Konsumsi 200 Gram Sayuran Atasi Risiko Stroke  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Minggu, 11 Mei 2014 10:39 WIB

TEMPO/Budi Yanto

TEMPO.CO, Qingdao - Sebuah penelitian terbaru dari American Heart Association (AHA) menunjukkan konsumsi sayuran dan buah-buahan sebanyak 200 gram per hari dapat mengurangi risiko stroke. Badan kesehatan dunia, WHO, memperkirakan peningkatan konsumsi sayuran dan buah hingga 600 gram/hari dapat mengurangi risiko stroke sebanyak 19 persen.

Untuk keperluan studi, AHA melakukan meta-analisis pada 20 studi yang dipublikasikan 19 tahun terakhir. Hal ini dilakukan demi memperkirakan efek umum konsumsi sayuran dan buah pada penderita stroke.

Meta-analisis ini mencakup 760.629 partisipan dan 16.981 kasus stroke. Hasil meta-analisis menunjukkan konsumsi 200 gram buah per hari menurunkan risiko stroke 32 persen. Risiko stroke menurun 11 persen jika mengkonsumsi 200 gram sayuran per hari.

"Memperbaiki diet dan gaya hidup penting untuk mengurangi risiko stroke dan jantung pada semua populasi. Secara khusus, diet kaya buah-buahan dan sayuran sangat dianjurkan karena memenuhi mikronutrien dan makronutrien serta asupan serat," ujar penulis studi dari Medical College of Qingdao University di Qingdao, Cina, Dr Yan Qu, seperti dilansir Medical News Today.

Hasil penelitian juga menunjukkan konsumsi lebih banyak sayuran dan buah juga dapat menurunkan tekanan darah, memperbaiki fungsi mikrovaskular, dan berefek menguntungkan untuk indeks massa tubuh, lingkar pinggang, kolesterol, peradangan, dan stres oksidatif.

Efek menguntungkan dari konsumsi kedua jenis makanan ini dapat dirasakan pria dan perempuan berapa pun usianya. AHA merekomendasikan orang dewasa rata-rata harus mengkonsumsi 4-5 porsi sayuran dan buah-buahan per hari. Semakin bervariasi warna serta tipe sayur dan buah-buahan yang dikonsumsi, semakin banyak asupan vitamin, mineral, dan serat pada tubuh.

Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Stroke ini disebutkan, di negara-negara dengan masyarakat berpendapatan tinggi, kasus stroke menurun 42 persen selama empat tahun terakhir. Namun, di negara-negara dengan masyarakat berpendapatan menengah, kasus stroke justru dua kali lipat lebih tinggi.

Angka kematian tertinggi akibat stroke ditemukan di negara dengan masyarakat berpenghasilan rendah. Pada 2010, stroke bahkan menjadi penyebab utama kematian di Cina. Para ahli kesehatan sepakat perbaikan diet dan gaya hidup penting untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada semua populasi.

Bagian penting dari perbaikan diet adalah mendorong orang-orang mengkonsumsi lebih banyak sayur dan buah-buahan. Hanya, prevalensi konsumsi kedua jenis makanan ini rendah di seluruh dunia, terutama di negara dengan masyarakat berpendapatan rendah.

ANT | ALIA

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

22 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya