Anggota komunitas robot menerbangkan drone di lapangan Universitas Al-Azhar, Jakarta, 7 Januari 2015. TEMPO/Frannoto
TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda sedang berada di kota besar, coba sesekali menengadah ke langit. Jangan heran jika mata Anda tertuju pada sesuatu yang terbang. Ada tiga kemungkinan, benda itu adalah seekor burung, helikopter, atau pesawat tanpa awak (drone) yang sedang mengintai Anda.
“Beberapa penggemar memang menggunakan drone untuk memantau apa pun di luar ruangan," kata Adiatmo Rahardi, pendiri Komunitas Drone Indonesia, kepada Koran Tempo Minggu, di kampusnya, Universitas Al-Azhar Indonesia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (Baca juga: Drone, seperti Burung Dara yang Bisa Kembali.)
Drone atau unmanned aerial vehicles (UAV) pada awalnya memang memiliki reputasi untuk memata-matai. Ia dianggap sebagai predator di daerah konflik, dengan satu rudal di atasnya. Karena relatif baru, banyak orang masih tidak nyaman melihatnya.
Namun drone nonmiliter kemudian berkembang. Lalu, banyak orang menaruh minat, dan belakangan menjadikannya sebagai hobi. "Dia menggantikan tren remote control yang mengendalikan mobil," ucap Adi—sapaan akrab Adiatmo. (Baca juga: 3 Drone Diterbangkan Demi Foto Longsor Banjarnegara.)
Perangkat itu kini menjadi populer boleh jadi lantaran harganya yang semakin murah dan kemudahan mendapatkannya. Toko-toko hobi online Indonesia dan luar negeri ramai-ramai menjualnya. Selain di eBay, orang bisa menemukannya di HobbyKing, 3D Robotics, Da-Jiang Innovations, dan Team BlackSheep. "Harganya pada kisaran Rp 500 ribu sampai belasan juta rupiah," kata Adi. (Baca juga: Kompetisi Drone Nasional Diikuti 13 Tim.)
Ada dua jenis drone yang beredar. Pertama adalah pesawat dengan sayap yang beroperasi seperti pesawat terbang dan dengan baling-baling yang lepas landas secara vertikal seperti helikopter. Tanpa kamera.
Sedangkan yang kedua dengan kamera. Alat ini jadi perangkat bantu yang mengasyikkan untuk menangkap gambar dari atas. "Bisa untuk properti, pemetaan, atau liputan media elektronik dan cetak," ujar dosen teknik elektro ini.
