Eksplorasi Go Internasional Ardistia New York

Reporter

Minggu, 21 Desember 2014 20:04 WIB

Artis Cathy Sharon (kiri) berlenggok di atas catwalk dengan memperagakan busana koleksi Ardistia New York dalam pekan mode Jakarta Fashion Week 2015 di Fashion Tent Senayan City, Jakarta, 6 November 2014. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta -Setelah pasarnya di Amerika Serikat terpapar krisis, Ardistia New York berkompromi dengan selera pasar Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Penggunaan warna ngejreng merupakan salah satu cara Ardistia untuk diterima pasar. (Baca: Ardistia Dwiasri, Eksis di Negeri Heterogen)

Tujuh tahun lalu, karya Ardistia Dwiasri, 35 tahun, pernah menghiasi surat kabar terkemuka Amerika Serikat, The New York Times. Jaket panjang hitam yang diberi nama Zeva itu memang punya potongan menarik. Zeva gembung pada bagian tangan, punya kerah tinggi—cukup tinggi untuk menyembunyikan dagu—plus memiliki kancing-kancing logam besar. “Dulu, itu merupakan bagian dari tujuh koleksi coat yang pertama kali kami buat,” kata Ardistia kepada Tempo di The Capital Residence, pekan lalu.

Disti—begitu ia biasa dipanggil—kala itu baru dua tahun membuat label dengan nama Ardistia New York. Setelah menyelesaikan studi modenya di Parson School of Design New York, dia sempat magang di sejumlah rumah mode ternama Amerika, dari Diane Von Furstenberg hingga GAP. Belakangan, Disti pulang kampung ke Indonesia. “Krisis finansial di Amerika Serikat sangat berdampak pada industri mode di sana,” tutur Disti. Dia mencontohkan, banyak toko retail yang tadinya menjadi klien serta membeli produknya akhirnya bangkrut. “Bahkan ada toko yang sudah berdiri puluhan tahun akhirnya tutup.”

Karena itu, dia kini membidik pasar Asia-Pasifik dengan Jakarta sebagai pusatnya. “Kami harus realistis melihat pergeseran daya beli yang terjadi di dunia,” kata dia. Meski demikian, Disti masih sering bolak-balik Jakarta-New York untuk melayani private appointment dengan para klien kelas atas. Selain itu, sebagian anggota tim dari label Ardistia New York memang masih bermarkas di kota yang dikenal dengan sebutan Big Apple ini.(Baca: Begini 7 Tren Mode Tahun Depan)

Dari segi desain, kita masih bisa melihat konstruksi terstruktur, minimalis dan fungsional dalam rancangan Disti. Misalnya, sebuah blazer merah jambu dengan zipper pada kedua lengan. Jaket-jas itu bisa diubah menjadi cape hanya dengan membuka zipper. “Karena aku dulu juga kuliah teknik, jadi fungsionalitas menjadi salah satu pertimbanganku dalam mendesain,” kata perempuan yang pernah mengambil kuliah jurusan teknik manufaktur di Northeastern University of Boston ini.

Karena itu, Disti bisa nyerocos dengan lancar soal sistem perusahaannya yang sudah dirancang sedemikian rupa sampai hal-hal rinci. Apalagi, di Indonesia, dia mengaku berhadapan dengan kondisi pasar yang sedang bagus. “Pernah dalam satu hari kami bisa menjual dengan nilai total Rp 40 juta,” tutur Disti. Ardistia New York memang belum punya gerai mandiri, tapi kita dengan mudah bisa menemukan produk mereka di gerai retail terkemuka semacam Galeries Lafayette, atau bahkan Central, yang baru saja dibuka dua pekan lalu.

Lini produksi Ardistia, yang sebagian besar berada di Indonesia, kini semakin mapan, meski sempat kesulitan mencari sumber daya (penjahit atau garmen) yang sesuai dengan standarnya.

“Saya tetap mengikuti standar internasional,” tutur dia. Ini berarti ia harus siap melatih penjahit jika diperlukan. “Kalau perlu dicoba terus sampai akhirnya bisa mengikuti standar kami.” Karena itu, dia berupaya mempertahankan kualitas potongan pakaian yang bersih dan rapi. “Di Indonesia, masih banyak yang belum paham soal clean cutting,” kata dia. (Baca: Busana 3 Desainer, Kolaborasi Tren Make Up 2015)


Untuk masuk dan diterima oleh pasar lokal, Disti mengaku melakukan banyak penyesuaian selera. Dia memang menemukan ada perbedaan mendasar antara konsumen Amerika Serikat dan Indonesia. “Kalau di sini, orang mencari pakaian yang sedikit heboh dan kalau bisa bermerek. Sedangkan di New York, orang justru semakin senang kalau memakai pakaian yang labelnya saja susah untuk dieja,” ujarnya.

Salah satu bentuk penyesuaian yang ia lakukan antara lain penggunaan palet dengan warna yang lebih berani. Dia tidak lagi mengandalkan warna monokromatik, seperti hitam, pastel, putih, dan abu-abu. Musim ini, ada warna oranye, ungu, biru laut, hingga merah. Di panggung peragaan busana Jakarta Fashion Week 2015, dia memadukan warna oranye dengan ungu, yang kadang terkesan sedikit “tabrak lari”.

Kemudian, apakah label Ardistia New York sudah berubah wajah? “Bagi sebagian klien yang mengikuti label saya sejak awal, mereka mengatakan label ini berevolusi. Memang ada koleksi yang berbeda, tapi menurut mereka benang merahnya tetap sama kok,” ujar Disti. Kita pun masih bakal melihat evolusi lanjutan dari Ardistia New York, karena Disti berencana mengembangkan labelnya. Tak hanya pakaian premium, tapi juga ke lini high-street, produksi massal siap pakai yang harganya lebih terjangkau. (Baca: Jakarta Fashion Week Digelar pada 1-7 November)


SUBKHAN | HP
Terpopuler
Tak Bisa Lakukan Ini, Anda Beresiko Kena Stroke
Bagaimana Gejala Depresi pada Pria?
5 Cara Agar Anak Tidur dengan Nyaman
Dokter Kulit: Putihkan Kulit 7 Hari Tidak Mungkin
Gaya Khas Kimmy Jayanti, Rambut Cepak Blonde



Advertising
Advertising

Berita terkait

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

37 menit lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

49 menit lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

Brigadir RA disebut bunuh diri dengan menembakkan senjata api HS Kaliber 9mm ke aras kepalanya saat berada di dalam mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

1 jam lalu

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

Polisi telah menutup kasus tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang. Disebut bunuh diri.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

1 jam lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

1 jam lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

1 jam lalu

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

Majelis hakim memberikan izin kepada bekas Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono untuk mengikuti sidang Dewas KPK tentang kasus Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

1 jam lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

Dalam acara ini, ditayangkan film karya mahasiswa Politeknik Tempo yang berjudul Kala: Rahasia Fana.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

1 jam lalu

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

1 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

1 jam lalu

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

Jaksa KPK mengatakan bisa saja menghadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal kebocaran BAP

Baca Selengkapnya