TEMPO.CO, Jakarta - Kiat apa yang dilakukan Elidawati, kelahiran Kediri, pada 1964 ini dalam mengembangkan bran Elzatta. Ternyata mudah. Salah satunya, menyebar katalog dan memberi voucher menarik.
Maka, produk yang ia jual bisa mendapat perbedaan dari lainnya. Ada yang unik dari nama Elzatta saat ini. Ia sempat digugat oleh bran Zara karena memakai nama Zatta yang diambil dari nama putrinya. Waktu itu, baru tiga bulan merek Zatta dipublikasikan.
Elidawati tidak kekurangan akal. “Saya tambahkan kata El, di depan kata Zatta,” katanya. Belakangan, nama ini menjadi dipakai sampai saat ini.
Agar terlihat berbeda, ia membuat program pengajaran bagi para karyawan. Ia mengajarkan kata-kata standar yang harus dikatakan oleh karyawan. Sehingga para pelayan toko dapat menyampaikan produk secara baik pada konsumen.
Dan ia memakai social media yang dianggap cara mudah dan murah untuk memperkenalkan produknya.Empat bulan sekali mengeluarkan katalog antara Januari hingga bulan Mei. “Perkembangan gaya hidup masyarakat meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, membuat produk kami bisa diterima,” kata Elidawati.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
39 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.