Pembrolizumab, Terobosan Terbaru Atasi Kanker Paru

Reporter

Antara

Editor

Susandijani

Sabtu, 7 Oktober 2017 20:09 WIB

Ilustrasi Kanker Paru. lahey.org

TEMPO.CO, Jakarta - Pengobatan kanker paru di Indonesia saat ini tak lagi hanya mengandalkan bedah, kemoterapi dan radioterapi. Kini, ada terobosan baru yang sudah bisa dilakukan juga di bidang imunoterapi, yaitu Pembrolizumab.

“Temuan baru di bidang imunoterapi ini adalah terbobosan penting dalam terapi kanker, terutama kanker paru . Memang sebelumnya sudah ada terapi target yang juga bersifat sangat individual," ujar Spesialis patologi anatomi dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. Evalina Suzana di Jakarta, belum lama ini.

Dia menjelaskan, sebelum pasien kanker paru diputuskan mendapatkan imunoterapi, dia harus menjalani pemeriksaan biomarker PD-L1. Baca: Kontroversi Rokok Elektrik, Aman atau Tidak? Ini Kata Ahli

Hal ini untuk menunjukkan bahwa sifat sel kanker memiliki PD-L1,yang merupakan target dari imunoterapi pembrolizumab serta mendukung hasil terapi.

Jika PD-L1 terbukti positif, maka sel kanker akan merespon dengan baik pengobatan pembrolizumab. Hasil penelitian menunjukkan, lebih dari 50 persen pasien kanker paru yang diberikan pembrolizumab memiliki harapan hidup lebih panjang.

“Pembrolizumab disebut pengobatan imunoterapi karena cara kerjanya mengaktifkan kembali sel imun sehingga dapat mengenali dan menghancurkan sel-sel kanker. Sifat imortal sel kanker dibebaskan dengan obat ini, sehingga program kematian sel oleh sistem imun akan bekerja normal kembali,?" jelas Evelina.

Untuk itu, kini pemeriksaan PD-L1 sudah menjadi standar diagnostik untuk kanker paru. ?

Kemudian, sebagai kelanjutan standar diagnostic tes PD-L1, saat ini sedang berlangsung pelatihan di 14 center patologi anatomi di rumah sakit kelas A (tersier) di seluruh Indonesia antara lain di RSCM, RS Persahabatan, RS Fatmawati di Jakarta. Baca: Sel Kanker Itu Penipu, Kapan Waktu Tepat Deteksi Dini?

Lalu, RS Adam Malik di Medan, RS Sanglah di Bali, RS dr Soetomo di Surabaya, RS dr. Kandou di Manado, RS dr Karyadi di Semarang, RS dr Sardjito di Yogyakarta, RS Hasan Sadikin di Bandung.

"Diharapkan dalam sebulan sampai dua bulan ini rumah sakit tersebut sudah bisa melakukan tes PD-L1," tutur? Evalina.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

17 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya