TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pendaki asal Indonesia yang selamat dari badai salju di Gunung Himalaya, Katmandu, Nepal, Nizar Suhendra, mengatakan berbagai penyakit bisa muncul dari badai salju yang dihadapi pada tanggal 14 Oktober 2014 lalu. "Beberapa (penyakit) yang mungkin terjadi adalah hipotermia dan frostbite," ujar Nizar ketika diwawancarai Tempo, Jumat, 24 Oktober 2014.
Hipotermia adalah kegagalan tubuh berfungsi normal ketika suhu tubuh turun di bawah normal. Tubuh berfungsi normal ketika berada pada suhu 35 derajat Celsius. Contoh gejala yang muncul ketika orang mengalami hipotermia adalah tubuh gemetaran dan halusinasi.
Nizar berkata timnya bisa terancam terkena hiptotermia karena badai salju di Himalaya sangat dingin. Ia memperkirakan suhu udara saat itu mencapai minus belasan derajat Celsius.
"Untuk mencegah tubuh kena hipotermia, kami harus bergerak terus," ujar Nizar. Nizar berkata pendaki juga harus memakai pakaian empat lapis dan celana empat lapis untuk menjaga tubuh tetap hangat dan tak terkena hipotermia.
Sementara itu, frostbite adalah gejala rusaknya jaringan kulit yang membeku akibat suhu dingin. Biasanya, jaringan kulit yang rusak adalah yang terletak jauh dari hati, seperti jari kaki.
Nizar tak mengalami frostbite. Namun, ia mengaku wajahnya terasa perih karena dihajar butiran-butiran salju yang menghantam wajahnya. "Rasanya perih seperti terbakar."
ISTMAN M.P.
Topik terhangat:
Pelantikan Jokowi | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terkait:
Kisah Nizar, Pendaki Indonesia Hadapi Badai Himalaya
Cara Minum Air Salju Saat Badai Himalaya
Delapan Jam Nizar Terjebak Badai Himalaya
10 Orang Indonesia Selamat dari Badai Himalaya
Berita terkait
5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya
7 hari lalu
Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.
Baca Selengkapnya6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah
2 Maret 2024
Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong.
Baca Selengkapnya4 Dampak Erupsi Gunung Marapi, Termasuk Menewaskan 23 Pendaki Gunung
18 Desember 2023
Erupsi Gunung Marapi bawa dampak buruk bagi masyarakat. Ditemukan 23 jenazah pendaki gunung, banjir di beberapa titik sungai, dan lainnya
Baca Selengkapnya29 Pendaki Korban Gunung Marapi Asal Riau, 3 Tewas, Mahasiswa Unri dan UIR
6 Desember 2023
Sebanyak tiga dari 29 orang pendaki asal Provinsi Riau meninggal dunia akibat terdampak erupsi Gunung Marapi (2.982 mdpl) yang terjadi pada Minggu.
Baca SelengkapnyaUpdate Korban Erupsi Gunung Marapi, 18 Meninggal Dunia
6 Desember 2023
Informasi terbaru tentang erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat yang menyebabkan sejumlah pendaki terjebak dan mengakibatkan korban jiwa.
Baca Selengkapnya10 Pendaki Terjebak Erupsi Marapi Masih Dalam Proses Pencarian
5 Desember 2023
Erupsi Marapi yang masih terus berlangsung jadi kendala bagi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan Belum Temukan 12 Pendaki yang Terjebak Erupsi Gunung Marapi
4 Desember 2023
Masih ada 8 orang para pendaki lagi yang masih dalam tahap evakuasi. Delapan orang tersebut berada di kawasan Puncak Gunung Marapi.
Baca Selengkapnya26 Pendaki Gunung Marapi yang Meletus Masih dalam Proses Evakuasi
4 Desember 2023
Puluhan pendaki gunung yang terjebak erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat masih dalam proses pencarian.
Baca SelengkapnyaMedia Asing Beritakan Meletusnya Gunung Marapi, 11 Pendaki Tewas 12 Hilang
4 Desember 2023
Tim penyelamat Indonesia telah menemukan mayat 11 pendaki setelah letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat.
Baca Selengkapnya7 Fakta Menarik Gunung Lawu, Ada Warung Paling Tinggi
17 November 2023
Gunung Lawu bisa dibilang menjadi destinasi favorit bagi pendaki dengan ketinggian 3.265 meter. Ketahui beberapa fakta menarik Gunung Lawu berikut.
Baca Selengkapnya