Waspada, Bakteri Resisten pada Hewan Bisa Tersebar ke Manusia

Kamis, 9 November 2017 16:44 WIB

Ilustrasi bakteri. reddit.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Yayasan Orang Tua Peduli (YOP), Purnamawati Sujud menyatakan, bakteri resisten atau resistensi antimikroba (antimicrobial resistance atau AMR) dalam hewan ternak dapat tersebar ke tubuh manusia. Hal itu terjadi bila manusia mengonsumsi hewan ternak yang terkena AMR.

“Akhirnya badan kita termasuki bakteri yang sudah resisten itu,” kata Purnamawati usai temu awak media di ruang rapat Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu, 8 November 2017.

Dalam situs Centers for Disease Control and Prevention, www.cdc.gov, dijelaskan bagaimana proses bakteri resisten terjadi pada hewan ternak. Proses itu dipaparkan dalam bentuk gambar berwarna.

Antibiotik dapat membunuh sebagian besar bakteri dalam tubuh hewan ternak. Namun, bakteri yang resisten terhadap antibiotik akan bertahan hidup, bahkan berkembang biak.

Bahayanya, bakteri resisten itu mengendap di tubuh hewan hingga dijadikan produk daging. Bila terkontaminasi bakteri itu akan berdampak pada kesehatan manusia hingga menyebabkan kematian. Dampak kesehatan yang dimaksud seperti terkena penyakit ringan karena virus. Selain itu, kotoran hewan AMR juga bisa mencemari lingkungan. Baca: YesDok Solusi Mudah Berkonsultasi dengan Dokter

Advertising
Advertising

Indonesia International Animal Science Research and Development Foundation (INIANSREDEF) 1999 melakukan sebuah survei mengenai residu atau endapan antibiotik pada susu, daging sapi, hati sapi, daging ayam, dan hati ayam dari berbagai sumber di Jawa, Bali, dan Lampung.

Hasilnya adalah produk susu, daging sapi, hati sapi, daging ayam, dan hati ayam yang mengandung antibiotik dapat ditemukan di rumah pemotongan hewan (RPH), pasar tradisional, supermarket. Dari total 200 sampel di berbagai daerah itu, 80 persen produk hewan ternak mengandung antibiotik.

Menurut Purnamawati, biasanya hewan ternak diberi antibiotik untuk menyembuhkan sakit. Namun, kadang-kadang peternak memberikan antibiotik pada hewan yang tak sedang sakit.

“Untuk mencegah supaya tidak sakit. Kenapa dicegah, karena kalau dia sakit jadi tidak gemuk,” jelasnya.

Meski begitu, Purnamawati tak bisa menjelaskan apakah penyaluran AMR ke manusia lebih besar terjadi ketika mengonsumsi hewan AMR. Sebab, belum ada kajian atau data yang bisa menjawabnya. Hanya saja, Purnamawati tidak ingin masyarakat takut mengonsumsi protein hewani seperti daging ayam. Baca: Donald Trump Hanya Ikuti 14 Akun Twitter Para Perempuan Ini

“Jadi, yang harus kita lakukan justru kita mengimbau Kementerian Pertanian bagaimana caranya supaya penggunaan antibiotik di hewan ternak dikurangi,” katanya.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Dirjen PHK Kementan) I Ketut Diarmita menyatakan, antimicrobial resistance (AMR) atau resistensi antimikroba menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat, hewan, dan lingkungan. Diarmita berujar, pemerintah sedang berupaya meningkatkan kesadaran pengusaha untuk lebih bijak menggunakan antibiotik pada hewan ternak. “Sejauh ada regulasi tapi tidak ada kesadaran pengusaha, itu tidak ada gunanya,” ujar Diarmita.

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

6 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

23 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

36 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

41 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

41 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

27 Februari 2024

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

25 Februari 2024

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

21 Februari 2024

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.

Baca Selengkapnya

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.

Baca Selengkapnya

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

30 Januari 2024

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

Sikat rambut yang dipakai berkali-kali setiap hari bisa menjadi sarang bakteri, jamur, ketombe, dan minyak sehingga harus rutin dicuci.

Baca Selengkapnya