Satu dari Sepuluh Orang Indonesia Terindikasi Infeksi Hepatitis C

Sabtu, 4 November 2017 06:15 WIB

Ketua Peneliti Hati Indonesia (PPHI) dr Irsan Hasan SpPD-KGEH memberikan pemaparan bahaya infeksi hepatitis C sama dengan virus HIV, dalam acara yang digelar oleh Persaudaraan Korban Napza Indonesia (PKNI) di Kota Bogor, Jum'at 3 November 2017. Tempo/Sidik Permana

TEMPO.CO, Bogor - Ketua Peneliti Hati Indonesia (PPHI) Irsan Hasan mengatakan berdasarkan data riset dari Kementerian Kesehatan tahun 2013, prevelansi masyarakat Indonesia yang terinfeksi penyakit hepatitis C sebesar 2,5 persen atau sekitar 5 juta orang, dan penularannya hampir menyerupai virus HIV.

"Jika mengacu dari data ini, sama artinya dari 10 masyarakat Indonesia 1 orang terinfeksi hepatitis C, " kata dia, dalam pelatihan tentang Hepatitis C yang digelar Persaudaraan Korban Napza Indonesia (PKNI) di Kota Bogor, Jumat 3 November 2017.

Dia mengatakan penyakit hepatitis C saat ini di Indonesia bahkan di dunia dikenal sebagai 'Silent Killer' atau penyakit yang tidak menimbulkan gejala khusus sampai pangidap dalam kondisi kronis, "Masyarakat tidak akan tahu jika dirinya terjangkit virus hepatitis C jika tidak dilakukan tes di labolatorium," kata dia.

Dia mengatakan, banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui dan sadar jika dirinya mengidap hepatitis C, ini sangat beralasan, karena 80 persen kasus hepatitis C juga tidak menunjukkan gejala apa-apa karena hati tidak memiliki saraf. “Berdasarkan pengalaman saya sebagai dokter spesialis penyakit dalam, pasien yang datang rata-rata kasus infeksi hepatitis terdeteksi setelah mengalami infeksi kronis dan berakhir dengan sirosis (pembentukan jaringan keras) hati,” kata dia. Baca: 4 Tips Membuat Foto Panorama Menggunakan Ponsel

Dia mengatakan orang Indonesia yang sudah divonis terkena kanker hati dengan sirosuis, memiliki kesempatan sembuh sangat kecil. Tidak jarang mereka juga berujung pada kematian, "Contoh kasus infeksi kronis pada hati dengan sirosuis yang terjadi pada Bapak Sutan Batoegana," kata dia menyebut Politikus Partai Demokrat yang sempat ditahan di Lapas Sukamiskin.

Di Indonesia, sampai saat ini penderita sirosis mempunyai kesempatan hidup hanya sekitar 4 bulan atau sekitar 120 hari setelah pasien divonis mengidap penyakit tersebut, "Pengobatan yang bisa dilajukan yakni transpalansi hati, makanya di Indonesia hampir 95 persen penderita ini belum bisa disembuhkan"kata dia.

Program Manajer Persatuan Korban Navza Indonesia (PKNI) Arif Irawan mengatakan, sampai saat ini banyak masyarakat di Indonesia belum sadar akan bahaya penyakit hepatitis C yang kondisinya sudah menyerupai penderita virus HIV. "Kami pun saat ini sangat konsen pada penularan penyakit Hepatitis C. Banyak warga yang terinfeksi virus ini mereka tidak sadar karena penderitanya tidak mengalami gejala sama sekali, kecuali dia sudah melakukan tes," kata dia. Baca: Tip Memotret pada Malam Hari

Dia mengatakan, kondisi yang dialami oleh masyarakat yang terinfeksi hepatitis C saat ini, sama sama seperti kondisi masyarakat Indonesia yang terjangkit virus HIV beberapa tahun silam, karena bukan hanya sulit dideteksi akan tetapi obatnya pun masih langka dan mahal. "Untuk melakukan tes RNA dananya bisa mencapai Rp 2,5 juta, belum lagi obatnya yang sangat mahal, " kata dia.

Akan tetapi saat ini, masyarakat sudah dapat menikmati layanan pemerintah untuk melakukan tes di Puskesmas "Ada program dari pemerintah yakni revites dan obat murah yang bisa dilakukan puskesmas-puskesmas di 32 provinsi di Indonesia," kata dia.

Berita terkait

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

9 jam lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

6 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

8 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

9 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

16 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

17 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

17 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

18 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

18 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

18 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya