TEMPO.CO, Jakarta - Jangan meremehkan kesulitan buang air besar di pagi hari. Apalagi yang dibarengi dengan diare atau sembelit berkepanjangan, perut kembung, dan buang air disertai darah. Mungkin saja, tanda-tanda itu merupakan gejala kanker kolorektal (usus besar).
"Kanker kolokteral adalah pertumbuhan abnormal sel-sel atau pembentukkan tumor di usus besar (kolon) dan rektum. Sel-sel ini dapat menyebar atau bermetastasis dan merusak jaringan lain, dengan demikian dapat disebut sel kanker," ujar Cosphiadi Irawan, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Hematologi-Onkologi Medik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), pada kampanye edukasi deteksi dini kanker kolorektal yang diadakan Roche di Energy Cafe, Kamis, 27 Maret 2014.
Menurut Cosphiadi, sasaran utama kanker kolorektal adalah struktur saluran pencernaan. Jika tidak diberikan pengobatan sel kanker dapat menyebar ke hati, paru-paru, dan organ vital lainnya. "Akibatnya, dapat terjadi cedera pada organ tubuh yang berbeda yang disebabkan oleh sel kanker, membuat organ tubuh tersebut tidak berfungsi," katanya.
Kanker usus besar termasuk kanker yang cukup mematikan. Meski begitu, gejala kanker usus besar dapat dikenali dengan mudah. "Cukup memperhatikan pola buang air besar," kata Cosphiadi. "Kanker ini bisa dikalahkan, jika melakukan deteksi dini, dan buru-buru diobati," tambahnya.
Salah satu mencegah kanker usus besar dengan memperhatikan makan dan minuman sehari-hari. Tujuannya agar buang air besar menjadi lancar, terutama di pagi hari. Salah satu cara agar memperlancar buang air besar di pagi hari adalah minum air putih.
"Air putih dapat merangsang pergerakan dinding usus besar untuk bergerak dan mengeluarkan feses yang tersimpan dengan segera, usus menjadi bersih kembali," ujar Dokter Spesialis Gizi Klinis, Rumah Sakit MRCCC Siloam, Samuel Oetoro, pada kesempatan yang sama.
CHETA NILAWATY
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU
Berita terpopuler lainnya:
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius
Abraham Samad Bingung, Bisakah KPK Periksa SBY?
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
29 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya