TEMPO.CO, Jakarta - Menyikat rambut bila tidak dilakukan dengan baik justru dapat merusak, apalagi ketika mahkota kepala itu dalam keadaan kusut. Para ahli tata rambut berpendapat selalu ada produk untuk mengatasi bad hair day, mulai dari sampo hingga minyak.
Tetapi, kunci memiliki rambut indah sepanjang hari terletak pada cara menyisir rambut, seperti yang dikutip dari laman The Independent. Penata rambut yang juga duta produk Vivisca, Neil Moodie, mengatakan bahwa salah satu kesalahan utama adalah tidak sering menyisir rambut.
"Rambut punya jangka waktu, rata-rata tujuh tahun. Tiap hari rontok sekitar 120 helai supaya rambut baru bisa tumbuh. Kalau kau tidak menyisir, rambut-rambut ini tidak akan rontok," kata Moodie.
Larry King, yang bertanggung jawab untuk rambut Zayn Malik, mantan grup musik One Direction dan musikus Pixie Lott, pun setuju dengan pendapat itu. "Tapi, saya yakin tidak perlu sering-sering kalau pakai sisir yang tepat," kata dia.
Larry King menyarankan memakai sisir berbentuk gerigi daripada yang sikat, "Karena akan mengurangi tekanan saat kusut, mencegah mematahkan rambut" kata dia.
Rob Fitch, penata rambut utama di Josh Wood Ateliee menyarankan memakai leave-in conditioner dan menggunakan sisir lebar dan mulai dari bawah. Tipe rambut pun memegang peranan penting, bila keriting, jangan pernah menyisir saat rambut kering. "Pakai tangan untuk menyikat rambut," kata dia.
ANTARA
Berita terkait
Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel
49 menit lalu
Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"
1 jam lalu
Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina
1 hari lalu
Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaAS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah
1 hari lalu
Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.
Baca SelengkapnyaMenlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
1 hari lalu
Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.
Baca SelengkapnyaKronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina
2 hari lalu
Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?
Baca SelengkapnyaHamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
2 hari lalu
Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaIsrael Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza
2 hari lalu
Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza
Baca SelengkapnyaDetektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan
2 hari lalu
Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya
Baca SelengkapnyaBelgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC
2 hari lalu
Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)
Baca Selengkapnya