Nama 'Asep' Makin Langka, Paguyuban Asep Siapkan Beasiswa  

Reporter

Editor

Anton Septian

Minggu, 25 Oktober 2015 16:11 WIB

Sastrawan Ajip Rosidi (kanan) bersama Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar saat menghadiri peresmian Perpustakaan Ajip Rosidi yang dikelola Yayasan Pusat Studi Sunda di Bandung, Jawa Barat, 15 Agustus 2015. Perpustakaan tersebut memiliki sekitar 60.000 koleksi buku dimana sebagian merupakan koleksi sastra Sunda. Selain perpustakaan, yayasan juga mengadakan pusat pendidikan dan pelatihan terkait perkembangan kesusasteraan Sunda. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Paguyuban Asep Dunia (PAD) menyelenggarakan Konferensi Asep-Asep. Dalam gelaran itu, Asep Kambali, selaku presiden PAD menyadari bahwa saat ini, nama Asep sudah jarang diberikan oleh orang tua sebagai nama kepada anaknya.

"Padahal nama Asep identik dengan nama orang Indonesia yang juga menunjukkan identitas suku Sunda," ujar Asep Kambali kepada awak media, Minggu, 25 Oktober 2015. "Untuk itu nama Asep perlu dilestarikan,"

Saat ini, nama Asep banyak disandang oleh pria berusia 30 sampai 40 tahun. "Sejak tahun 2000, sudah sangat jarang orang tua yang memberi nama anaknya Asep," kata Asep Tutuy Turyana, ketua panitia KAA.

Untuk itu, PAD sedang berusaha menarik minat para orang tua untuk memberi nama Asep kepada anak laki-lakinya. "Kami sedang siapkan program beasiswa sekolah, dengan syarat orang tua harus menamakan anaknya Asep," kata Asep Tutuy Turyana.

Menurut Asep Kambali, nama Asep dalam istilah Sunda berasal dari kasep, yang berarti tampan. "Nama Asep sering kali mempunyai nama turunan seperti Acep, Atep dan Cecep," ujar Asep, yang juga sejarawan pendiri Komunitas Historia Indonesia.

Dalam Konperensi itu, turut hadir Asep dari berbagai daerah Indonesia. Seperti dari Bontang, Bali, Tegal dan Lampung. "Konferensi ini berhasil mengumpulkan 300 orang Asep, mereka berasal dari berbagai profesi, usia dan lokasi yang berbeda," kata Asep Tutuy.

Nama Asep tidak hanya dimiliki oleh etnis Sunda. Asep Riyadi, 17 tahun mengatakan bahwa kedua orang tuanya berasal dari suku Jawa. "Kedua orang tua saya asli Magelang, namun karena bertemu di Bandung, ayah dan ibu saya sepakat memberi nama saya Asep," ujar Asep Riyadi, yang dinobatkan sebagai pemilik nama Asep termuda di KAA.

HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

3 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

13 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

18 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

23 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

34 hari lalu

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

Masa cuti bersama dan libur Lebaran berlangsung selama delapan hari, yaitu dari tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

36 hari lalu

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

Momen menunggu saat berbuka puasa atau ngabuburit di masa ramadan bisa diisi dengan berbagai hal produktif agar tak membosankan.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

49 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

56 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

57 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya