Model memperagakan koleksi desainer Oscar Lawalata bermotif tekstil tradisional dari Timor dalam pekan mode Pasar Indonesia dan Bazaar Fashion Festival di Jakarta Convention Center (JCC), 25 Oktober 2014. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Selain para pembeli dari Indonesia, pembeli asing juga memenuhi pekan mode. Ini menunjukkan mode Indonesia mendapat tempat di dunia internasional. Apa yang menjadi daya tarik mode Indonesia?
Menurut Produser Eksekutif film The True Cost, Lucy Siegle, Indonesia masih memiliki peluang mengembangkan mode berkelanjutan. Pasalnya, setiap karya yang dibuat desainer memiliki cerita sendiri yang tak dimiliki desainer lain di luar negeri.
Mulai dari prosesnya yang masih tradisional, bahan-bahan alami hingga filosofinya yang menyimpan nilai tersendiri. "Apa yang ada di Indonesia banyak cerita, nilai dari produk modenya. Punya hal yang enggak dimiliki negara lain," ujarnya dalam jumpa pers, Selasa (27 Oktober 2015).
Dia menganggap masyarakat Indonesia beruntung masih memiliki tradisi terutama yang melekat pada produk modenya. Pasalnya, di negara maju hal tersebut tidak ada. Tak heran bila merek mode besar mengambil sumber dari negara lain yang masih sanggup memproduksinya sendiri. Dengan demikian, masyarakat harus memiliki usaha untuk menjaganya tetap ada.
"Saat merek global datang, Indonesia harus menjaga apa yang ada," katanya.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
38 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.