Benarkah Minuman Kolagen Bermanfaat untuk Kulit?
Editor
Mohammad Reza Maulana
Rabu, 5 Agustus 2015 13:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan, makin banyak orang yang rutin mengkonsumsi kolagen. Alasan mereka, hampir semuanya perempuan, ingin kulit yang lebih cerah. Seperti Astri Aji, warga Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Dua bulanan terakhir, dia minum kolagen yang dikemas dalam saset. Karyawan hotel di Jakarta ini meyakini rutinitas hariannya itu berdampak positif bagi kecantikannya, berkat penjelasan temannya yang agen multilevel marketing.
Astri, 35 tahun, merasa minuman yang rasanya mirip susu stroberi itu berguna untuk membuat wajahnya lebih kinclong. “Soalnya saya sering bekerja malam, minum kopi, dan terpapar asap rokok,” kata dia seperti ditulis Koran Tempo, Rabu, 5 Agusus 2015.
Awal minum kolagen sasetan ini, dampak pertama yang muncul adalah banyak jerawat di wajahnya—bertahan sepekan lebih. Si agen MLM mengatakan itu merupakan gejala normal sebagai dampak detoksifikasi alias pengeluaran racun dari tubuh. Lepas dari problem jerawat, kini Astri merasa kulitnya lebih cling.
Sejauh mana efek konsumsi kolagen seperti itu? Dokter spesialis kulit, Titi Moertolo, mengatakan kolagen sudah diproduksi secara alami oleh tubuh kita, sehingga tak perlu tambahan. “Kolagen yang dicerna melalui saluran pencernaan malah akan terbuang,” ujar dia saat ditemui di tempat prakteknya di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Menurut pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti ini, kolagen tersebar di tulang, tulang rawan, otot, dan kulit. Kolagen—pecahan dari protein, Titi menambahkan, berfungsi sebagai zat yang pembentuk daya membal bagi kulit. Tanpa kemampuan itu, kulit tidak bisa melindungi otot dan tulang kita. Kolagen akan rusak bila kulit terluka atau sering terpapar radikal bebas.
Bila kolagen ingin ditambahkan dari luar tubuh, ada beberapa hal yang menurut Titi harus diperhatikan. Pertama adalah penggunaan kolagen asli harus dibedakan dengan kolagen yang dicampur zat lain, terutama yang sifat dan reaksinya membentuk penggumpalan.
Dia menganjurkan pengguna kolagen lewat minuman untuk memeriksa trombosit sebelum dan sesudah konsumsi. Tujuannya, mengetahui penggumpalan darah. Menurut Titi, kolagen tambahan cukup lewat konsumsi vitamin C, nutrisi yang memicu produksi kolagen secara alami.
CHETA NILAWATY