Ibu Hamil Kurang Makan, Bayi Jadi Obesitas  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Rabu, 16 April 2014 14:03 WIB

Ilustrasi wanita hamil bekerja. Guardian.co.uk

TEMPO.CO, London - Wanita hamil yang makan terlalu banyak atau terlalu sedikit berisiko pada bayi yang dikandungnya. Bayi dari wanita yang tidak mendapat kenaikan berat badan yang cukup saat hamil akan cenderung mengalami obesitas, seperti juga bayi yang ibunya makan terlalu banyak.

Yang lebih mengejutkan, risiko ini menjadi lebih tinggi pada wanita dengan berberat badan normal saat memulai kehamilan. Dengan terjadinya obesitas selama sembilan tahun pada kehidupan seseorang dan adanya peningkatan masalah kesehatan, para ahli di Inggris mengatakan bahwa sangat penting untuk memberikan saran yang jelas tentang seberapa banyak kenaikan berat badan yang baik selama kehamilan.

Seperti dikutip situs Daily Mail edisi 14 April 2014, para ilmuwan Amerika merekam jejak kesehatan lebih dari 4.000 wanita hamil dan anak-anak mereka. Secara keseluruhan, 20,4 persen anak laki-laki dan perempuan yang dilahirkan dari wanita dengan berat badan melebihi yang disarankan ternyata mengalami obesitas saat berusia 2-5 tahun. Jumlah ini hampir sama dengan 19,5 persen anak yang lahir dari wanita yang berat badannya lebih rendah dari yang direkomendasikan. Lebih dari 14,5 persen wanita berat tubuhnya persis yang direkomendasikan.

Menurut American Journal of Obstetrics and Gynecology, jumlah wanita yang hamil dengan berat badan yang sesuai jumlahnya meningkat. Wanita langsing yang makan terlalu banyak saat hamil ternyata 80 persen cenderung melahirkan bayi gemuk dibanding mereka yang makan dalam jumlah yang cukup. Selain itu, mereka yang makan terlalu sedikit ternyata 63 persen cenderung mempunyai anak yang obesitas atau kelebihan berat badan.

Temuan bahwa anak yang lahir dari wanita langsing ternyata juga terkena dampak. Hal itu menunjukkan gen tidak bisa dijadikan satu-satunya rujukan. Ini diperkirakan karena kondisi metabolisme di dalam perut selama sekitar setahun saat bayi belum dilahirkan. Sebagai contoh, biasanya ada konsekuensi panjang untuk kontrol selera makan anak yang belum dilahirkan atau penyimpanan lemak.

Peneliti Dr Monique Hedderson dari Kaiser Permanante Division of Research di Oakland California mengatakan, "Mengalami kenaikan berat badan yang banyak atau sedikit saat hamil kemungkinan berdampak permanen terhadap mekanisme yang mengatur keseimbangan energi dan metabolisme pada anak, seperti kontrol selera makan dan pengeluaran energi," katanya.

"Hal ini berpotensi pada efek jangka panjang pertumbuhan anak dan berat badannya," Dr Hedderson menambahkan. Sementara itu, Dr Geeta Nargund dari klinik kesuburan Create di London mengatakan studi ini menambah bukti bahwa kondisi di dalam perut memberikan efek jangka panjang pada kesehatan anak-anak. Menurut dia, hal tersebut menekankan pentingnya memberikan saran pada wanita sebelum dan selama kehamilan.

DAILY MAIL |ARBAIYAH SATRIANI

Berita Lain:
6 Alasan untuk Joging
Pasien Parkinson Bisa Mandiri dengan Google Glass
Terapi Anti-Penuaan Bisa Perpendek Umur

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya