Dasi Kupu-kupu Pernah Dilarang di Kantor

Reporter

Editor

Heru Triyono

Selasa, 18 Maret 2014 05:03 WIB

Setelah lama menghilang, Justin Timberlake kembali muncul mengeluarkan album barunya. Ia juga mempopulerkan kembali gaya berpakaian serba rapi dan klasik dengan jas dan dasi kupu-kupu. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO , Jakarta:Penggunaan dasi kupu-kupu di tempat kerja seringkali dianggap tidak lazim, dan bahkan dihindari. Di Amerika Serikat, pegawai yang menggunakan cravat—nama lain bow tie, seringkali dianggap bukan pekerja yang serius. Menurut GQ—majalah gaya hidup pria, masa keemasan dasi kupu-kupu sebagai pakaian kerja memudar sejak mantan Presiden Amerika Harry S Truman, yang juga pengguna setia bow tie, menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Sedangkan, GQ juga mencatat pada tahun 1970-an, dasi kupu-kupu lekat dengan citra nerd alias orang aneh.

Citra itu tidak jauh bergeser hingga kini, meskipun tren bow tie mulai marak lagi sebagai pernyataan mode yang sedikit nyeleneh. Dasi kupu-kupu baru bisa diterima sebagai pakaian kerja yang lazim di wilayah selatan negeri Abang Sam, dan tidak di sembarang tempat kerja. Yaitu, di kantor-kantor dengan fokus usaha kreatif, namun bukan untuk bisnis konservatif.

Di Jakarta, dasi kupu-kupu mulai diterima sebagai pakaian kantor. Aditya Aziz, 24 tahun, memngaku sudah tiga tahun memakai bow tie secara rutin ke kantor. Pegawai perusahaan art event organizer ini, merasa senang menggunakan dasi kupu-kupu. “Kebetulan memang cocok sama gue dan banyak masukan positif dari orang-orang sekitar,” ujar Adit yang memiliki delapan bow tie.

Bos dan rekan kerjanya, tidak keberatan jika Adit, tampil sedikit berbeda dengan bow tie di kantor. “Mereka melihatnya sebagai sesuatu yang baru, dan tidak ada reaksi negatif,” ujar Adit. Sang bos, bahkan mendukung Adit untuk meneruskan kebiasaannya memakai bow tie ke kantor.

Adit suka berburu dasi kupu-kupu di sejumlah toko khusus pakaian pria seperti Topman, ataupun toko khusus manset bagi pria, The Cufflinks. Menurut Adit, harganya pun tidak terlampau mahal. “Sekitar Rp 100 ribuan,” ujar dia. Tertarik untuk mencoba dasi kupu-kupu?

GQ | SUBKHAN

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

4 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

10 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

18 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

23 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

27 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

38 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

56 hari lalu

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.

Baca Selengkapnya