Kecanduan Seks Tak Bisa Disembuhkan, Simak Solusi Sang Ahli

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Minggu, 22 Oktober 2017 14:56 WIB

Ilustrasi Pria Stres (pixabay.com)

TEMPO.CO, Mississippi - Skandal seks produser Hollywood Harvey Weinstein sempat heboh di berbagai media pemberitaan beberapa waktu lalu. Konon Weinstein dilaporkan mencari bantuan untuk kecanduan seksnya itu. Apa sih yang disebut kecanduan seks itu?

Direktur program perawatan kecanduan seksual Pine Grove di Hattiesburg, Mississippi Deborah Schiller, menyebutkan bahwa kecanduan seks itu kondisi yang sangat serius. “Kecanduan seksual identik dengan penyiksaan,” katanya.

Schiller seperti dilansir Independent menjelaskan bahwa secara tradisional, banyak orang mengalami kecanduan seks akibat trauma dalam kehidupan mereka.

Baca juga:
Ada Kenduri Cinta untuk Kelancaran Pernikahan Kahiyang Ayu
3 Penyakit Ini, Risikonya Bisa Dikurangi oleh Kopi
Kisah Malala Yousafzai dan Skinny Jeans, antara Kritik dan Pujian

Tapi ada juga orang yang kecanduan karena tumbuh bersama pornografi sejak kecil. “Contoh pria yang menonton film porno sejak berusia empat tahun, semasa dewasanya, melakukan masturbasi setiap enam jam,” katanya.

Disebutkannya juga bahwa kecanduan seks adalah sebuah penyakit, Schiller menggambarkan penyakit ini sebagai "kronis" dan "menghancurkan."

"Ada kesalahan di otak [pecandu], orang yang dilahirkan dengan reseptor dopamin lebih sedikit daripada yang lain tidak dapat menghargai diri mereka sendiri dari dalam," katanya.

"Mereka meraih sesuatu di luar diri mereka untuk memperbaikinya, mulai sejak awal dalam kehidupan. Seks adalah salah satu perilaku yang bisa dilakukan orang untuk mengatasi stres mereka. "

Sayangnya, Schiller mengatakan bahwa, seperti diabetes, kecanduan seks bukanlah sesuatu yang bisa disembuhkan. Tapi pecandu seks dapat diberi alat untuk mengatasi kecanduan mereka dan dengan demikian menghentikan kehidupan mereka yang buruk, menyakiti orang yang mereka cintai dan menyabotase karier mereka.

Di kliniknya, Schiller mengatasi pasien dengan berbagai cara. Ada yang dirawat dan secara terpola melakukan meditasi, masuk kelompok kecanduan, psikoterapi dan pengembangan keterampilan komunikasi.

Mereka diajari bagaimana untuk tidak mementingkan diri sendiri, bagaimana mengatasi fantasi dan menghadapi recall euforia. Menurut Schiller, pecandu seks pada dasarnya perlu "sadar."

Pasien juga diperlakukan secara ilmiah, antara lain dengan pengujian psikologis dan menjawab lebih dari 500 pertanyaan saat pertama kali tiba. Demikian Independent.


Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

17 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya