliki kadar Bisphenol A (BPA).


Dari hasil peneltiian ditemukan, bahwa perempuan hamil dengan kadar bisphenol A (BPA) yang tinggi di darahnya memiliki kecenderungan untuk mengalami keguguran hingga 80 persen.Dalam studinya, peneliti mengukur kadar zat kimia tersebut, yang ditemukan dalam plastik, botol minumal, kacamata, dan tempat CD, pada perempuan hamil yang telah terkonfirmasi oleh dokter.


"Perempuan yang keguguran dengan alasan tak diketahui seharusnya menghindari paparan BPA sebagai upaya menghindari satu faktor risiko," kata kepala peneliti Ruth Lathie, seperti dilansir Daily Mail, Senin, 14 Oktober 2013.


Luthie menambahkan perempuan hamil sebaiknya menghindari apapun yang melibatkan memasak atau menghangatkan makanan di wadah plastik. Sebab, saat pada suhu tinggi zat kimia bisa terlepas pada material plastik.

Dalam studi yang lain, National Institute of Child Health and Human Development, Amerika, mempelajari catatan 501 pasangan yang berusaha untuk hamil antara 2005-2009. Semua sampel urin pasangan dihitung kadar BPA dan phthalate-nya. Phthalate ini adalah zat kimia kelompok lain yang digunakan dalam plastik.

Peneliti lalu memonitor selama satu tahun dan mencatat bagaimana dan kapan pasangan itu bisa hamil. Anehnya, peneliti menemukan kadar phthalate yang tinggi mempengaruhi kesuburan pria, tapi tidak bagi perempuan. Perempuan yang pasangan prianya punya kadar phthalate yang tinggi tercatat 20 persen cenderung tidak bisa menghamili pasangan perempuannya dalam tahun itu.

"Zat-zat kimia tersebut menimbulkan keprihatinan kita semua," kata Linda Giudice, Presiden American Society for Reproductive Medicine. "Kami tidak tahu mekanisme biokimia yang pasti (menyebabkan keguguran) tetapi penelitian lain menunjukkan perlunya mewaspadai penggunaan bahan-bahan kimia ini," kata dia.

Temuan dari dua penelitian itu sejalan dengan badan PBB untuk kesehatan, WHO, yang bergerak untuk melarang phthalate dan BPA ditengah saran bahwa kedua zat kimia itu juga menyebabkan kanker payudara, leukimia, asma, dan cacat lahir. WHO mengatakan zat kimia itu punya implikasi serius untuk kesehatan dan pelarangan dibutuhkan untuk melindungi generasi penerus.

DAILY MAIL | AMIRULLAH

Advertising
Advertising

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

22 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya