Stres Memacu Kepikunan  

Reporter

Editor

Isma Savitri

Senin, 22 September 2014 19:50 WIB

Ilustrasi anak stres ujian. Bbc.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Pratap duduk di sebuah restoran bersama keluarganya malam itu. Mereka bersantap malam sembari mendiskusikan film yang baru saja mereka tonton. "Filmnya luar biasa bagus," kata putri Pratap. Pendapat itu diiyakan istri dan putra Pratap.

"Bagian paling kusuka adalah saat si tokoh utama… siapa ya, namanya? Itu lho, yang berkumis," Pratap bertanya pada anggota keluarganya. Pertanyaan itu disambut si putri dengan heran. "Ayah, kita kan baru nonton sepuluh menit lalu! Masa sudah lupa?" kata sang putri protes.

Mendengar tanggapan si anak, Pratap berkelit. Ia mengklaim tak ingat nama si tokoh utama karena kini ia sudah tua. Namun alasan itu disangkal sang istri. "Kau masih 48 tahun, dan itu berarti kau belum cukup tua."

Kolomnis situs Yourtango.com, Jasbina Ahluwalia, mengatakan banyak orang menganggap "kepikunan" yang mereka alami disebabkan kesibukan dan faktor usia. Padahal, menurut penelitian, stres adalah penyebab paling umum munculnya pikun. (Baca juga: Lawan Stres dengan Meditasi)

Ketika seseorang merasa tertekan, tubuhnya bakal melepas hormon stres. Hormon tersebut mempengaruhi bagian otak yang mengurusi masalah pengambilan keputusan, memori jangka pendek, fleksibilitas mental, dan atensi. "Kini peneliti sedang mencari tahu efek jangka panjang stres jangka panjang," ujar Ahluwalia seperti dikutip dari Your Tango, Senin, 22 September 2014.

Peneliti di State University of New York menemukan bahwa kegiatan yang menyebabkan stres, jika dilakukan terus-menerus bisa menyebabkan berkurangnya jumlah reseptor di otak. Padahal, reseptor tersebut diperlukan untuk proses kognitif, misalnya untuk mengingat.

Peneliti lainnya mengidentifikasi adanya kaitan kuat antara hormon stres dan hipokampus, bagian otak besar yang menjaga memori jangka panjang. Dari hasil penelitian, didapati orang-orang dengan stres akut memiliki hipokampus lebih kecil dibanding yang tidak stres. (Baca juga: Hubungan Penuh Stres Tingkatkan Kematian Dini)

ISMA SAVITRI | YOURTANGO

Berita terpopuler:
Tamiya Kembali Ngetren
Beludru dan Kekayaan Hati Warga Banyuwangi
Jangan Anggap Sepele Soal Sikat Gigi
Efek Angelina Jolie, Rujukan ke Klinik Meningkat
Ritual Perawatan Rempah Jahe

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya